Masalah datang

117 13 11
                                    

Kembali lagii!

Gimana kabar kalian? Semoga sehat ya ❤

Jangan lupa senyum~

Tapi totor pen buat kalian kesel disini 😼 AHAHAHA /ketawa jahad/

Jan lupa voment 🍿

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lu kenapa sih Mii? Udah kaya punya beban hidup aja dari tadi" kesel Hyunjin yanh sedari tadi liat Miu ngelamun sambil buang nafas kasar, Sunwoo lagi tanding bola sama tim eskulnya. Jadi cuma ada mereka berdua di tempat biasa ngumpet dari Chenle.

"Gue?" tatap Miu balik, "enggak" elaknya dengan wajah yang merenggut. Hyunjin menoyor kepala Miu pelan, "kaga-kaga, tapi muka lo kek nahan boker!" julidnya.

Sama Miu gentian Hyunjin kena tabokan di punggungnya, "gue takut, gue gelisah Hyun! Gue harus apa?!" erangnya dramatis sambil mengguncangkan kedua bahu Hyunjin.

"Mana gue tau lo harus apa! Lo nya aja kaga cerita apa-apa sat!".

"Jadi tuh ya, gini..".

"Dugaan gue selalu bener ya. Di mana ada Chenle di situ pasti ada elo, hayy?" seyum miringnya menatap Miu menilai, Miu sendiri udah merasa panik.

Mungkin bukan panik biasa, Miu merasa ingin menghilang aja kalo begini. Masalahnya bukan hanya di pergokin, yang mergokin dia juga jadi sebuah masalah buatnya.

"Ehh? Yeri, lu ngapain disini?" tanya Miu kikuk.

"Miu~ Miu~ ini toilet umum, siapapun berhak kesini kapan aja!" ucapnya dengan nada nyepelein.

"Muka lo pucet, lo masuk angin?" tanya Yeri saat Miu mendekat ke washtafel dan berdiri di sampingnya.

Miu menghela nafas pelan, lalu ikut menatap Yeri yang udah mandangin dia sejak tadi. "Niat lo sebenernya itu apa sih? Kita ga sedeket itu yang gue inget buat sekedar ngomong sepanjang ini" cetus Miu yang udah melipat tangan di dadanya, ga kalah sinis dari Yeri.

Sebenernya Miu mau cepet-cepet pergi dari cewek di depannya ini, kalo adu bacot jelas dirinya akan kalah telak. Ia ga berbakat beradu pendapat atau kalimat.

"Hahaha! Gue harus sebut lo apa ya?".

"Cewek murahan" ucap Yeri sambil mendorong pundak Miu dengan jari telunjuknya. "Cocok banget sama diri lo yang ketangkep basah main di belakang pacar lo sama temen sendiri, yang selalu kalian pada bilang. Kalian ini temen dari kecil! Udah kaya keluarga!? Hahaha! Basi bangsat!" amuk Yeri di ahir kalimat, deru nafasnya memburu. Dari matanya terlihat jelas ia sedang meluapkan amarahnya.

"Gue udah tau hubungan menjijikan lo sama Chenle dari lama! Sumpah! Lo itu bikin gue muak tau gak?!" lajutnya, masih dengan luapan amarah.

Yeri menatap Miu dengan alis bertautan, "kenapa lo diem aja?! Jawab gue. Ngeliat lo kaya gini makin buat gue muak liat muka lo yang sok itu!".

Bibir Miu kelu, dia ga tau harus ngomong dari mana atau sekedar membela dirinya sendiri. Menurutnya yang di omongin Yeri emang semuanya bener, dia ga jauh beda dari yang di lontarkan Yeri. Di satu sisi ia setuju dengan Yeri tapi di sisi lain ia ga terima dan ucapan Yeri ga semuanya benar.

"Cih, muka lo tebel banget emang".

Yeri mandang Miu dengan pandangan mengejeknya, ia mendekat kesamping Miu. "Pacar lo itu belom taukan busuknya diri lo ini? Dia bakal kaya gimana ya kalo tau???" bisiknya di telinga Miu, nada suaranya terdengar menyebalkan.

Miu ga perduli Yeri mau maki-maki dia atau kaya gimana toh ia sudah terbiasa di buly, yang kaya gini bukan apa-apa buatnya. Tapi masalahnya, kalo Yeonjun tau semuanya, ia ga tau harus kaya gimana jelasin ke pacarnya itu. Belom lagi wajah kecewa Yeonjun pas tau yang sebenernya, rasanya sesak di relung hati menjalar menguasai segala kewarasan. Matanya memanas, ia ingin menangis sekarang juga.

Bukan Teman Biasa! ; Chenle Ft MiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang