Be Near You (Boboiboy Elemental X Reader)✓

1. keluarga baru

~BE NEAR YOU ~
🦋🦋🦋
{VOMENT yah prend biar author nya tambah Semangat buat cerita nya}
{Jangan jadi pembaca yang jahat yah prend}
•••
••
°
{Happy reading}

***

***

"sudah kuputuskan, kau akan tinggal bersama kami."

Sebuah kalimat dimana seorang pria berambut cokelat dengan sebagian sehelai rambut putih terdengar dari telinga anak perempuan yang berusia 10 tahun sedang menatap kosong padanya.

Perempuan yang bernama [Name] itu hanya membalasnya dengan anggukan. Gadis itu berambut pendek memandang kosong dan dipipinya ada terletak plester.

Pria itu menghela nafas.

"Baiklah kalau gitu ayo ikut aku.. ngomong ngomong nama ku amato..kau bisa memanggilku paman."

Lagi lagi dibalas dengan anggukan. [Name] memang gadis itu tidak banyak bicara setidaknya tindakan nya bisa dimengerti.

Diposisi amato dan [name] berada didepan rumah kediaman keluarga lavenderia yang bukan lain keluarga [name]

Di kediaman itu, terdapat banyak petugas polisi sibuk menyelidiki kasus yang terjadi ditempat itu.

Dimana suatu hari keluarga [name] itu dibantai Sadis oleh beberapa penjahat tidak dikenal yang tiba tiba menerobos masuk.

[Name] berada dikejadian itu dikenai beberapa kaca hingga membuat pipi nya berdarah. Dan paling bikin ia membulat ialah dari salah satu mereka menyerang orang tuanya didepan matanya.

Orang yang menyerang orang tuanya itu lansung menatap intens kepada [name] yang masih berdiri kaku.

"Kali ini, kau kubiarkan hidup..."

pria bertopeng hitam yang bukan lain pelaku pembunuhan itu memberikan kesempatan hidup pada [name] yang sedang terpaku melihat keluarga terbaring menggenaskan.

Lalu beberapa suara mobil polisi pun tiba. Pria itu dan kawanannya mulai kabur meninggalkan tempat itu tanpa meninggalkan bekas. Tapi sebelum pergi, pria itu menitipkan sebuah beberapa kata untuk [name] yang masih terpaku.

"Suatu hari nanti Kita akan berjumpa lagi nona dan disaat pertemuan kita.. kau akan kehilangan segalanya..lagi."

Name menoleh kepria itu yang tiba tiba memperlihatkan wajah nya dengan samar samar.

Amato yang dapat telfon kalau rekannya sedang diserang segera datang disaat bersamaan dengan polisi. Namun dia terlambat karena rekannya dan keluarga nya sudah terbaring menggenaskan dipenuhi dengan banyak arah.

Amato membulat ketika mendengar salah satu polisi menemukan salah satu korban yang selamat ialah [name] yang duduk memeluk lutut nya membiarkan music boxnya berputar.

Tanpa berpikir lama, amato kemudian membawanya pulang dikediamannya.

.
.
.