"Duh, Chik! Lo meluk gue erat banget, gak bisa nafas nih!" kata Mira sedikit keras karena mereka masih berada di jalan. Angin jalan membuat suara Mira tak kedengaran jika ia tak berteriak.
Mira berusaha melepas tangan Chika yang semakin erat memeluknya. Chika tak menghiraukan malah semakin menenggelamkan kepalanya di bahu Mira.
"Chika!" Mira menutup mata menahan kekesalannya ini. Daripada mereka kecelakaan karena persoalan pelukan Chika, mending dirinya fokus menatap jalan di depan.
Chika tersenyum tipis saat Mira sudah tidak memberontak.
Sesampainya di supermarket, Mira beranjak turun dari motor.
"Chik, turun cepat," ucap Mira saat Chika masih diam di atas motor.
Mira berdecak malas saat gadis itu masih saja tetap diam. "Chika, ayuk turun," kata Mira lebih lembut--sangat lembut malah.
Chika mengembangkan senyumnya. "Nah gitu dong gak marah-marah." Chika pun turun dan langsung mengamit tangan Mira.
Mira melunturkan senyumnya dan kembali menatap datar gadis yang menurutnya sangat manja ini.
"Tumben, Mir, ke supermarket, kan di indonovember juga ada," kata Chika saat keduanya sudah masuk ke dalam supermarket. Mira langsung merasakan dingin di sekujur tubuhnya karena ac di supermarket ini lumayan dingin.
"Gue mau belanja bulanan sekalian, kalo lo mau langsung balik, gue pesenin ojol." Mira menarik troli dan langsung mendorongnya menuju rak-rak bagian cemilan.
"Ih, enggak lah. Aku suka diajak belanja bulanan," kata Chika senang seperti anak kecil. Kakinya sedikit melompat-lompat kegirangan.
Mira hanya berdeham dan memilih-milih cemilan yang berada di rak. Sekilas ia menatap Chika yang fokus melihat tangan Mira mengambil-ambil cemilan.
"Kalo mau, ambil, bukan bengong."
Chika tersentak. "Enggak, aku cuman pingin ikut bantu ambil-ambil barangnya."
"Yaudah, lo ambil aja cemilan yang lo mau nanti tarok di troli."
"Loh, itu namanya belanjaan aku bukan kamu."
"Semua cemilan juga gue makan kali, Chik. Udah ambil aja asal gak satu rak ini lo ambil, gue bukan Mama Shani," kata Mira membuat Chika cemberut.
Mira pernah sekali menemani Shani dan Chika belanja bulanan. Waktu itu Mira belum dijemput dan di waktu yang sama Shani menjemput Chika. Shani pun menawarkan Mira untuk diantar namun Mira menolak. Ya karena terus-terusan didesak, akhirnya Mira ikut juga deh dan berakhir ikut belanja bulanan.
Mira kembali ke rumah dengan plastik belanjaan di tangan kanan kirinya, dan tentu saja itu semua hasil paksaan Shani. Mira tak habis pikir berapa banyak uang yang Shani keluarkan untuk barang-barang yang ia bawa ini.
"Mir, aku ambil ini, ya?" kata Chika sambil membawa dua cemilan. Mira mengangguk.
"Gak usah lapor gue, Chik. Ambil aja."
10 menit mencari kebutuhan Mira kini keduanya sudah berada di rentetan freezer es krim.
"Pilih gih, gue tunggu sini," kata Mira sambil menyadarkan tubuhnya di ujung rak.
Chika mengangguk dengan mata yang berbinar. Ia melangkah melalui satu per satu freezer sambil melihat-lihat es krim di dalamnya.
Mira tersenyum tipis. "Anak kecil anak kecil~"
"Ini, Mir." Suara Chika sontak mengalihkan atensinya dari ponsel di tangan.
Mira mendongak, matanya membulat sempurna hingga mulutnya juga ikut terbuka.