BAB 78

45 10 0
                                    



Lakis hari ini juga moodnya sedang jelek. Dia bersandar di kursi dengan menangkupkan rahang di tangan putihnya dengan aura mengancam di sekitarnya. Saat ini dia sedang berada di tempat Odin setelah Odin menyatakan kalau dia tidak bisa membuat Lakis berada di tempat kumuh, hingga akhirnya, dia berada di villa orang kaya. 

Menerima aura mengancam dari Lakis, bahu Odin terpuruk, dan dia bertanya-tanya dengan hati-hati.  

"Um. Apakah saya bisa memberikan laporan sekarang?"

"Katakan."

"Baik tuan!"

Mendengar jawaban yang sedingin aura yang dihasilkannya, Odin segera membuka mulutnya. 

"Gagak hari ini membawa berita bahsa si palsu sepertinya sudah berhasil menangkap dua mutan."

Dia mulai memberikan laporan kepada Lakis apa sudah berhasil dia kerjakan. Akhir-akhir ini Odin melakukan penyelidikan di bawah perintah Lakis tentang Lakis palsu atau bisa kita kenal dengan Milliam. 

Seperti yang sudah dia duga, bajingan itu sepertinya bisa menggunakan kekuatan pecahan dengan mencuri kekuatan dari kekuatan mutan lain. Jadi sepertinya Milliam sedang mencari mutan secara diam-diam dan. 

"tetapi mereka berdua sepertinya tidak memiliki banyak kekuatan jadi anda tidak perlu terlalu khawatir!"

Bagaimanapun, karena mereka tidak banyak menemukan banyak muta yang memilikimkekuatan yang berguna, jadi mereka mulai mencari juga ke are alin, tidak hanya di Carnot. 

"Pertama-tama, bukankah dia hanyalah bajingan anjiang penjaga yang menyedihkan atau bajingan buruk yang hanya bisa menempel yang bahkan bisa ketahuan dengan taktik murahan?"

Lalu Odin membuat perkataan yang menunjuk ke arah Leo dan Siren yang bisa tertangkap oleh pedagang budak beberapa waktu lalu. Entah bagaimana, kalimatnya menunjukkan jejak kedengakian, jadi Lakis mengangkat alisnya. 

Tidak lagi mnegungkitnya, Odin mengangkat dadanya seperti seekor burung yang akan membusungkan sayapnya, lalu dia dengan bangga berkata. 

"Sebagai tangan kanan tuan Lakis, seorang mutan yang memiliki kemampuan sepertiku atau seperti Arachne yang tidak bisa tertangkap dengan mudah, jadi mulai dari sekarang, metode si bajiangan palsu itu salah...."

Dan satu kalimat dari Odin memepengaruhi Lakis dengan cara yang salah. 

"Apa, Arachne kita?"

Suara menakutkan yang datang dari Lakis membuat muut yang sejak tadi berbicara terdiam. 

"Gasp, apakah saya mengucapkan kalimat itu? mulut terkutuk!"

Odin terkejut dan mulai memukuli mulutnya yang mengatakan kaliamt sampah saat pandangan dingin terarah padanya. 

"Kumohon maafkan aku tuan Lakis! terkadang mulut saya bisa mengatakan kalimat sampah sendiri! Aku benar-benar tidak memiliki orang lain selain anda, tuan Lakis...! Anda tahu perasaan saya kan? kesetiaan Odin...!"

Odin sepertinya berfikir kalau alasan mood Lakis berubah menakutkan adalah karena Lakis meragukan kesetiaannya. Lakis marah karena sikap Odin. 

"Kenapa aku harus perduli pada kesetiaan sampahmu."

"Apa?! Bagaimana anda bisa tahu, apa anda bodoh."

".... Apa yang baru sjaa kau katakan?"

"Gasp! Lagi lagi- mulutku__!"

Plak,plak!

Suara Odn yang memukul-mukul mulutnya dengan lebih keras terdengar Lakis, wajah Lakis semakin memburuk ketika dia melihat Odin yang ada di bawahnya. 

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang