BAB 74

49 13 1
                                    


Tidak aneh jika pelayan akhirnya kembalu dengan wajah canggung. 

"Ada seorang tamu sekarang jadi saya fikir anda lebih baik menunggu sbentar. Seharusnya tidak akan lama, apakah anda mau menunggu di ruang tamu?"

Hampir saja aku mengangguk mendengar ajakan pelayan. 
Dan aku benar-benar akan melakukannya jika saja aku tidak mendengar suara yang sudah tidak asing lagi bagiku. 

"Tetua, kumohon tenanglah. Tidak baik bagi tubuhmu jika anda terlalu bersemangat."

"Aish, kau kira karena siapa aku jadi begini ha!"

Annmarie...?

Mataku mengarah ke tempat asal suara berasal. Aku tanpa sadar melangkah ke depan ke arah depan lorong. Dan aku melihat pelayan berdiri di depan pintu tempat aku baru saja keluar dari ruangan itu. 

"Ya, aku minta maaf. Aku tahu kalau anda tidak menyukai saya."

Suara yang lembut dan jernih seperti kristal ini jelas-jelas suara Annmarie. Setelah kuingat-ingat lagi, bukankah dia bilang kalau dia yang akan menjaga kakek ini. Apakah karena itu dia datang kemari? Tapi kenapa suasananya seperti ini? 

"Tetapi tetap saja, terima kasih sudah bersedia menemui saya hari ini. Setelah anda meninggalkan klinik dengan kondisi seperti itu, saya benar-benar khawatir, dan saya tidak bis bertemu dengan anda kemarin. Saya sangat senang karena anda kelihatan sehat."

Suara Annmarie entah bagaimana terdengar sangat sedih menghentikan langkahku. Mungkin kesedihan yang ada di suara Annmarie mampu menghentikan kemarahan pria tua itu karena setelah hening sejenak, suaranya terdengar jauh lebih lembut dibandingkan sebelumnya. 

"Ehem. Sekarang karena kau sudah melihat wajahku, tepati janjimu! Jangan pernah datang lagi."

"Baik, maafkan saya karena sudah mengganggu anda. Aku harap yang terbaik utnuk anda Tuan."

Clack.

Setelahnya pintu terbuka. 

Dan ANnmarie keluar dari ruangan seperti yang sudah kuduga. Dia mengangguk ke arah pelayan sebelum beralih ke arah tempat aku berdiri. Saat selanjutnya, pandangan kami bertemu. 

"Huh? Nona Yuri?"

Mata Annmarie melebar saat dia melihatku berdiri di sisi lorong. 

"Nona Annmarie, aku tidak menyangka untuk bertemu dengan anda di sini."

Aku juga pura-pura tidak tahu kalau dia ada di sini. Untungnya, Annmarie sepertinya baik-baik saja. Dari suaranya, kufikir dia akan segera menangis. 

"Nona Yuri, apa yang anda lakukan di sini...?"

"Tunggu...!"

Ketika Annmarie baru saja akan berjalan ke arahku, lelaki tua itu segera keluar dari ruangan, memanggil Annmarie. 

"Tunggu sebentar, kau sudah bekerja selama beberapa saat jadi kau harus menerima gaji..."

Lalu dia terkejut melihatku berdiri di lorong karena seharusnya aku sudah pergi dari tadi. 

"Yu, Yuri?"(lelaki tua)

Pandangan Annmarie dab pandanganku beralih ke arah pria tua itu. 

"Kau belum pergi?"

Dia melihat ke arahku dan entah bagaimana terlihat resah. 

"Ya, aku meninggalkan mantelku di ruangan."

"Oh. Oh, aku mengerti. Sebastian, apa yang kau lakukan? Cepat masuk ke dalam dan ambilkan mantelnya!"

Mata pria tua itu bergetar saat dia melihatku lalu dia berbalik ke arah pelayan dan memarahinya. 

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang