22. Sepi

717 106 4
                                    


{VOMENT yah prend biar author nya tambah Semangat buat cerita nya}
{Jangan jadi pembaca yang jahat yah prend}

{Happy reading}

***

"Aku baru sadar, sewaktu masih ada kejadian ternyata ada kak Sherly disana bersama kakaknya. Sayangnya aku tidak ingat apa yang terjadi setelah itu."

Semua yang mendengar cerita [name] lansung terdiam. Percaya atau tidak mereka tidak bisa berkata apa-apa. Amato yang sebenarnya juga ada disana namun ia tidak mengingatnya dengan jelas.

"Lalu?" Tanya Gempa penasaran.

Lalu [name] menjawab, "ternyata sia sia aku menyelamatkan keluargaku. Aku kira dia tidak akan mengusik kami. Namun, selama ini dia menyamar jadi pelayan disana."

Ali mengepal kan tangannya. Ia geram dengan Ardi yang sudah membunuh keluarganya. Yang dipikirkan sekarang adalah balas dendam. Namun, ia tidak tahu dimana harus dia temukan pria tersebut.

Boboiboy bersaudara itu tidak bisa melakukan tindakan apa-apa setelah [name] menceritakan kegagalannya. Solar yang sebenarnya akan membenci gadis menjadi tidak bisa berbuat apa-apa. Menurut mereka, inikah yang namanya salah paham?

Betul apa yang dititipkan pesan Sherly kepada mereka. Jika mereka menemukan pelaku pembunuhan Shila, mereka tidak boleh balas dendam padanya. Karena sekarang mereka sudah tahu siapa orangnya bahwa pelakunya adalah gadis pujaannya sendiri.

Beberapa menit kemudian..

Ibunda Boboiboy Bersaudara menyuruh [name] dan Ali untuk menginap disini untuk berjaga-jaga. Karena firasatnya jadi tidak membaik setelah mendengar cerita gadis itu. Amato dan anak-anaknya ada diruang tamu.

Ali menemani [name] di kamarnya. Ia masih sibuk dengan mengelus kepala adiknya yang saat ini moodnya berubah drastis. Inilah yang harus ia hadapi adiknya yang tiba-tiba seolah hidupnya hampa.

"Kak ..."

Ali menjawab panggilan adiknya, "iya?"

"Itu..." [Name] menunjuk ke sebuah benda yang terletak diatas nakas tepat disamping kiri Ali. Pemuda itu yang mengerti lansung mengambil benda tersebut.

[Name] memutar music box nya sambil memejamkan matanya. Music box sudah ada dikamar karena Halilintar yang mengantarnya.

Mereka berdua berbaring di atas ranjang serta kaki mereka dipakai dengan selimut. Ali seperti nya tahu, bahwa music boxnya juga tempat untuk menenangkan diri.

"Kau masih menyimpan music box itu, ya.."

Tidak ada respon dari sang pemilik. Ali menatap wajah [name] yang sudah tertidur pulas. Ali memandang wajah damai adiknya. Matanya sayu seperti merasakan apa yang ada dalam jati diri adik kesayangannya itu. Ia memajukan wajahnya lalu mencium kening sang adik.

'maafkan aku... Selama 7 tahun ini, kau hidup tanpa kasih sayang dariku... Aku gagal jadi kakakmu.'

.
.
.

Di lain sisi, Amato dan istrinya sedang berdiskusi dengan tujuh anaknya yang saat ini punya kesalahan dengan anak angkatnya. Istrinya melipat kedua tangannya dan memicing tajam pada mereka. Anak-anaknya yang melihat itu sontak tertunduk ketakutan.

"Aku tidak tahu apa aku harus marah atau kecewa pada kalian," ucap ibunda dengan nada kesal. Bagaimana tidak kesal? Dia saja sudah mendengar kejujuran mereka bahwa mereka akan balas dendam pada [name] apapun itu yang terjadi.

Mereka masih tertunduk. Amato hanya bisa menatap sambil berdoa dalam hati.

'akibat menyuruh anak sendiri berdikari.'

Be Near You (Boboiboy Elemental X Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang