BAB 15

320 43 0
                                    


Pada akhirnya, Lakis tidak membunuh adik Annmarie, Hestia. Dia mengembalikan Hestia yang sudah diculiknya kepada Annmarie, berpura-pura bahwa dia sudah menyelamatkan Hestia. Dia akhirnya berubah fikiran, dan sepertinya itu bukan pilihan yang buruk. 

Karena sebagai hasilnya, Annmarie memperlakukannya sebagai penyelamat, tanpa tahu bahwa Lakislah yang telah membuat Hestia di ujung maut. 

Sungguh kebenaran yang menyedihkan bukan. 

<Benar, Genos Sheldon. Bukankah kau sebelumnya dipanggil sebagai penjaga dari timur?>

Lakis berkata lambat, matanya menata Genis. Mendengar kalimat tersebut, Tubuh di bawahnya bergetar. Lakis berlutu, jongkok. Lalu memegang kasar rambut Genos, basah karena darah dan hujan, Lakis mengangkat kepalang Genos. 

Lakis melihat ke lelaki tersbut, mata itu masih menatapnya tajam, dan senyum dingin muncul di wajah tampannya.  

<Jadi apa yang kau jaga sampai akhir?>

<......!>

<Kau kehilangan wanitamu karena aku, kau di sini, dipukuli seperti anjing dan mungkin, kau hampir saja menemui maut, dalam diam, tanpa seorangpun yang tahu.> 

Suara memotong yang lirih diantara derai hujan, terdengar sangat lembut dan seolah-olah sedang bernyanyi. 

<Inilah kenapa aku membenci bajingan dari timur. Kau tidak pernah benar-benar menginginkan sesuatu seperti orang gila, mungkin karena kau dilahirkan dengan kedua tanganmu sudah pebuh, dan bahkan kemudian, semua yng dapat kau lakukan hanyalah membuat keributan, semuanya bicara dan tidak melakukan apapun.> 

Bam!bam!

<hahh!>

Sesaat berikutnya, Lakis dengan tanpa perasaan membenturkan kepala yang ada di tanganya beberapa kali. Darah berceceran dimana-mana, mengotori tangan Lakis dan bagian depan sepatunya. 

Di suatu tempat, seorang lelaki bangsawan yang mengaku sebagai ksatria Annmarie berada dalam kondisi mengerikan, jumlah darah yang mengalir dari dirinya sangat banyak hingga terasa mengerikan. . 

Meski begitu, tatapan terdistorsi Genos bersinar dengan cahaya yang bahkan lebih ganas dari sebelumnya.

<Mati saja kau.>

Lakis tertawa mengerikan, melihat pemandangan mengerikan di depannya.

<Mneyedihkan, dan sendirian. Sekarang kau tidak akan bisa melindungi siapapun.>

~ [Rantai Bunga] Bab 19: Kematian ksatria bunga.~

* * *

Pagi yang cerah, matahari bersinar. Aku bangun dari tidurku seperti biasanya. Tapi aku merasa seperti mengerut. 

Sungguh aneh... Aku merasa seperti aku baru saja mendapatkan mimpi buruk. Mimpi burukku dari tadi malam sepertinya masih sedikit menempati pikiranku. Aku tak bisa lagi mengingat inti mimpi yang kualami setelah aku membuka mata, tetapi aku masih merasakan adanya perasaan jijik aneh yang menyelimutiku. 

Dan entah bagaimana, aku merasa bahwa karakter favoritku ada di mimpiku tersebut. ...

Tetapi segera aku menggosok gigiku karena sepertinya yang kualami hanyalah mimpi bodoh. Aku membuka pintu dan melangkah keluar ke ruang tamu. 

PAgi ini pagi yang cerah, tetapi rumah ini masih gelap karena tirai hitam yang menutupi jendela. Seperti yang biasa kulakukan setiap pagi, aku pergi ke dapur terlebih dahulu untuk minum air. 

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang