Hello~
Apa kabar semuanya (๑˃̵ ᴗ ˂̵)و
Tetep harus stay save ya manteman ❤
Jan lupa voment (≧∇≦)/
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Anjir Miu, muka lo kenapa?" heboh Haechan pas liat penampakan Miu yang jauh dari kata baik, dan langsung mengundang atensi anak-anak yang lain.
"Ga kenapa napa" malas Miu dan langsung duduk di bangkunya, males ngeladenin manusia-manusia kepo semacem Haechan.
Masalahnya Miu udah kena siraman rohani saat pulang kerumah, pusing jadinya Miu. Mana tadi pas sarapan masih di ungkit, Bunda sama Papa kaget dan juga khawatir. Hampir aja mau di cari itu kang begal yang bikin Miu bonyok sama Papa, untungnya hanya kena omelan. Miu ga akan bisa banyangin kalo ada hal yang lain sebagai hukumannya.
Bahu Miu di tarik kebelakang, "serius, lu kenapa? Kasih tau gue yang mana anaknya!" tuding Chenle, karna ia mengira Miu kena buli lagi.
"Kaga yaa, gue bilang kagaa!" amuk Miu sambil menepis tangan Chenle.
"Gue ga kenapa-napa, ini gue abis kalah main boxing lebai lo pada" karangnya cepat, agar memutus prasangka buruk.
Jeno sendiri cuma diem nyimak, karna yang tau hanya dirinya. "Lo taukan Jun?" tanya Chenle mendadak.
"Haa? Gue ga tau apa-apa ya sat, enak aja lo nuduh gue. Kalo gue tau ga mungkin gue ikut nanya anjir!" jelas Renjun ga terima.
"Jen gue pulang bareng ya?" celetuk Miu saat bell pulang terdengar dan yang lain sibuk merapihkan bukunya.
Sepanjang pelajaran Miu juga kesusahan buat mencatat, karna tangannya masih perih. Di tambah tadi pas makan, rasanya ga kalah ngiluuuuu. Gara-gara kang begal, mukulnya ga main-main banget. Sampe pipinya bengkak membiru.
"Pulang sama gue aja!" saut Chenle.
Mata Miu memincing, "ck, ga mau. Gue maunya sama Jeno sih!" tolaknya cepat.
"Gak yaa! Gak ada. Pulang sama gue, titik!" mutlaknya sambil narik tangan Miu buat ngikutin dirinya.
Kini keduanya menjadi pusat perhatian atas tarik-menarik Miu dan Chenle, Jeno yang jalan santai ngikutin dari belakang. Jeno ga bisa nebak siapa yang menang, karna ini masih di lingkungan sekolah kemungkinan Chenle yang menang, mengingat Miu ga suka jadi pusat perhatian.
"Chenle".
"Yeri?" ucap Chenle dengan nada kagetnya, karna Yeri dari sekolah yang berbeda jelas seragam yang ia kenakan mengundang atensi anak-anak yang lain.
"Kok kamu kesini? Ga bilang aku dulu" lanjutnya cepat.
Miu langsung menghentakan tangannya agar terlepas dari genggaman Chenle, dengan sinis Miu menatap Chenle dan langsung pergi gitu aja. Chenle sendiri ga bisa berbuat banyak buat nyegah Miu, matanya hanya mampu menatap kepergian Miu yang akan pergi dengan Jeno.
Yeri menaikan satu alisnya dengan tangan yang masih melipat di dada, memandang Chenle dan Miu bergantian dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Yaudahlah aku pulang aja" ceplos Yeri bergegas pergi, namun sama Chenle di tahan.
"Kok pulang? Kamu nyamperin kesini pasti mau mainkan? Ayo, mau kemana?" ucap Chenle sambil narik tangan Yeri.
Yeri menarik tangannya dengan cepat dan menatap Chenle malas, badmood dirinya seketika. "Aku mau pulang!" kekeuhnya.
"Kamu kenapa? Salah aku dimana? Kenapa marah??" jegat Chenle, berdiri menghadang jalan Yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Teman Biasa! ; Chenle Ft Miu
Romance🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 ⚠ mengandung unsur dewasa, kekerasan, bahasa apa adanya tanpa sensor, kenakalan remaja dan melibatkan beberapa hal lainnya. Pembaca yang baik, tidak akan meniru atau mencontoh perbuatan yang buruk dalam cerita ini ataupun cerita...