iPhone

1K 40 2
                                    

Jujur, nulis cerita yang ini terasa lebih berat di banding nulis di book 'lo dan gue' 😂

Entah, mungkin totor sedikit bingung sama tulisan gaya baru totor yang disini. Wks berasa banget bedanya, kalo di book satunya nulis ya udah nulis aja ga pake mikir lama2. Kalo disini lebih banyak mikir 🤣 mungkin efek book baru juga kali ya?

Okeh!

Langsung sajah!

Jangan lupa voment ya gengs~

Hehe 💃

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sorry, nunggu lama ya?" tanya Chenle sambil menaruh nampan pesanan mereka.

Karena Yeri terlihat marah, Chenle memutuskan untuk membujuk Yeri dengan mengajaknya makan sebelum pulang.

"Ya, kamu abisnya lama banget sih. Mana aku telfonin nomor kamu ga aktif! Kamu kemana sih?" jelas Yeri kemusuhan dengan pandangan yang sengaja menatap keluar cafe.

"Iya Hp aku,, ilang. Jadi aku lupa" alesan Chenle yang tak sepenuhnya salah, tapi bisa doble dimarahin kalo dia bilang Hp nya dia buang.

Wajah Yeri terlihat kaget mendengarnya, "Kok bisa ilang? Kamu ga di jambretkan? Tas kamu mana? Kamu gapapakan tapi??" tanya Yeri beruntun dengan tangan menangkup kedua pipi Chenle.

Chenle terkekeh, "Engga kok, aku ga kenapa-napa tenang aja" alihnya dengan tersenyum.

"Sayang~ GD ngeluarin sepatu edisi special tau" jelas Yeri sengaja memberi tau Chenle untuk kode.

"Ya terus?" tanyanya dengan satu alis terangkat.

Chenle sangat tau bila kekasihnya ini sedang ingin meminta sesuatu darinya, sebisa mungkin dirinya pura-pura tidak mendengar.

Tapi pada ahirnya akan tetap membelikannya.














BRAK!


Chenle membanting pintu rumah Miu, "Lo kenapa sih Le? Dateng-dateng ngamuk gitu" kesel Miu tapi matanya masih fokus menatap permainan di televisinya.

Bukannya menjawab Miu justru fokus Chenle jatuh pada orang tak asing lagi baginya, "ngapain lo disini Ge???" pekik Chenle kemusuhan.

Yang di panggil 'Ge' hanya tertawa renyah, tau banget kalo adiknya ini ga suka dia deket-deket Miu.

"Mainlah! Ga liat gue lagi balapan?" jawabnya dengan mata melirik Chenle lalu fokus lagi dengan pertandingannya.

Terdengar Chenle mendengus dan menubrukan badannya kesofa terdekat, tangan Chenle mengisengi Miu. Entah itu mengikat-ngikat rambut panjangnya, colek-colek pinggangnya sampe narik-narik tali BH-nya Miu.

"Chenle! Tangannya bisa diem gak sih?! Masih pagi jangan ngajak gelud deh!" kesel Miu bersungut-sungut setelah melihat kekalahannya.

'You lost'

"Gara-gara lo! Gue kalahkan!" pukul Miu anarkis sambil jambak-jambak rambut Chenle.

"Adaw! Ampun! Wooi! Gege! Tolong!?" pekik Chenle tertahan.

Penampilan Chenle sekarang jauh dari kata enak dipandang, "tawa! Lucuu! Ck" decaknya saat melihat kakaknya malah tertawa terbahak-bahak.

"Iseng banget abisnya, bikin kesel aja" keluh Miu dan bergegas pergi kedapur.

"Udah tau Miu lagi main masih aja suka iseng, heran guemah" ucap si kakak.

Chenle duduk dengan merapihkan rambutnya yang terkena badai, "ya abis lo ngapain coba disini segala?".

Bukan Teman Biasa! ; Chenle Ft MiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang