Spaghetti Chika

2K 232 8
                                    

Sesampainya di bawah, Gita langsung menuju halaman belakang melalui arah dapur.

Aroma masakan mulai tercium saat langkah kaki Gita semakin dekat dengan dapur.

Tak sadar Gita menutup mata menikmati aroma masakan yang pastinya sangat enak. Mama Ara tidak pernah mengecewakan dalam memasak.

Di dapur masih ada dua pembantu yang sedang memasak untuk makan malam. Termasuk mama Ara--Indy, yang juga ikut membantu.

"Loh, Gita? Kenapa, nak?" tanya Indy ketika melihat Gita mengetok pelan pintu dapur.

Gita melihat Indy sedang menggoreng sosis. Celemek yang dipakai Indy juga sudah dipenuhi dengan noda minyak, sambal, dan lain-lain.

Gita tersenyum, "Ah, anu, Tante. Saya mau nyusul Dey, Oniel, sama Ashel. Katanya lagi pada bantuin Adel ya, Tan?" tanya Gita sambil berjalan lebih masuk ke dalam dapur.

"Oh iya. Mereka ada di belakang tadi, ke sana aja. Tante juga udah siapin gorengan di belakang," kata Indy sambil menunjuk ke arah pintu belakang yang lumayan besar.

Gita ikut melihat arah jari Indy, dirinya pun mengangguk. "Oke deh, Tan. Saya ke belakang dulu, Tan. Permisi."

Indy tertawa kecil lalu mengangguk dan kembali fokus pada masakannya yang belum selesai.

Gita melihat Ashel yang sedang duduk santai di pinggir kolam renang, sedangkan Dey dan Oniel sedang menikmati gorengan sambil memerhatikan Adel yang sepertinya sedang menampilkan gerakan zumbanya.

Gita geleng-geleng kepala. Ini rumahnya siapa, yang terlihat seperti bos juga siapa.

"Tangannya, Del, tarik lebih ke kanan," kata Oniel saat menyadari gerakan Adel yang sedikit lemes.

"Loh, Git, mana yang lain?" Ashel menoleh kepada Gita yang kini sudah duduk di kursi kolam renang dan bertanya pada Gita yang datang sendiri.

Oniel dan Dey yang sedang mengoreksi Adel juga ikut menoleh, termasuk Adel yang langsung menghentikan gerakannya.

"Masih di atas. Masih main game tuh, lama banget. Gue bosan," jawab Gita dengan nada sedikit kesal mengingat dirinya hanya seperti debu saja saat di kamar Ara.

"Gue disuruh ajarin Adel zumba," lanjut Gita.

Gita menegakkan badannya dan matanya melihat ke arah Adel yang sudah menoleh karena namanya disebut.

"Yaelah. Telat amat lo, bekantan. Udah selesai baru lo nawarin diri," ucap Dey. Tangannya membelah dua tempe yang akan dimakannya.

Oniel ikut mengangguk," Bener. Udah selesai daritadi. Ini kita ngoreksi aja."

Gita menghembuskan nafas. Percuma aja datang terus tetap gak lakuin apa-apa.

"Yaudah. Gue liat lagi deh gerakan Adel, siapa tau kaga jelas gerakannya. Secara lo berdua kan gak pernah serius," ketus Gita sambil melirik Dey dan Oniel dengan nada mengejek.

Refleks Dey dan Oniel langsung mendecih. "Kita nih serius daritadi. Ada mamanya di dapur, kalik aja gak serius."

Adel mencibir. Dey dan Oniel banyak menghabiskan waktu dengan duduk santai. Teman kakaknya itu hanya menunjukkan gerakan zumba dari YouTube dan menyuruhnya untuk menghafal.

"Tuh, Adel aja responnya kayak gitu. Pada gak bener nih pasti." Gita semakin tak percaya dengan kedua temannya itu. Secara, mereka tak terlihat berkeringat banyak seperti Adel yang sudah seperti mandi.

"Iya lah. Aku aja cuman disuruh hafal terus mereka duduk santai aja ngoreksi." Kini Adel yang bersuara membuat Dey dan Oniel memasang cengiran menyebalkan.

ApologizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang