BAB 14

329 40 0
                                    


14

Yuri tidak meminta Lakis untuk melakukan apapun. Tentu saja, Yuri tidak perduli dengan Lakis, dan tidak merasa ada yang harus dia lakukan karena dia sudah tahu dasar situasi yang dialami Lakis saat ini. 

"Tidak. tetangga haruslah saling membantu." 

tentu saja, tetangga yang Yuri ingin mintai bantuan bukanlah Lakis, tapi Annmarie. setelah mengalami sakit kepala, Alis Lakis berkerut dan dia menulis lagi di kertas. Yuri baru saja menyadari bahwa tulisan Lakis sangatlah bagus. 

[Permisi, bisakah kau beritahu dimana kita sekarang?]

Yeah, well, dia ingin tahu seberapa jauh dia berada dari Carnot, dan juga seberapa amankah tempat ini. 

"Jalan Grey Parrot, sebelah tenggara Carnot."

Lalu mata birunya menyipit saat Yuri masih melanglang buana di fikirannya sendiri. Sepertinya ada yang salah. 

'...mengapa dia sangat sopan?'


Di salam novel, Lakis mengikuti Annmarie seperti anjing. Lakis mengenali Annmarie seperti saint di awal novel karena senyumnya. 

Annmarie terlihat seperti seperti saint karena dia merawat Lakis dengan penuh perhatian. Jadi Yuri berfikir bahwa dia tidak ada bandingannya dengan Annmarie, tetapi kenapa Lakis memperlakukan dia dengan sopan. Yuri rasa hal ini tidak dapt dia prediksi. Yuri tahu bahwa bakatnya tidak sebaik milik Annmarie. 

Entah bagaimana, LAkis tampak seperti tersiksa oleh sesuatu sesaat. Di Kedalaman matanya, ekspresi gelapnya yang anehnya tampak tampan, dan Yuri tiba-tiba merasa aneh. Segera kemudian, Lakis perlahan menulis di kertas lagi. 

[Mungkin ini permintaan yang memalukan, tetapi kuras tidak mungkin meninggalkan tempat ini untuk sementara waktu karea badanku belumlah sembuh]

yuri melihat tulisan yang ad adi kertas. 

[Bisakah aku tinggal beberapa hari lagi?]

Lalu pupil biru memandang Yuri. Melihat wajahnya yang memancarkan kebahagiaan, Yuri fikir dia pasti akan melakukan apapunyang diinginkan Lakis. Dengan sengaja ataupun tidak, Lakis telah menggunakan kekuatannya sebagi pria tampan. Yuri menjawab segera. 

"Ya, tidak apa-apa."

Jawaban yang diberikan Yuri lebih tegas daripada yang Yuri kira, kenyatannya, Yuri menjawab sesuai dengan dorongan hatinya. 

'Hei, apa kau menggunakan kekuatanmu lagi?'

Lakis mengeluarkan energi yang mencurigakan, mengarak ke Yuri. 

-- Bukan aku.

Kalimat kutukan dan penolakan terdengar di suaranya. 

Sesaat yang lalu, Lakis bahkan tidak merasakan ada hal yang aneh. bagaimanapun, pikirannya tidak speenuhnya hilang. Hanya saja, beberapa jam lalu, Yuri tidak memiliki keinginan sedikitpun untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jika kemarin Lakis mengucapkan permintaan yang sama, jawaban yang akan Yuri berikan tidak akan semanis ini. 

Tetapi sekarang di kepala Yuri, ada fenomena aneh yang terjadi ketika dia memegang tangan Lakis. Yuri merindukan perasaan yang timbul kala itu, dan ingin merasakan lagi. Lakis menatap Yuri dalam dan menulis lagi di kertas. 

[Terimakasih banyak. Suatu saat aku pasti akan membayar kebaikanmu.]

Pernyataan itu tidak mengejutkannya sebanyak yang dia kira bahwa dia akan dibayar oleh seorang penjahat. 

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang