BAB 21

233 29 0
                                    


Tetapi pada akhirnya sebelum tangan Lakis memegang wajah wanita tersebut dan menarik ke arahnya, sebuah suara terdengar di telinganya. 

Tok, Tok!

"Nona Yuri!"

Terdengar pintu diketuk diikuti dengan suara yang memanggil nama Yuri. Mendengar suara tersebut Yuri tersadar. Yuri perlahan mengangkat mata tertunduknya dan matanya segera bertemu dengan mata biru menyala Lakis. 

"Nona Yuri apa kau ada di dalam?"

Sekali lagi, suara selembut batu giok terdengar.

Di rumah yang begitu sepi tidak terdengar suara lain selain suara yang berasala dari luar, Yuri dan Lakis saling memandang satu sama lain. 

Tiba-tiba Yuri situasinya. Tentu saja, walaupun dia ingin melepaskan tangan Lakis, dia tidak mampu melakukannya. Fikirannya masih kabur karena perasaan bahagia mendalam yang dia alami seolah dia sedang terbang di awan. Jadi bagaimana mungkin ada masalah lain yang lebih penting?

Bagaimanapun, Lakis merasakan ada yang aneh adri parasit yang ada di kepalanya dan juga reaksi Yuri sehingga dia sadar terlebih dahulu dan dengan paksa melepaskan tangannya. 

Saat itulah perlahan kepala Yuri menunduk. 

Tok tok!

"Apa Nona Yuri tidak ada di rumah..?"

Ketika mendengarkan suara ceria yang terdengar di telinganya, Yuri segera memalingkan wajahnya ke pintu. Pandangan Lakis juga mengikutinya, beralih ke arah pintu. 

Orang sekarang sedang berada di putu adalah pahlawan wanita sebenarnya yang sekarang tinggal di sebelah rumah, Annmarie. 

"Aku.."

Yuri menjawab dengan suara sekeras mungkin, dengan tenggorokannya yang entah karena apa terasa gatal. 

"Aku datang."

Setelahnya, Yuri berdiri tanpa bertukar pandang dengan Lakis 

'Oh, ini menyelbakan ....'

Saat itulah kesadarannya tang terlambat datang tiba, desahan nafas terdengar dari tenggorokannya. Mengingat kembali bagaimana dia menggosokkan wajahnya di tangan Lakis seperti seekor anak anjing beberapa menit lalu memberinya pukulan psikologis. 

Jika dia bisa membuat alasan, bahwa hal ini karena Lakis duluanlah yang menyentuh wajahnya tanpa memberitahu terlebih dahulu. Tetapi bahkan jika ada kejadian demikian, bagaimana menangani situasi ini...

Sekarang saat dia berjalan ke pintu untuk membuka pintu sekaligus berfikir bagaiman melalui situasi ini. 

Kret..

Saat dia membuka pintu, Yuri menyambut Annmarie dengan senyum lebar. 

"Maaf sudah mengganggu saat sudah larut malam."

Yuri berjalan keluar dan menutup pintu. 

"Tidak. tidak apa-apa. Apa ada masalah?"

Tetap saja, Yuri merasa beruntung Annmarie datang di saat yang tepat. Jika tidak, siapa yang bisa tahu berapa lama lagi dia melakukan tindakan yang gila seperti tadi? Atau bisa saja Lakis sudah mencapai batas maksimal kesabarannya. 

Dang.

Mendengar suara pintu tertutup di belakangnya, Yuri tersenyum sekilas, meniru ekspresi Annmarie. 

Ah, dia benar-benar tidak ingin kembali ke dalam ruangan. 

* * *

Di sisi lain, fikiran Lakis juga rancu. Dia merenungkan apa yang baru saja terjadi terjadi, kebingungan dengan kejadian barusan. 

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang