"M-Maafkan aku Yuri."
Leo tergagap, suaranya aneh saat dia meminta maaf. Dia benar-benat terlihat seperti anak anjing yangs edang sedih.
Yuri berfikir dia terlihat menyedihkan dan membelai kepala tertunduknya, dengan bertindak demikian, telinga dan ekor terkulainya perlahan bangkit kembali. Dia menatap pakaian Leo, yang tampak seolah olah menjadi kumuh, dan mengingatkan dirinya sendiri untuk menyiapkan pakaian baru untuknya.
Saat itu sekelompok burung terbang di langit malam. Mereka menuju ke arah Yuri dan Leo berada, dan perlahan berubah bentuk.
"Aku di sini, Arachne."
Seorang lelaki muda muncul dari kibasan sayap hitam. Dia sangat kurus, dan wajahnya anehnya terlihat cantik, seperti boneka, membuatnya tampak seperti anak anak yang belum matang. Rambut ungu gelapnya tersebar seperti awan gelap di kegelapan. Di balik rambutnya, ada sepasang mata pink yang tidak biasa, bersinar seperti binatang.
"Hai, Odin."
Yuri menyapa datar teman subjek testnya yang sudah lama tidak ditemuinya.
"Tidakkah kau tidak mengunjungi kami terlalu lama? Aku merasa aku sudah selamanya menunggu."
Odin menggerutu sambil melangkah ringan di kuburan tetangga. Lalu dengan lambat menyadari Leo, yang terengah-engah di belakang Yuri.
"Dia."
Wajah Odin berkerut tidak setuju.
"Arachne, apa kau masih saja membiarkan bajian kecil ini berkeliaran?"
Ketika Odin melihatnya, Leo mengeeretakkan gigi tajamnya, ekornya naik, dan dai menggeramkan ancaman.
'Hah,' Odin tersenyum mengejek, Leo berdiri di depan Yuri, seolah dia sedang melindungi Yuri dari orang lain yang mencoba meraihnya.
Leo, tidak apa-apa. kembalilah."
Sesaat setelah Yuri memegang kepala Leo, dia segera berubah menjadi domba jinak. Melihat hal tersebut, Odin mengeeratakkan giginya karena perilaku menghina tersebut.
"Aku tetap merasa nama itu terlalu bagus untuk anak gagal seperti dia. "
Bibir Odin mengejang ketika melihat Leo bertinggkah lucu dengan menggosokkan wajahnya ke tangan Yuri.
"memikirkan kau memberikan nama pada binatang yang dibuang dari lab.... Arachne, kau benar-benar terlalu baik."
Menurut pendapat Odin. Leo adalah produk gagal lab yang bahkan tidak layak dikatakan sebagi onjek test seperti dirinya. Tentu saja, hal itu tidak berarti bahwa dia bangga karena dia pernah menjadi objek sukses dari eksperimen. Tetapi dasarnya dia tidak tahan pemandangan bajingan tidak berkualitas seperti Leo menarik simpati Yuri dan menempel erat padanya seperti hama. Hanya itu.
"Hei, anjing penjaga. Sampai kapan kau berencana untuk tahu tempatmu?"
Odin dengan sengaja memanggil Leo dengan nama yang biasanya digunakan untuknya ketika dia menjadi objek penelitin.
"Sampai berapa lama kau berencana memanfaatkan Arachne hanya karena dia baik dan toleran terhadap sikap menyebalkanmu?'
"Krreung!"
"Krreung pantatmu. Jika kau mau bilang sesuatu, katakan dengan bahasa manusia. Jangan hanya menggonggong seperti anjing."
Leo mengedipkan gigi lagi dan melotot tajam, tapi Odin hanya mendengus, seolah tidak peduli. Ini bukan pertama kalinya hubungan buruk mereka muncul ke permukaan; sebenarnya, pemandangan ini cukup familiar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Salah Masuk Rumah Penjahat
FantasyMencoba translate Novel Seolah tidak cukup hanya dengan berainkarnasi sebagai anak kecil di daerah kumuh, Aku diculik di kota penjahat dan dijadikan objek penelitian. Kemudian, aku melihat seorang lelaki yang datang untuk menghancurkan lembaga pen...