{VOMENT yah prend biar author nya tambah Semangat buat cerita nya}
{Jangan jadi pembaca yang jahat yah prend}{Happy reading}
[saya malas remake untuk chapter ini. Jadi nama pak guru mereka Adrian Setiawan dipanggil Adira.]
***
Setelah insiden tak terduga terjadi pada mereka, ice segera di larikan ke rumah sakit setelah ambulans datang. Beruntung Ice masih bisa bernafas walaupun setengah mati.
Gempa dan [name] yang menyusul Ice sedangkan yang lain lanjut kesekolah. Mereka berdua tidak bisa masuk sekolah dengan kondisi pakaian mereka yang sudah terkena cairan darah Ice.
Mereka sudah mengabari orang tua mereka hingga Amato rela datang terlambat demi melihat kondisi mereka. Belati yang diungkapkan oleh [name] membuat mereka tidak tenang. Bagaimana bisa dengan belati yang membawa siapapun kehadapan tuhan.
Ali menenangkan Blaze dan saudara lainnya yang masih kepikiran dengan belati itu. Ia memilih untuk menelpon adiknya agar dapat membantunya akan tetapi, tidak dijawab karena gadis itu masih terpukul di rumah sakit.
"Ice putraku.." Tangis sang ibu yang sulit menerima kenyataan. Gempa yang disana
Amato berdiri didepan ruang UGD sambil mondar mandir. Ia kemudian menelepon seseorang berharap ada yang bisa cari cara untuk menemukan sang pelaku.
"Dia.. menyelamatkanku..."
Gempa mendengar gumaman [name] dengan tubuh yang bergetar.
"Aku.. gagal..."
Pemuda itu lalu terdiam. Kedua tangannya bergetar setelah mengusap punggung ibunya. Dia menundukkan kepalanya.
Bisa kita rasakan bahwa dahsyatnya dua remaja ini sedang sangat tertekan.
"Tolong komandan... Aku mohon bantu aku.."
"Tenanglah amato, kaizo dan yang lainnya sedang mencari sang pelaku."
Amato berusaha untuk menahan nangis dan menghela nafas kasar lalu mematikan teleponnya.
Tidak lama kemudian, dokter keluar dari ruangan tersebut. Dengan sigap mereka mendekati dan menanyakan keadaan ice.
"Bagaimana dengan keadaan anak saya, dok?"
Sang dokter mendengar pertanyaan dari Amato itu mulai menghela. Tentunya sudah terlihat kalau sekarang sudah tidak baik-baik saja.
"Begini pak, kami sudah berhasil menghentikan darahnya. Tapi dia terlalu parah mengalami pendarahan."
Semua terbelalak. Lalu dokter sambung kalimatnya.
"Lalu untuk bekas tusukannya itu sangat lebih parah daripada yang kamu lihat sebelumnya."
"Maksudnya?" Tanya [name] dengan wajah mengernyit.
"Maksud saya adalah luka yang kami lihat sangat berbeda. Saya melihat sekitarnya seolah terbakar hangus. Kemungkinan pisau itu mengandung racun."
Semua tampak terkejut.
"Mustahil Ice kena racunnya-" [name] menoleh kearah belati itu kemudian mengambilnya.
"Tidak mungkin putra saya keracunan!" Amuk Amato.
"Itu hanya tebakan saya, tuan. Dan itu juga yang membuatnya pendarahan yang lebih parah."
Sang ibu memegang dadanya tiba-tiba sesak. Segera Gempa menenangkan ibunya. [Name] kemudian memberikan belati itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Near You (Boboiboy Elemental X Reader)✓
FanficBoboiboy x reader Kamu adalah [name]. Sinopsis : Setelah keluarganya dibantai, dia menjadi bungkam dan memilih waktu sendiri sambil memainkan music boxnya. Kemudian Selama bertahun-tahun tinggal bersama keluarga barunya, [name] tiba merasakan akan a...