BAB 52

108 16 0
                                    


Lakis berfikir apa yang harus dilakukannya dengan wanita ini. 

Suara yang dia dengar terdengar familiar dan mudah baginya untuk menebak bahwa wanita ii adalah wanita tetangga yang membawakan Yuri snack. tetapi bahkan jika itu adalah kejadiannya, tidak ada alasa baginya untuk memikirkannya. Jalan yang paling mudah adalah membunuh wanita ini dan memusnahkan semua bukti. 

_Selesaikan saja Lakis. 

Serangga yang ada di kepalanya sepertinya memikirkan hal yang sama. 

Di saat berikutnya, tangan Lakis meraih Annmarie . Bagaimanapun, tangannya tidak mengarah ke leher mulusnya. 

Hal terakhir yang Annmarie lihat sebelum tangan Lakis menutup matanya adalah mata Lakis yang terang dan dingin. 

"Lupakan semua yang kau lihat."

Dan nada suara yang dingin melintasi telinganya. 

"Atau, kau akan mati ketika aku bertemu denganmu lagi."

Di atas langit, bulan bercahaya dengan terang di langit malam. 

* * *

Lakis meninggalkan Annmarie yang pingsan di rumah di samping rumahnya, lalu dia masuk ke rumah Yuri melewati jendela yang ada di samping gedung. 

Dia awalnya berinisiatif mengulurkan tangan untuk membunuh Annmarie, tetapi sesaat sebelumnya tiba-tiba dia mengingat wajah Yuri dan untuk beberapa alasan dia mengubah fikirannya. DIa segera mencapai pintu yang terbuka dan menemukan sesuatu untuk menutupi wajahnya. 

Flap!

"Arachne...!"

Pada saat itu , sesuatu yang hitam terbang dari arah jendela yang biasa Lakis gunakan. Tangan Lakis langsung menyambarnya. 

"Squawk!"

Dengan tangan yang bergerak secepat petir, Odin bahkan tertangkap sebelum dia menyadari seseorang ada di sana. Dia secara insting mencoba mengibaskan sayapnya untuk lepas tetapi tangan Lakis bahkan tidak melemah sedikitpun. 

Malah, darah yang mengalir di tangannya bergerak seolah hidup dan memerangkap tubuh Odin dengan erat. 

"A-Apa ini!"

Odin sangat terkejut. 

Dia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tidak bisa memanusiakan karena dia sudah ditangkap. Bahkan jika dia meninggalkan gagaknya entah dimana dan tidak dapalam keadaan sangat baik sekarang, dia tidah dikalahkan dalam keadaan begitu tak berdaya!

Sementara itu, cahaya ingatan melintas di mata Lakis saat dia melihat gagak hitam ada di tangannya. Gagak itu benar-benar berbicara ketika dia terbang barusan. Terlebih gagak itu mengatakan 'Arachne'.

Seperti 'Odin', nama itu adalah nama yang pernah Lakis dengar sebelumnya. 

"Kau pasti si gagak, Odin."

Hal yang sama terjadi, Odin saat dia melihat wajah Lakis dan menarik nafas. 

"L-Lakis Avalon?"

Mata Odin melotot karena fakta bahwa lelaki yang barusan dia lihat beberapa jam lalu sekarang ada di depannya. Dia bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Merasa sangat heran, Odin membuat pilihan.... 

"Caw!"

Yaitu bertingkah seperti gagak normal meskipun sudah terlambat, tentu saja, peran seperti tidak akan bekerja pada Lakis. 

"Tingak bodoh apa yang sedang kau lakukan sekarang?"

"Caw! Caw!"

Tidak perlu diaktakan lagi, Odin lanjut bertingkah seperti gagak dan akhirnya senyum mengerikan terlihat di wajah Lakis. 

Kamu Salah Masuk Rumah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang