BAB 63

92 14 0
                                    


'Ah, apa sekarang dia sedang merasa malu?'

Saat Yuri menyadari telinga merah Lakis yang sebelumnya tidak dia sadari karena marah. 

Lakis berfikir bahwa Yuri sedikit tidak adil. Lakis juga menyadari arti kalimat di balik perkataan Yuri. 

Alasannya masih belum jelas tetapi kapanpun mereka berdua bersentuhan, ada fenomena tak dapat dijelaskan yang terjadi antara dia, Yuri dan tentunya si parasit. Jadi Yuri sepertinya menikmati adanya kontak fisik diantara mereka. 

Lakis juga menyadari setiap Yuri memegang tangannya, dia dapat merasakan adanya aura kehidupan di wajahnya. Seperti tanaman muda yang nyaris mati kehausan lalu hidup kembali karena turunnya hujan, Yuri seperti merasakan sensasi seperti dia memperoleh sesuatu yang hilang ketika bersentuhan dengannya. 

Pada akhirnya, ini adalah apa yang diinginkan Yuri darinya, Yur menginginkan mereka hanya bersentuha tangan dan tidur. Lakis tidak menginginkan hal tersebut. 

"...Tidakkah kau penasaran?"

Segera, suara rendah terdengat dari mulut Lakis yang kepalanya bersandar di bahu Lakis. Dan ketika Lakis pelan-pelan mengangkat kepalanya. Mata Lakis memandang langsung mata Yuri dari atasnya. 

"Memang sangat manis jika kita berpegangan tangan seperti ini tetapi ..." 

Tangan Lakis dengan lemut menyentuh kulit Yuri yang ada di antara jari-jemari mereka dan sensasi menggelikan menyebabkan ujung jari Yuri gemetar kaget. 

"Bagaimana jika kita melakukan sesuatu yang lain?"

Ini adalah godaan paling besar sejauh ini. Bahkan Yuri sampai lupa memejamkan mata. 

Tangan sebelah Lakis yang bebas menyentuh tangan Yuri. Lakis merasakan tangannya geli saat dia menelusuri wajah Yuri seperti dia ingin memeriksa fitur wajah Yuri. 

Yuri mulai menyadari kalau mungkin saja Lakis benar. Bahkan semenjak Yuri memegang tangan Lakis pertama kali, dia mulai menginginkan kehangatan lebih dan lebih. Jadi jika ada kesemb=atan, Yuri ingin merasakan sesuatu yang lebih seperti yang dikatakan Lakis, jadi mungkin mengingkan sesuatu yang lebih lainkali. Sejujurnya, dia merasa sedikit takut karena ini adalah wilayah yang belum pernah dia jelajahi sebelumnya. 

Tetapi di sisi lain, memang benar bahwa dia juga penasaran. sejujurnya, secara teori dia seharusnya adalah orang yang sudah berpengalaman, tetapi pengalaman pribadi tetaplah hal yang berbeda. 

"Sesuatu yang lain... seperti apa?"

Jadi mungkin dia sudah cukup berani karena dia tidak tahu. Tidak tahu memiliki arti memberi izin, pandangan Lakis langsung saja berubah. 

"Contohnya seperti...."

Lalu bibir Lakis segera terbuka. 

"Seperti ini."

Saat kepala Lakis bersandar ke samping, kehangatan menyentuh bibirnya. Pada awalnya, bibir mereka hanya bersentuhan lembut. Tetapi ketika Lakis mulai menjilat dan menggigit bibirnya tanpa rasa sakit, dia secara bertahap mulai merasa aneh.

Kemudian saat Lakis menenggelamkan lidahnya di antara bibirnya yang terbuka, Yuri tanpa sadar mencengkeram tangannya erat-erat.

"Ng..."

Uap panas menyapu mulutnya dan saat dia perlahan menjerat lidahnya dengan lidahnya, dia merasakan getaran mengalir di tulang punggungnya.*

Sepertinya mereka tidak melakukan terlalu banya lah, tetapi entah kenapa mereka sepertinya sudah kehabisan nafas, sangat cepat. Yuri merasa sedikit terkejut dengan segala keanehan ini. 

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang