18. rencana

786 122 8
                                    

{ VOMENT yah prend biar author nya tambah Semangat buat cerita nya}
{Jangan jadi pembaca yang jahat yah prend}

{Happy reading}

Hari Minggu adalah hari dimana orang yang bebas beraktivitas misal seperti liburan. Namun buat kang rebahan liburan nya bukan diluar tapi didalam kamar dan berpacaran dengan kasur,bantal, dan hape. Yang melakukan itu tentu nya adalah ice.

Yang satu ini masih kepikiran tentang ceweknya yang baru baru pergi dari rumah beberapa hari yang lalu. Merasakan seperti adanya kesepian padahal anggota dirumah itu berjumlah 9 orang.

[Name] juga tidak mampir kerumah bahkan disekolah pun sudah seperti orang asing. Halilintar, Taufan dan gempa ragu ragu untuk berkomunikasi dengannya ditambah ingin menyapa tapi Ali sudah ada disana.

"[Name] tidak datang kesini.. telepon gak yah..."

Gumam ice memegang handphone nya. Tanpa berpikir lama dan keraguan tidak dibutuhkan maka ice akan segera menelepon dengan nama kontak gadisnya 'My favorit girl'.

Titt

Tiitt

"Ayo angkat [name]..."

.
.
.

Dear God~
The only thing i'm-

Tiit

"Halo? Ini kakak nya [name]. Ada apa menelpon ice?"

Bukan [name] yang angkat melainkan Ali sendiri. Ice terheran mengapa yang jawab adalah dia?

"[Name] ada?"

Ali memijit keningnya dengan wajah berkerut.

"Begini ice, [name] saat ini tidak ingin bicara sama siapapun. Dan [name] sedang keluar. Dia meninggalkan handphone nya disini."

"Apa kak Ali tahu dia dimana?"

"Aku tidak tahu dia pergi kemana.."

"Begitu yah..maaf aku menganggu"

Ice mematikan telepon nya sedangkan Ali hanya mendengus kasar. Yang dia gelisah kan karena 7 bersaudara itu selalu menanyakan kabar adiknya. Baginya tidak apa apa mereka merindukan nya tapi masalahnya [name] tidak memperdulikan mereka.

"Yaampun dik, kapan kau harus menghilangkan bebanmu ini.." umpatnya menyandarkan dikursi kayu. Matanya mengalih kearah gadis yang sedang berdiri bersandar di dinding dekat jendela sambil melipat tangan.

Gadis itu selalu menghindar bila mereka menghubungi nya bahkan thorn sendiri juga ditolak. Tapi mereka tanpa menyadari gadis itu selalu mengawasi gerak-gerik mereka sekalian melihat sekeliling untuk memastikan mereka aman Lewat cctv buatan Stella.

"Aku akan menemui paman amato ditaman sore ini."

"Sendirian?" Tanya Ali menaruh kedua tangannya di meja makan.

Gadis itu mengangguk pelan. "Ada rencana yang harus dilakukan sebelum pria itu bertindak."

"Bagaimana kau bisa tahu?"

[Name] membisu.

Itu karena.

Beberapa hari yang lalu

~dimarkas~

"[Name] kau lebih memilih untuk menjadi agen ini sampai kau menua atau menjadi agen ini untuk sementara." Ucapan seorang komandan bernama kokoci.

Be Near You (Boboiboy Elemental X Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang