BAB 57

92 16 0
                                    


Memegang tangan Lakis seperti sekarang membuat dunia terasa berbeda. Seperti ada sesuatu yang awalnya hilang atau menyembunyikan dirinya di balik tirai perlahan memperlihatkan dirinya di depan Yuri. Contohnya, perasaan yang disampaikan kepada Lakis sekarang. 

Perasaan ini adalah perasaan yang awalnya tidak pernah dia perhatikan..... Tetapi, kerarang ini, dia sepertinya tahu alasan kenapa Lakis memegang tangannya sekarang, dan mengapa Lakis memandangnya dnegan pandangan itu sekarang. 

"Ini aneh.'

Ini pertama kalinya dia melihat ada orang yang perasaannya begitu berwarna, Tentu saja, walaupun dia sudah mengasimilasi perasaanyanya, Jantung yuri hatinya tidak berdebar atau berdenyut..... 

Tetap saja, Yuri tidak membenci perasaan yang dia terima dari Lakis sekarang. 

"Tuan Lakis." 

Yuri perlahan mengerjabkan matanya dan menatap lakis. Lalu dia menempatkan kepalanya di bahu Lakis. Singkatnya, gelombang singkat ditransmisikan kepadanya ketika tubuh mereka bersentuhan. 

Ketika Yuri mendekat, Lakis terlihat bergetar hanya karena hal itu, walaupun dialah orang pertama yang berinisiatif menggoda Yuri terlebih dahulu. Perbedaannya sangat besar hingga hal ini justru membuatnya terlihat sangat lucu. 

Walaupun, kalimat yang ,umcul berikutnya dari mulut Yuri adlaah kalimat tak berperasaan. 

"Tuan Lakis adalah orang teraneh dari semua orang yang pernah kukenal."

Alis Lakis terangkat sedikit karena mendengar perkataan Yuri tersebut. 

"Tetapi aku tidak membenci perasaan tersebut."

Dan ketika mendengar kalimat yang mengikutinya, telinga Lakis perlahan mulai memanas. 

"Katakan Tuan Lakis."

Tetapi bom yang lebih besar sudah menanti di saat berikutnya. 

"Apakah kau bersedia bergi ke ruanganku bersama?"

Udara yang mengelilingi mereka seperti berhenti. Yuri perlahan mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Lakis. Lakis membeku dengan mata melebar dan melihat ke arahnya. 

Yuri dapat melihat bahwa Lakis terkejut. Mereka berdua adalah orang sehat yang memiliki gender berbeda. Tentu saja, ketika Yuri mengatakan hal tersebut dia memiliki motif tersembunyi. Tentu, motif tersembunyinya bukan motif yang ada kaitannya dengan adegan 19+ tetapi tentnag suhu tubuhnya sendiri. 

Untuk berjaga-jaga supaya Lakis tidak salah faham, Yuri menambahkan. 

 "Kita hanya akan berpegangan tangan."

"..."

"Kau bisa mempercayaiku."

Ekspresi Lakis berubah aneh, Dia nyaris saja salah faham tetapi berdasarkan wajah Yuri, dia terlihat bersungguh-sungguh dengan apa yang dia ucapkan. Sementara itu, serangga yang ad adi kepalanya sudah sibuk membuat keributan di kepalanya. 

Lakis melihat wajah Yuri sesaat, lalu dia menaikkan tangan yang dia pegang ke bibirnya. Apapun alasannya, tidak ada alasan baginya untuk mendorong tangan yang terlebih dahulu meraihnya. 

"....Tentu."

Mata biru Lakis terlihat bercahaya, seperti pemburu yang memburu masngsanya. Dia menutupinya dnegan senyuman dan berbisik;

"Kita hanya akan berpegangan tangan."

Untuk hari ini. 

Dan begitulah, mereka berdua pergi ke ruangan bersama. 

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang