BAB 59

85 14 1
                                    

Dengan lepasnya kekang, rantai merah gelap yang mengekang tubuh Odin menghilang di udara. 

Flap!

Memanfaatkan kesempatan, Odin mengepakkan sayapnya. 

"Kembali ke bentuk normalmu."

Tetapi di saat perintah Lakis diucapkan, Odin yang sedang berusaha untuk kabur langsung sjaa terjatuh. Gagak hitam itu yang mendarat langsung saja berubah menjadi manusia dan terjatuh ke lantai. 

"Ugh..."

Odin mengerang kesakitan dari seluruh bagian tubuhnya. Dia membuka mulutnya untuk mengutuk Lakis yang ada di depannya. tetapi, sama seperti sebelumnya, tidak ada suara yang keluar dari tenggorokannya. 

'fu*k, Apa yang sebenarnya terjadi! Mengapa aku jadi seperti ini...!'

Kebingungan mulai memenuhi mata Odin. Dia terkejut dengan kenyataan bahwa hanya dengan satu kata dari Lakis dapat membuatnay berubah menjadi manusia, bertentangan dengan keinginannya. Odin mulai menunjukkan kewaspaddan tinggi. 

Melihat hal tersebut, Lakis bergumam dan menelengkan kepalany seolah dia sedang melihat sesuatu yang sangat menarik. 

"Kau sepertinya memiliki banyak hal yang ingin kau katakan, jadi ayo kita dengarkan."

Ketika Lakis sudah memberikan izinnya, tiba-tiba Odin merasa seolah tenggorokannya dapat digunakan untuk bernafas. Odin menelan ludah dan menatap pria yang sedang ada di hadapannya. 

"F*ck.... dasar kau."

Di saat itulah, LAkis menyipitkan matanya. Bagaimanapun mata yang seolah tersenyum telrihat menakutkan. 

"Berlutut."

Duk

"Uk..."

Kali ini juga, Odin dipaksa untuk berlutut. 

"Kau lumayan tidak tahu terimakasih, Tuan gagak. Kau masuk ke rumahku tanpa izin duluan, lalu aku masih dengan baik hatinya membiarkanmu hidup tetapi kau tidak tahu terimakasih."

"Bagaimana bisa rumah itu menjadi rumahmu....! Kau-, bajingan ini! Jangan bilang kau sudah membunuh Arachne?!"

"Diam kau."

"Mph!"

Odin menatap tajam Lakis, matanya berkobar. 

Setelah menyelesaikan permintaan Arachne yang ditugaskan kepadanya, Odin hanya ingin menyampaikan hasilnya secepat mungkin jadi dia langsung pergi ke rumah Yuri. Berita yang berkaitan dengan Siren juga cukup mendesak, jadi dia menahan dirinya yang memang tidak ingin mengganggu kehidupan pribadi Arachne jika tak diperlukan dna pergi ke rumahnya hari itu. 

Tetapi lalu bajingan ini, Lakis avalon-! Dia ada di sana, di rumah Yuri!

Dan memikirkan bagaimana orang yang kejam dan jahatnya Lakis Avalon yang mungkin saja sudah mencelakai Arachne membuat bagian terdalam Odin berubah menghitam. 

"Semua haltak penting yang barusan kau gumamkan membuat teliangaku sakit. Mengapa aku harus membunuh Arachne?"

Bagaimanapun. Lakis berbicara dengan nada datar seolah dia mendengarkan sesuatau yang sangat konyol. 

"Dia adalah teman serumahku yang sangat berharga."

"...?!"

Dan ketika mendengar kalimat yang diucapkan setelahnya, mata Odin melotot. 

"Mph! Mmm-mph!"

Odin ingin berterika bahwa hal ini tidak mungkin. 

"Gagak."

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang