Semuanya sudah berakhir, misi besar ini berakhir, Ricky, Aldi dan Seno serta staff lainnya menarik nafas lega. Tapi Bagas tidak, ini mungkin bisa berakhir jika Bagas tidak kenal Cindy.
Jika sore itu, Bagas tidak terkilir dan Cindy tidak membantunya untuk mengatasi cedera tersebut. Jika esoknya Cindy tidak sengaja salah ngeprint di kertas milik Bagas. Jika malam itu saat Bagas kelaparan tidak ada nasi goreng yang tiba-tiba dikirim dari seseorang, siapa lagi kalau bukan Cindy. Jika esok malamnya juga Bagas tidak menemukan Cindy yang sedang memberi makan kucing jalanan di tengah rintik hujan.
Mungkin perasaan itu tidak akan tumbuh, dan Bagas terbebas dari kaitannya dengan Cindy.
Namun jangan salahkan semesta ketika disaat yang sama, Cindy menjerat semua langkah Bagas. Yang membuat lelaki itu tidak bisa berkutik ketika mengetahui si penghias senyumnya diculik secara paksa. Sungguh, kisah ini belum berakhir …….
Flashback
Selepas melakukan investigasi ke Surya dan kawanannya serta tes urine untuk membuktikan apakah yang bersangkutan positif mengonsumsi narkoba atau tidak, Bagas kemudian kembali ke ruangannya. Di balik kubikel itu semua teman-temannya tengah bersiap untuk makan siang, rencana awal Aldi mengajak ketiga sahabatnya itu untuk makan siang di sushi tei. Sampai ketika mereka sudah siap berangkat, asisten pribadi dari Jenderal Heri menghampiri mereka.
“Bapak mau ketemu Mas Bagas dan Mas Aldi, diruangan sekarang”
Dan disinilah Bagas berada.“Sebagai bentuk ucapan terima kasih karena ini ternyata misi yang sangat besar, saya ingin memberikan kalian privilege,
Aldi sendiri dengan meminta untuk diberikan cuti tambahan setelah misi ini, tentunya tidak sendiri harus bersama staff di timnya dan tim Bagas. Bagas sendiri mendapatkan dua privilege, privilege pertama sudah dilimpahkan ke Ricky dan kawan-kawan, sisa satu lagi dan Bagas baru mengatakan itu ketika Aldi lebih dulu pamit keluar ruangan Jenderal Heri.
“Jadi?”
“Ini permintaan saya pribadi, mohon maaf kalau terkesan lancang, karena saya sendiri tahu Bapak berkerabat dekat dengan orang tua Cindy, tolong pertemukan saya dengan mereka,”
“….”
“Pertemukan saya dengan mereka, ketika saya meminta saat itu juga,”
Dan Heri mengiyakan tanpa bisa menolak.Flashback off.
“Pertemukan saya dengan kedua orang tua Cindy dalam 24 jam.”
Heri menatap serius tubuh pria jangkung yang kini berada dihadapannya. Heri bungkam, tidak menyangka Bagas akan meminta privilege itu secepat ini.
“Kenapa saya harus membawa orang tua Cindy sekarang?”
Bagas seketika saja meluruh di lantai, duduk setengah berlutut dihadapan Heri dan dua orang yang berdiri disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semicolon
General Fiction./hope that the story isn't over yet, -shubhangi./ Yacindy Pramidhita tidak pernah berharap untuk menjalin hubungan lagi dengan lelaki manapun selepas putus dari Fathan. Hari-hari sebagai seorang mahasiswi kedokteran sudah cukup membuatnya menggila...