Freya anak SMP

3.5K 318 1
                                    

Freya tersenyum senang saat telah selesai memberi makanan kepada ikan-ikan. Seperti kata Mang Ujang, Freya hanya menaruh toples itu di kursi teras setelah itu ia masuk ke dalam rumah.

Saat ingin menaiki tangga, tak sengaja ujung jari Freya menabrak sisi tangga. Hal itu membuat Freya meringis.

Freya langsung mendudukkan dirinya di ujung tangga, dan tangan kanannya ia elus-elus di area yang sakit.

Freya memejamkan mata sembari menggigit bibirnya. "Sakit banget."

Di sisi lain, Chika yang baru saja membuka buku pelajarannya untuk belajar langsung menutupnya kembali.

"Huahh, ambil cemilan deh di bawah," kata Chika lalu berjalan keluar menuju pintu.

Matanya menyapu sekitarnya lalu mulai berjalan kembali menuju tangga.

Dirinya terhenti saat melihat Freya sedang duduk di ujung tangga sambil mengusap jarinya. Chika mengernyitkan dahi.

Namun dirinya langsung berbalik ke dalam kamar. Entahlah, tiba-tiba ia merasa malas bertemu dengan Freya.

Freya yang merasa jari kakinya mulai tidak terasa sakit, mulai kembali berjalan menaiki tangga walaupun masih sedikit pincang. Ngilu.

Kini, Chika sudah kembali ke dalam kamar. Dirinya kembali membuka buku pelajarannya lalu mulai masuk ke dalam dunia belajarnya.

---

"Kak, nanti kamu antar Freya sampai di kelasnya, ya? Dia masih belum hafal tuh seluk-beluk sekolahnya," kata Revo saat ketiga anaknya sudah bersiap pergi ke sekolah.

Christy tersenyum kepada Revo dan Shani. "Iya, Pa. Nanti aku anter, kok. Aku pergi ya, Pa," ucap Christy lalu menyusul Chika dan Freya yang sudah berada di dalam mobil.

Saat Christy sudah masuk, Pak Toni--sopir keluarga mereka, langsung melajukan mobilnya mengantar tiga gadis ini untuk bersekolah.

"Kak, aku takut," kata Freya kepada Chika yang duduk di samping kanannya, sedangkan Christy duduk di samping kirinya.

Chika yang sedari tadi melamun sedikit tersentak saat tangan Freya mengenggam tangannya. Seolah-olah Freya memang sedang benar-benar ketakutan sekarang.

Tatapannya beralih kepada Freya yang menundukkan kepalanya. Mukanya terlihat tegang.

Sebisa mungkin Chika tersenyum dan menenangkan Freya. Dia bingung harus apa.

"Gak usah takut, Dek. Kan ada Christy," kata Chika lembut. Tangannya sedikit mengelus tangan Freya yang dingin.

Freya hanya mengangguk pelan lalu menampilkan senyum manisnya kepada Chika. Ia cukup tenang mendapat perlakuan itu dari sang kakak.

Senyum Chika kaku. Chika menatap Freya sebentar lalu kembali memalingkan muka ke jendela.

"Jangan takut dong, Frey! Kan ada aku," kata Christy sambil mengambil kedua tangan Freya dan otomatis genggamannya terlepas dari tangan Chika.

Freya kini lebih mengangguk cepat. Rasa takutnya perlahan menghilang.

Setelah mengantar Christy dan Freya, kini Chika sudah berada di sekolahnya. SMA Merhanda.

"Makasih ya, Pak," ucap Chika kepada Pak Toni, saat dirinya ingin turun dari mobil.

Chika mulai berjalan menuju lobi sekolah. Sekolahnya masih terlihat sepi.

ApologizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang