Bolos

1.4K 47 3
                                    

Yoo~

Kembali lagi 😚

Jangan lupa voment ya 💖✨

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Miu kemana sih? Bolos kok ga ngajak gue" dumel Chenle dengan tangan masih menggambar gambar abstrak di buku tulisnya.

Jaemin yang tepat disampingnya hanya menggeleng dramatis, "Untung gue ga bucin" gumamnya.

Dari depan kelas wanita berparas cantik nan imut berseru manja dengan berlari kecil, "Nanaya~" panggilnya dengan nada yang dibuat buat.

Tanpa tau malu Jaemin justru antusias melambaikan tangannya dan tersenyum lebar, "Nakyung? Kamu kok disini sih? Emang di kelas ga ada guru juga?" tanyanya saat Nakhyung pacar Jaemin. Sudah berdiri didepan bangkunya, dengan kedua pasang tangan saling menggenggam.

Chenle yang melihat dari awal hanya berdecih, "Bucin anjir" gumamnya dengan delikan menggelikan.


Dasar kalian saling meneriaki orang bucin, ga sadar sendirinya juga bucin.

Bahkan ketua kelas cuma bisa diem aja sambil menepuk keningnya, saat menyaksikan murid kelas lain masuk ke dalam kelasnya sebelum ada bell istirahat ataupun pulang.

"Bisa cepet keriput dah gue kalo kaya gini" gumamnya.










"Lo beneran gapapa Ry?" tanya Renjun disamping tempat tidurnya, sibuk menutul luka di bagian tangan.

Miu meringis ngilu dan perih, tangannya menepis tangan Renjun kasar. "Ya lo pikir aja sendiri Njun! Gue dikeroyok! Mana bisa gue gapapa!! Ga bisa liat ya lo??!" ucap Miu emosi tingkat dewa.

Bukanya marah Renjun malah ketawa puas, ya puas setelah melihat wajah kesal milik Miu.

"Bangsat ya lo!" dorong Miu main2 di pundak Renjun.

"Sorry broh! Abis muka lu lawak banget sih" saut Renjun santai dan di hadiahin lemparan gulungan perban.

Ini bukan yang pertama untuk Miu lembam dan lecet sana sini ditubuhnya, tentu orang tua Miu tidak tau. Kalo tau sudah dituntut mereka semua yang berani macem-macem sama anak semata wayangnya, apa lagi sampe lecet gini.

Dan Miu selalu meminta tolong Renjun, karena emang hanya Renjun yang berkepala dingin dan bisa diandalkan. Kalo Chenle? Yang ada makin terjadi war yang berkepanjangan.

Mari membalut luka Miu, kembali. Tangan Renjun telaten membalut semua luka Miu dengan plester atau perban.

Diam-diam Miu memperhatikan Renjun yang sedang tenang dan begitu serius, "Awas naksir, ntar gue bisa repot" ucapnya yang sadar sedang di pandangi.

Miu tersentak kaget, "Apaan sih! Ngaco ya lo" renggutnya, "Oh iya Njun," Renjun mendengus sebelum Miu selesai berbicara.

"Sekali lagi manggil gue kaya gitu gue plester nih mulut lu" ancamnya yang menurut Miu ga serem, jadi dia ga takut.

"Bomatttt! Njunnn! Njunn! Njunnn! Injunnn! Inn—" dan Renjun benar-benar menempelkan plester kemulut Miu dengan tangan yang sengaja menekannya.

"Ngggggggggg???! Nggggggggg!!" pekik Miu lalu melepaskan plester dari mulutnya.

"Males gue sama lo Njun!" rajuknya dengan bibir manyunnya.

"Alay lo!" balas Renjun dan membereskan kekacauan yang ada.

"Ck! Padahal gue tadi mau ngomong, kok lu betah banget jomblo? Tapi setelah apa yang lo lakuin ke gue. Sekarang gue sadar kenapa lo jomblo terus! Lo ngeselin abisss!" tungkasnya kesal.

Bukan Teman Biasa! ; Chenle Ft MiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang