BAB 30

198 29 0
                                    


__Lakis, ada aroma lezat dari sbelah sana!

'Diamlah, kau sudah memilikinya.'

Lakis mmebentak si parasit yang keserakahannya tidak berakhir. Sekarang, dia berada di jalanan tempat festival berlangsung. 

Setelah keluar di siang hari, Lakis berfikir Yuri mungkin akan pulang sebentar setelah bekerja jadi dia harus kembali pada saat itu. Walaupun, Yuri tidak pulang ke rumah. 

Jadi, Lakis pergi keluar lagi. 

Sejak saat itulah si parasit tidak dapat menghindari keinginannya ketika mencium sesutau yang ada di jalanan, jadi dia tetap saja mengomeli Lakis untuk makan ini dan itu. LAkis tidak punya selera untuk makan, tetapi si parasit justru sebaliknya. 

Jengkel karena suaranya yang tidak berhenti bicara, LAkis membiarkannya menikmati beberapa kali menu makanan. Tentu saja, karena dia tidak punya uang, dia memilih cara paling mudah dan cepat untuk mendapatkannya: mencopet uang dari orang sekitarnya. 

Tentu saja, hal ini melawan kejahatan, tetapi lakis fikir, mereka seharusnya berterimakasih kepadanya. Dia membiarkan orang tidak berguna seperti mereka tetap hidup dan hanya mengambil dompet mereka, ketika dia hanya bisa membunuh mereka dan mengambil dompet mereka, jadi tentu saja mereka harus bersyukur. 

Sejujurnya, dia merasa bahwa dia sudah melakukan kebaikan hari ini. 

Selama dia memikirkan sesuatu yang mampu memuat orang lain tidak bisa berkata-kata, Lakis memasuki jalanan yang diselimuti nuansa festival.sambil memenuhi dirinya sendiri dengan makanan yang dijual di jalanan, Lakis sadar bahwa makanan timur tidak terasa aneh baginya. 

Apa yang Lakis masukkan ke mulut hari ini rasanya enak. Dengan kata lain, hanya makanan Yurilah yang memang tidak enak. 

__ Aku tahu!Masakan wanita itu benar-benar mengerikan! Gezz, kenapa juga kau bisa pingsan di depan rumah wanita yang tiak bisa memasak. 

'Untuk ukuran bajingan pengeluh, kau banyak mengeluh.'

Lakis refleks menegur parasit. 

'Di samping itu...'

Di atas segalanya, dia secara tidak sadar selalu berada di sisi Yuri ketika dia berbicara. 

''Ini smeua karena indra perasamu yang sangta-sangat pemilih, ini sangat en...nak, kau tahu?'

__Hei, jangan bohong! Lau barusan berhenti bicara di tengah kalimat! Ok, lalu bagaimana dengan semua obat pencernaan yang kau minum?

"Bajingan sial, Apa kau tidak pernah minum obat di padang dulu?'

Si parasit mengejeknya di kepalanya. 

Lakis mengabaikannya dan berdiri, sekarang dia berada di atap bangunan. Dia dengan sengaja mencari Yuri sejak dia keluar dari rumah. 

Dia penasaran berandal mana.. tidak, bajingan mana... tidak, bukan itu. Dia hanya penasaran orang seperti apa yang bersama Yuri di festival ini. Dia mencoba segala macam cara untuk menemukan orang tersebut. Bukankah menuntaskan rasa penasaran adalah kebutuhan dasar manusia, iya kan?

Lakis berbalik, dia akan menuju alun-alun yang mungkin akan dipenuhi olreh lebih banyak orang. Di waktu berikutnya, mantel hitam berkelebat di depannya. 

wush!

Orang tak dikenal mendarat mulus di atap gedung yang terletak di sebelah Lakis. Saat berikutnya, Lakis bertatapan dengan orang tersebut. Tidak, lebih tepatnya Lakis merasa mata mereka bertatapan. Karena orang yang muncul di depannyawajahnya tertutup oleh topeng putih. 

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang