15. bantu?

914 141 6
                                    


{ VOMENT yah prend biar author nya tambah Semangat buat cerita nya}

*
*

{Jangan jadi pembaca yang jahat yah prend}

*
*
{Happy reading}

.
.
.

Malam yang begitu sunyi dipenuhi cahaya cahaya rumah menerangi kegelapan yang ada. Angin malam berhembus hingga masuk kedalam jendela yang terbuka.

Memperlihatkan tiga orang dalam satu kamar dengan penuh keseriusan.

"Kau pasti menyembunyikan sesuatu kan?"

Sebuah pertanyaan membuat gadis yang bermarga lavenderia terdiam menatap dalam. Sepertinya ia sudah mulai dicurigai oleh Mereka. Akhir akhir ini dia sangat berdekatan dengan mereka bahkan sering banyak bicara walaupun kepribadian masih menetap sama. [Name] awalnya orangnya tertutup kini terbuka seperti sudah mulai yang namanya friendly. Bukannya merasa senang dan bersyukur bagi halilintar itu sangat aneh.

"Untuk apa kau menanyakan itu?"

Halilintar tidak menjawab pertanyaan itu. Tapi ia tidak memperdulikan pertanyaan dari [name]. "Kau jawab aku dulu. Aku memperhatikan mu setiap hari kau sedikit berubah..kau pasti menyembunyikan sesuatu."

[Name] tidak tahu kalau halilintar memperhatikan dirinya disetiap saat. Ia tidak mau mengatakan tentang rahasia ini walau sudah dibongkar oleh TTM tapi mereka tumben menutupinya.

"Selain itu [name]..." Ice membuka mulutnya untuk ikut berbicara. "Kau tahu tentang kak Sherlykan?"

Gadis itu mengernyitkan dahinya. Halilintar menoleh kepadanya juga.

"Kalau iya kenapa?"

"Kau tahu keluarganya?"

[Name] menggelengkan kepalanya dan ice mendengus lalu menaiki ke ranjang gadis lalu tidur disitu. Sang pemilik kasur dan halilintar menatap datar padanya.

Soal tentang Sherly, [name] mengingat gadis itu sedikit lebih tua darinya. Ia mengenal sherly saat ia diajak oleh anak anak amato mengajaknya kerumah sakit untuk menjenguknya. Tapi kenapa ada yang membuatnya bingung.

Kenapa Sherly seakan-akan pernah menemuinya sebelumnya?

Berfokus kepada halilintar yang menunggu jawaban dari [name]. Anak itu sedari tadi tidak mau melepaskan pandangannya. [Name] tidak ingin menjawab pertanyaan bodoh itu. Tapi ia merasa pasrah dengan seperti ini.

"Nanti kau akan tahu sendiri."

Jawaban yang benar-benar mengesalkan bagi Halilintar. Tanya dengan serius malah dijawab dengan menguji kesabaran.

"Hah sudahlah...Aku sebenarnya punya alasan lain..." Halilintar langsung mendekati dirinya dengan [nama] lalu memeluknya. Gadis itu mengkerut. Halilintar membisikkan sesuatu agar tak terdengar dari ice yang terbaring merem disebelahnya walaupun anak itu sudah ada dialam mimpi.

"Alasan lain mengapa aku menanyakan ini karena aku khawatir padamu tapi dengan secara tertutup.." halilintar menenggelamkan wajahnya di bahu gadis itu sedangkan yang empunya hanya terdiam.

"Kau tahu [name], kita tidak sedarah dan aku tidak menganggap mu adik.."

Kalimat sedikit tertohok bagi [name]. Baginya mereka bukan lagi saudaranya karena Ali sudah ada jadi tidak perlu ada saudara lagi.

"Tapi jujur saja aku menganggap mu kau adalah cintaku..aku mencintaimu [name].."

[Name] mendengar itu pasti nya jijik dengan ke alay an halilintar.

Be Near You (Boboiboy Elemental X Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang