"Tidak, bukan dia. Ada orang lain..."
Dalam sejejab, aura mengerikan yang terpancar dari Lakis sedikit melembut.
"Lalu bagaimana kau bisa mengenal Kalian Crawford?"
Tidak ada alasan bagi Yuri untuk menkawab pertanyaan Lakis tetapi, entah kenapa, Yuri ingin memberitahukan semuanya kepada Lakis sekarang.
"Dia mengganggu pekerjaanku."
Segera, Lakis membeku.
"Pekerjaanmu?"
"Aku tidak membutuhkan bantuan, tapi dia tiba-tiba saja ikut campur, jadi..."
Yuri lanjut saja bercerita, nada suaranya seperti sedang menggerutu. Walaupun dia dapat mengatasi semuanya sendirian, Kalian Crawford tiba-tiba saja datang dan merecokinya dan memberikan bantuan yang tidak diperlukan. Jadi dia tidak menyukainya.
Dengan kata lain, Yuri terlihat seperyi dia sedang sedikit komplain. Lakis yang diam-diam mendengarkan apa yang dia katakan, segera membuka mulutnya.
"Jadi kau tidak ada hubungan appaun dnegan pria itu."
"Tentu saja...ng... tunggu, Tuan Lakis..."
Pada akhirnya, Yuri yang sudah tidak tahan lagi berbisik memohon. Dia mencoba menarik tangannya ke belakang, tapi Lakis tidak melepaskannya. Hingga mencapai ititk dimana seluruh tubuh Yuri terasa kesmeutan. Saat dia hampir saja terlentang di atas meja, wajah Yuri sudha semerah tomat. Tepi matanya bahkan juga ikut memerah.
Lakis merasa ada hawa panas yang muncul dari sekujur tubuhnya.
"Kutebak kau tidak menyukai Kalian Crawford karena dia menggangu pekerjaanmu."
Yuri berkedip.
Tentu saja, dia tidka menyukai lelaki itu tetapi...
Bagaimanapun, di saat Lakis menempelkan dahi mereka bersama dan melihat ke kedalaman mata Yuri. Fiiiran Yuri langsung kosong.
"Benar? kau tidak menyukai lelaki itu."
Lakis mendesaknya, memaksanya untuk menjawab. Yuri menjawabnya denan jawaban yang diinginkan Lakis.
"Ya."
Mendengar jawaban Yuri, bibir Lakis melengkung ke atas membentuk senyum lebar hingga membuat Yuri berhenti bernafas sejenak.
"Bagus."
Bisikan lembut Lakis mengalir lembut ke telinganya. Saat berikutnya, bibir hangat Lakis menempel di dahi Yuri. Yuri yang tidak mengerti apa yang baru saja terjadi hanya menatapnya kosong.
"Terimakasih sudah menjawab pertanyaanku."
Mata yang sednag menatapnya semanis suara yang mengalir lembut ke telinganya. Bibir yang menutupi bibirnya setelah itu juga terasa manis.
Untuk sesaat, Yuri merasa bahwa dia sedang dibujuk.
Tetapi Lakis yang sedang menautkan bibirnya lebih dalam lagi, Yuripun meleleh di dekapan lengannya.
* * *
Yuri mencerna lagi apa yang terjadi kemarin.
'Seperti dugaannya, dia sudah dibujuk..'
Ada kerutan dalam di dahinya sekarang.
Segera setelah dia pulang ke rumah, Lakis menggenggam tangannya dan menguncinya dalam jerat kecantikan. Dan untuk beberapa alasan, entah kenapa dia merasa dia harus memberitahukan semuanya kepad aLakis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Salah Masuk Rumah Penjahat
Viễn tưởngMencoba translate Novel Seolah tidak cukup hanya dengan berainkarnasi sebagai anak kecil di daerah kumuh, Aku diculik di kota penjahat dan dijadikan objek penelitian. Kemudian, aku melihat seorang lelaki yang datang untuk menghancurkan lembaga pen...