Pagi ini Freya merasa kurang enak badan. Ia merasa tubuhnya sedikit panas dan kepalanya terasa pusing.
Christy yang sudah siap untuk turun ke bawah sebelumnya menghampiri kamar Freya dan mengetoknya.
Tok tok tok
"Iya!"
Tak lama kemudian sosok Freya muncul dengan rambut ponytail nya. Terlihat sangat lucu di mata Christy.
"Yuk ke bawah," ajak Christy dan langsung merangkul ringan bahu Freya.
"Badan kamu anget," kata Christy saat tangannya tak sengaja menyentuh leher Freya.
Freya menggeleng. "Enggak, mungkin karena di kamar dingin banget jadi pas keluar kamar badannya jadi anget."
Christy masih menatap Freya namun setelahnya ia tersenyum. "Ngadi ngadi aja kamu, Dek. Yaudah ayo."
"Gak usah dipanggil Frey, paling masih siap-siap," kata Christy saat Freya ingin menghampiri kamar Chika.
Christy sudah tahu bahwa Chika masih berleha-leha di dalam. Sekali-sekali gak bangunin bisa kalik ye, manja soalnya dibangunin terus.
Akhirnya Christy dan Freya turun duluan ke bawah.
"Hoammm," lenguhan Chika terdengar saat ada tangan yang menepuk pelan pipinya.
Chika masih berusaha untuk melihat jelas penampakan orang di depannya yang masih terlihat samar. Chika mengucek matanya.
Freya. Anak itu sudah memakai seragam sekolah lengkap dibaluti oleh sweater abu-abu. Freya tersenyum ke arah Chika.
Karena Chika belum turun turun juga dan waktu memang sudah mepet, akhirnya Shani menyuruh Freya untuk membangunkan Chika.
"Maaf Kak, masuk kamar Kakak. Aku mau bangunin Kak Chika soalnya udah mau setengah 7," kata Freya.
Chika melirik jam di ponselnya lalu berdecak malas. Bisa-bisanya dia telat.
"Bisa-bisanya Christy gak bangunin gue," oceh Chika dalam hati.
"Iya, Dek. Makasih, ya."
Freya mengangguk, senyumnya masih ditampilkan. Setelah itu ia beranjak keluar dari kamar Chika.
"Adek duluan ke bawah, yaa," kata Freya sebelum dirinya menutup pintu kamar Chika.
Ceklek!
Chika menghela nafas saat pintu kamarnya sudah benar-benar tertutup. Sedikit melamun namun setelah itu ia langsung menyambar handuk di lemari dan memasuki kamar mandi untuk bersiap-siap.
"Kakak mana?" tanya Shani saat Freya sudah duduk di sebelah Christy yang sudah duluan makan.
"Baru aja bangun, mungkin lagi mandi," jawab Freya sembari mengedarkan pandangannya ke arah tangga yang berada di ruang tengah.
"Astaga. Bisa-bisanya Kak Chika baru bangun." Kini Christy bersuara sambil menggelengkan kepalanya namun dalam hatinya ia tertawa kencang.
Shani terkekeh. Mungkin Chika kecapean karena kegiatan mereka kemaren, pasalnya anaknya itu memang jarang berbelanja sampai 3 jam ke atas.
Pagi ini Revo dan Jean akan pulang. Namun agaknya mereka terjebak macet di jalan dan kemungkinan akan sampai di rumah sekitar jam 9.
"Makan dulu, sayang," kata Shani sembari menaruh dua sandwich beserta susu di depan Freya. Freya berbinar. Selain suka bubur, Freya juga sangat menyukai sandwich.
"Tunggu Kak Chika aja, Ma."
Shani menatap bingung sebentar namun setelahnya ia mengangguk. Freya memang selalu menunggu Chika jika Chika telat turun.