Be Near You (Boboiboy Elemental X Reader)✓

34. Solar

~BE NEAR YOU ~
🦋🦋🦋
{VOMENT yah prend biar author nya tambah Semangat buat cerita nya}
{Jangan jadi pembaca yang jahat yah prend}
•••
••
°
{Happy reading}

Hari makin gelap, beberapa titik cahaya lampu mulai tertampil di kegelapan, dan beberapa langkah kaki masuk kedalam rumah atau tempat yang aman untuk istirahat.

Salah satunya ialah Solar. Dia pulang paling terakhir setelah mengikuti kegiatan yang biasanya tak wajib tapi menurut nya sangat wajib untuk diri nya sendiri. Yang biasa dia lakukan yaitu membuat ramuan dan berlalu lalang di dalam laboratorium.

Lelaki itu mendiamkan dirinya di sisi ranjang dengan tatapan kosongnya. Wajahnya yang datar dengan mata yang terbuka sedikit. Di sekitar nya sangat sunyi dan tak ada keramaian disana.

"Aku mengalami keraguan lagi......"

Dia berdecih sangat frustasi. Mengacak rambutnya dan terpikir oleh suatu hal.

"Membunuh [Name], tapi aku tidak bisa.. aku mencintai nya.."

Itu yang keluar dari gumaman. Dia merasa sangat ragu karena ada pilihan yang membuat nya bingung dan ragu.

"Pilih [Name] atau saudara mu?" Bisikan memori yang terpampang di telinga nya. Ia mulai kembali mengingat kejadian itu. Dimana dia tahu semuanya...

•••••

••••

•••

••

•

"Kau ingat apa tujuanmu, Solar?"

Suara dari telepon mengundang kerutan di dahi sang lelaki berkacamata visor. Handphone yang tertempel di telinga nya membunyikan seseorang yang ia tahu tapi tak di di ketahui parasnya.

"Sepertinya kau salah. [Name] tidak bersalah. Itu hanya sebuah kecelakaan!" Gertaknya. Tidak ada yang mendengarnya sedang menelpon atau menyadari kehadiran nya. Tempatnya sekarang ia berdiri di halaman sekolah.

"Lalu kau percaya itu?"

"Tentu saja, dia tidak pernah berbohong pada kami!"

"Apa karena kau mencintainya?"

Solar terdiam. Suara tawa serak terdengar di teleponnya. Alis bertaut mengisi kebingungan dengan tawa yang bergema pada telinga.

"Sudah ku duga, kau mudah meleleh soal gadis itu. Bukan hanya dirimu saja, saudara mu juga seperti itu."

Lelaki itu berkerut tegas. "Sebenarnya apa yang kau inginkan darinya?"

"Sederhana."

"Aku ingin menghancurkannya."

Kalimat ini membuat pikiran bingung melanda otak Solar. Dia tidak mengerti mengapa pria ini ingin membunuh [Name]. Namun dia tahu, Gadis itu yang belum di bunuh oleh Pria tersebut. Lagi pula setahu Solar, Ardi belum tahu bahwa gadis itu punya saudara.

Tapi dia memilih untuk tidak membicarakan pada Ardi.

Selama ini, Pergerakan [Name] selalu di ketahui oleh Ardi meskipun tidak ada disana. Dia selalu tahu semuanya. Itu semua karena ada seseorang yang menjadi tangan kanannya, Solar.

Pemuda itu masih tidak terima kematian seseorang yang membuatnya jatuh cinta. Dia tidak bisa memiliki hati untuk memaafkan siapapun bahkan jika itu adalah saudaranya sendiri.