~BE NEAR YOU ~
🦋🦋🦋
{VOMENT yah prend biar author nya tambah Semangat buat cerita nya}
{Jangan jadi pembaca yang jahat yah prend}
•••
••
°
{Happy reading}Setelah melewati waktu yang panjang, akhirnya sesuatu yang terduga telah datang kembali. Suara dentingan pedang memotong beberapa meja dan kursi yang dijadikan pelindung.
Setelah itu mereka berdua kembali memundurkan diri. [Name] terengah-engah begitu juga dengan Ardi yang masih setia dengan seringainya. Halilintar, Taufan dan Gempa menonton hal itu merasa sangat tercengang.
"[Name]!" Halilintar hendak untuk ikut campur, namun gadis itu berteriak.
"Jangan mendekat! Kamu bisa mati!"
Ardi tertawa. "Wah, baru kali ini aku melihat sesuatu yang tertukar. Seharusnya seorang pangeran yang mengatur, sekarang seorang putri yang menjadi dominan? Sungguh tidak terduga."
Halilintar dan [Name] menatapnya dingin dan tajam. Sementara Gempa menarik tangan Taufan untuk keluar dari sana menyisakan Halilintar yang masih ada disana. Sendirian bersama [Name] dan Ardi.
Untuk Ali dan Stella, mereka sudah keluar bersama rombongan yang lain. Hal ini karena mengikuti arahan dari [Name]. Selayaknya mereka mengikuti Rencana.
"Lebih baik kau menyerah saja, Gadis kecil. Tanganmu sudah sekarat Lho," Ujar Ardi meremehkan. Tidak salah dengan ucapannya. Tangan [Name] masih mengalirkan banyak darah setelah menyelamatkan kepala sekolah.
Gadis itu melirik ke telapak tangannya yang sangat parah. Baginya sangat berbahaya ia melawan Ardi dengan pedang itu. Karena pedang itu lebih tajam daripada pisau biasa.
Dibenaknya selalu bertanya, dimana ia mendapatkan pedang itu?
Tidak mau berpikir lama tentang pedangnya, ia tersadar kalau tatapan Halilintar menjadi horor setelah melihat tangannya. Ia masih berdiam diri disana dan tidak bergerak.
"Huft.." Halilintar dan [Name] tersentak ketika mendengar helaan nafas Ardi. "Kalian ini benar-benar anak-anak nakal, yah.. selalu saja menggagalkan rencanaku."
"Sebenarnya apa yang kau inginkan, sialan," Tanya Halilintar dengan tajamnya.
"Itu bukan urusanmu, bocah. Lagipula saudara mu yang bernama Solar itu juga mengkhianatiku. Dia bahkan berhasil memotong kabel peledak yang ada disini."
Halilintar terkejut. Ternyata perkataan [Name]. Ardi sebenarnya rencana ingin menghancurkan semua murid disini beserta guru setelah membunuh kepala sekolah. Untungnya sudah diprediksi oleh Solar.
Kesimpulannya, Solar dan yang lainnya pergi ke belakang gedung Aula untuk memeriksa. Ternyata mereka menemukan sebuah kabel yang merupakan penghubung ledakan. Solar dengan cepat memutuskan kabel itu dan cepat pergi dari sana.
Pria itu sangatlah gila.
Ardi menyadarinya ketika ia sedang menyerang dengan [Name]. Tangannya merasa janggal karena remot peledaknya tidak bergeming. Ia tahu itu karena Solar baru saja lewat dari jendela bersama Thorn.
Sementara di sisi Solar, Thorn, Yaya, Ying, Gopal, Fang, Blaze dan Ice memperhatikan mereka lewat monitor di dalam mobil. Mereka mengawasi dari CCTV. Sementara Gempa dan Taufan masih ada di luar gedung sedang menyuruh murid lain untuk pergi dari sana. Sebagian Guru juga berlari melarikan diri dan menelpon polisi.
Kita kembali lagi ke dalam gedung itu. [Name] dan Halilintar sama-sama bertarung dengan Ardi. Mereka berdua mahir menghindar dari serangannya. Seharusnya Halilintar tidak bergabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Near You (Boboiboy Elemental X Reader)✓
Hayran KurguBoboiboy x reader Kamu adalah [name]. Sinopsis : Setelah keluarganya dibantai, dia menjadi bungkam dan memilih waktu sendiri sambil memainkan music boxnya. Kemudian Selama bertahun-tahun tinggal bersama keluarga barunya, [name] tiba merasakan akan a...