23. tegang.

754 102 6
                                    


{VOMENT yah prend biar author nya tambah Semangat buat cerita nya}
{Jangan jadi pembaca yang jahat yah prend}

{Happy reading}

***

.
.
.

"Hai [name]! Selamat pagi!"

Gadis yang disebut namanya mulai membuka matanya perlahan dan membuat matanya untuk menyesuaikan cahaya di pagi hari. Ia menangkap seorang lelaki muda dengan pakaian berwarna hijau.

"Selamat pagi ... Thorn ..."

"Hiii, balasnya gak semangat banget," respon Thorn dengan mencibir mulutnya. Sedangkan [name] masih terbaring di kasurnya.

"Sudahlah Thorn. Kamu turun duluan, biar aku dan [name] menyusul kebawah," pinta Ali.

"Wah, okey!"

Setelah perginya Thorn, [name] mulai beranjak bangun dari tempat tidurnya. Ia menoleh kearah kakaknya yang sudah memakai setelan sekolah. Ia tahu kalau hari ini waktunya kembali sekolah. Namun rasanya ia tidak berniat kesana karena harus berhadapan lagi dengan pak Adrian.

"Aku rasa ... aku tidak mau kembali ke sekolah," ucap [name] membuat Ali berbalik.

"Kenapa?"

"Aku sedang tidak enak badan."

"Sudah jangan berbohong lagi. Cepatlah mandi. Aku tunggu kau kebawah," jawab Ali lansung keluar kamar [name]. Semalam Ali tidur disamping adiknya di jam tiga pagi karena ada sesuatu yang mengganggunya saat ia tertidur disofa ruang tamu.

Melihat kakaknya pergi, ia menjadi pasrah dan mulai berdiri berjalan mencari handuk.

.
.
.

"Ali, kemarilah nak. sarapan lah bersama kami." Ibunda Boboiboy mengajak Ali yang masih di posisi ruang tengah menunggu adiknya.

"Emm, aku tidak lapar Tante. Kalian makan saja, aku tinggal menunggu kalian," balas Ali seakan ia malu untuk bergabung bersama mereka.

"Gak boleh gitu dong, kau juga harus ikutan sarapan biar ada tenaga dikit," saran Amato sambil meminum kopinya.

"Betul kata ayah. Kau harus punya Banyak tenaga untuk pagi ini. Sekaligus penambahan energi setelah kau bergadang semalam," lanjut Gempa membuat Ali tersenyum canggung.

'kau juga sama gem ... tapi, mereka mengingatkanku pada keluargaku ... apa ini yang dialami [name] saat mendapati keluarga barunya?'

Ali mengingat perhatikan itu ketika dirinya masih kecil. Diawali ia dan [name] harus sarapan pagi sebelum kesekolah. Ia menjadi rindu dengan momen waktu itu. Pagi hari dibangunkan oleh sang ibu dan dapat perhatian semangat dari sang ayah namun kini sudah tidak dirasakan setelah maut menjemput mereka. Ali mulai belajar mandiri di London. Sarapan kadang ia dibuatin oleh bibinya. Yang dirasakan disana hanyalah rasa rindu dan dendam.

[Name] yang sudah berkemas mulai muncul diruang tengah. Ia menengok Ali yang terdiam tersenyum kecil lalu mengarahkan matanya pada kumpulan orang tua dan anak. Seperti ia menyadari kalau Ali mengingat momen bersama orang tua mereka di pagi hari. Sejujurnya, [name] juga sama dengan Ali. Merindukan mereka itu adalah hal yang sering muncul pada hati mereka.

Tapi gadis itu tidak ingin ada suasana sedih lagi di lubuk hati kakaknya jadi memutuskan untuk membuyarkan lamunannya.

"Kak, ayo sarapan."

Ali mulai sadar tapi sama saja, ia tetap menolak.

"Tidak [name]. Kau saja yang ikutan.."

[Name] menghela nafas kalau ia sudah mulai capek dengan keras kepala kakaknya. Ia menarik tangan Ali pergi menuju tempat makan. Amato yang melihat mereka berdua tersenyum tipis. Rasanya ia mengingat momen pertama kali bertemu mereka di rumah keluarga lavenderia.

Be Near You (Boboiboy Elemental X Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang