32. apartemen

603 69 13
                                    

~BE NEAR YOU ~
🦋🦋🦋
{VOMENT yah prend biar author nya tambah Semangat buat cerita nya}
{Jangan jadi pembaca yang jahat yah prend}
•••
••
°
{Happy reading}




***

"Oh anakku... Kenapa kau bisa melakukannya secepat ini.." tangis seorang ibu sambil memeluk anaknya yang bernama Jack. Ia ditemani oleh seorang suami yang merupakan Ayah dari Jack. Sang ayah hanya berseduh hati menatap kepergian putranya yang malang.

Saat ini, Mereka berada diruang autopsi. Ditemani oleh Kaizo, Amato dan [Name]. Setelah menghadiri acara festival tahun baru, gadis itu langsung akan ke kantor polisi.

Tatapan [Name] belum terlepas dari wajah Jack yang memucat. Ia benar-benar merasa sangat bersalah meskipun dia bukan pelakunya. Namun hal itu justru menimbulkan Jack terlibat dari permasalahannya.

Terdengar Kaizo menghela nafasnya. Ia mengambil lengan [Name] agar penjelasannya tidak didengar oleh kedua orang tua sang mayat.

"Saat itu, aku sedang meneliti tempat yang biasanya Jack pergi. Aku sadar bahwa ada satu tempat yang pernah ia singgahi." Ia menunduk.

"Aku sengaja datang tanpa memberitahu kalian, dan aku tidak mau mengganggu kesibukan kalian.." Perkataan itu membuat Amato dan [Name] saling menatap. Gadis itu mengangguk pada Amato.

"Lanjutkan saja, nak." usul Amato mendengar. Kaizo mengangguk.

"Pada awalnya, aku menemukan dia yang masih hidup tapi waktu yang sangat terlambat. Tepat aku membuka pintu apartemennya, ia sudah tergantung disana.." Jelasnya sambil memijit hidungnya.

"Hmm, Aneh sekali... Kenapa ia melakukan tindakan seperti ini?" Amato menyentuh dagunya berpikir, "Apa karena jadi Buronan?"

Kaizo mengangkat bahu sejenak sebagai respon. "Entahlah, pak. Aku hanya menemukan dirinya yang masih hidup di apartemen selama 5 detik."

Apartemen. Itu langsung ada di benak [Name].

"Apartemen.... Kaizo." Panggilnya pada Pria itu. "Apa kau sudah memeriksa tempatnya setelah temukan dia?"

Kaizo hendak berpikir, "tidak, tapi kondisi didalamnya sungguh hancur."

"Hmm, apa ruangannya sudah di amankan?" Tanyanya dan Kaizo menggeleng.

"Tidak. Seperti yang kukatakan, aku datang sendiri tanpa membawa pasukan atau polisi umum." Ia menghela cepat lalu melanjutkan ucapannya. "Setelah membawanya kesini, aku lebih memilih melaporkan dulu kepada kalian."

Amato menepuk bahu Kaizo sebagai tanda terharu atas respectnya kaizo terhadap organisasi misteri ini.

"Kalau begitu, aku akan pergi memeriksanya sendiri sekarang." Keduanya tersentak ketika [Name] mengatakannya.

"Serius, nak? Apa kau yakin pergi sendirian?" Tanya Amato.

"Setelah melihat tempat itu berantakan total, aku tidak yakin kau aman," Ujar Kaizo.

Gadis itu memejamkan matanya sejen6dan menghela pelan. "Aku akan baik-baik saja dan aku bisa sen-"

"Kami akan menemanimu."

Ketiganya menoleh kearah sumber suara. Ia lah adalah Halilintar yang datang sambil memasuki kedua tangannya kedalam saku celananya. Ia melangkah, sesekali menatap kedua orang tua Jack yang masih berduka atas rivalnya itu.

"kalian masih disini? Sudah kubilang kalian harus pulang" pinta [Name] memijit pelipisnya frustasi.

"Pulang tanpamu? Tentu saja di tolak," timpal Halilintar tepat di depan [Name]. Amato yang memperhatikan mereka berdua mulai tersenyum aneh.

Be Near You (Boboiboy Elemental X Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang