Heloww~
🏍💨
Back again~
🏍💨
Sebelum itu mau bilangin ini tuh panjang banget, sampe mendekati dari 2500 kata. Ati-ati aja gumoh 😅
Jan lupa voment (づ ̄ ³ ̄)づ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Sunwoo sama Hyunjin ga masuk???! Kenapa?" tanya Miu terdengar kecewa dan khawatir.
"Dari yang kita tau, mereka izin sakit ga masuk. Tapi gapaham sakit apa mereka" ucap teman sekelas Sunwoo dan Hyunjin.
Miu mengangguk, "makasih ya" sambil senyum, lalu pergi. Isi kepala Miu penuh dengan dugaan buruk, entah kenapa. Karna keduanya mengabaikan pesan Miu di WA.
"Ck, sakit apaan coba lo berduaan gitu" gumam Miu lesu sedikit kesal karna ia akan sendirian hari ini.
Miu mendengar suara rusuh dari dalam ruang kesehatan, telinganya menajamkan diri untuk mendengar lebih jelas. Terdengar ringisan orang dari dalam, dengan rasa penasarannya Miu membuka pintu dan matanya menangkap siswi dengan keadaan duduk di lantai memegangi perut dan obat-obatan yang berserakan di sekitarnya.
"Lo gapapa?" samper Miu cepet, mata keduanya bertemu. Ternyata siswi itu adalah Ryujin dengan wajah meringisnya.
"Kenapa lo anjir??!" panik Miu saat melihat Ryujin mengaduh, masih sambil memegang perutnya.
"Kenapa sih?! Lo kenapa? Sakit apa? Kasih tau gue" cecar Miu memegang pundak Ryujin.
Dengan wajah pucatnya Ryujin bersuara, "hari pertama gue" keluhnya. Miu langsung paham dan memapah Ryujin ke atas kasur di ruang kedehatan.
"Lu tunggu disitu jan banyak gerak, biar gue yang cariin" kata Miu cepat, tangan dan matanya bekerja merapihkan sambil mencari obat pereda nyeri datang bulan.
Ryujin hanya bisa menahan nyeri di perutnya, "bentar, gue ambilin punya gue di kelas. Di sini obatnya keknya abis" setelah memberi tau, Miu bergegas pergi dari ruang kesehatan menuju kelasnya.
Sesama wanita yang suka nyeri haid, Miu tau jelas rasanya seperti apa. Rasa nyeri itu menyiksanya, bahkan rasa nyeri itu bisa menghilangkan akal sehat. Makanya Miu selalu membawa obat yang satu itu untuk berjaga jaga.
Miu datang terengah-engah, tangannya menyodorkan satu tablet obat pereda nyeri dan botol minum miliknya. "Di minum dulu nih cepet" bantunya, Ryujin sendiri hanya bisa nurut atas intruksi Miu sendiri.
"Makasih ya Mii" tahan tangan Ryujin di tangan Miu.
Miu tersenyum kikuk, "iya sama-sama. Btw lu belom makan kan, pasti? Gue beliin roti dulu dah" ucap Miu dan bergerak cepat keluar dari ruang kesehatan. Rasanya canggung banget bareng Ryujin disana.
Miu memasuki kantin dan langsung memesan teh hangat dan beberapa roti, ciki pedes, dan permen. Ia menaruh gelas teh hangat itu di meja dan tangannya memukul pundak Haechan kencang hingga menimbulkan suara.
"SAKIT ANJIM!" keluhnya, ringisan terdengar jelas.
"Ryujin sakit tuh di ruang kesehatan, gimana sih lu Chan" marah Miu, mata Haechan langsung membesar. "Haa? Sakit?! Seriusan lo Mii?!?" hendak pergi tapi Miu dengan cepat menariknya.
"Ini di bawa satt, doi lo sakit dateng bulan. Ati-ati aja di smackdown pas liat muka ngeselin lu itu" ucap Miu menjelaskan, Haechan hanya mendengus mendengar kalimat Miu.
"Enggak akan yaa!" ucapnya sebelum benar-benar pergi.
Miu sendiri hanya mengangkat bahunya acuh, cewek yang lagi nyeri haid biasanya berkali-kali lipat lebih sensitif di banding datang bulan biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Teman Biasa! ; Chenle Ft Miu
Romans🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 ⚠ mengandung unsur dewasa, kekerasan, bahasa apa adanya tanpa sensor, kenakalan remaja dan melibatkan beberapa hal lainnya. Pembaca yang baik, tidak akan meniru atau mencontoh perbuatan yang buruk dalam cerita ini ataupun cerita...