Penyelesaian Halloween

307 23 5
                                    

Hihihi 👻

Comeback to me 🎃

Langsung aja kuy!

Jan lupa voment 👻

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di ruang BK. Mama Chenle dan Bunda Miu, beserta selaku biang permasalahannya sedang duduk berhadap-hadapan. Chenle menatap Miu khawatir, Miu sendiri justru enggan menatap Chenle.

"Iya, Pak Wahyu. Mohon maafnya, mereka berdua udah sedari kecil main bareng-bareng, emang kadang suka begini juga kalo dirumah" ucap Bunda.

"Selaku Chenle yang laki-laki, saya sebagai orangtua juga merasa gagal mendidik Chenle. Anak-anak juga udah cerita kenapa-kenapanya. Kasih aja semua hukuman Miu ke Chenle, biar dia yang tanggung jawabin semuanya. Apaa?! Mau protes kamu??! Mama ga pernah ngajarin kamu buat ngebales perempuan kaya gitu ya Lele!!" cerocos Mama marah, saat melihat Chenle ingin membela diri. Mau bagaimanapun disini Chenle yang paling di sudutkan, karena dia cowok. Ga seharusnya cowok mukul cewek, begitu pemikiran Beliau.

"Ekhhh! Henmm, jadi gini Bu, memang Chenle salah disini karena ia seorang lelaki. Tetapi dari ceritanya Miu orang pertama yang memukul. Disini keduanya salah. Kekerasan didalam sekolah itu sangat tidak etis, untuk masalah hukuman keduanya tetap harus menjalankan. Mungkin Miu akan saya beri hukuman lebih ringan, karena mau Miu yang memulai seharusnya Chenle, kamu ga boleh balik mukul. Kalau seperti ini terulang kembali hukuman akan lebih berat dari yang kalian terima sekarang, mengerti?" jelas Pak Wahyu yang menengahi kedua belah pihak dengan adil.

Pak Wahyu sebenernya sangat bersyukur untuk ini, kedua wali muridnya ini tidak saling menyalahkan atau ribut mempermasalahkan pertanggung jawaban yang bisa saja membawa hal ini kejenjang hukum membawa nama sekolah dan sebagainya yang merepotkan. Sudah banyak ia melihat wali murid yang seperti itu dan semua itu sangat membuatnya pusing bukan main.


Bapak Wahyu ga tau aja.






Satu tamparan keras mengenai pipi Chenle setelah makan malam selesai. Tuan muda Chenle, habis di tangan Mama, Papanya malam itu. Bahkan Jaehyun yang anaknya kalem, ikut marah dengan tindakan tidak dewasa yang dilakukan adiknya. Sebagai seorang kepala rumah tangga, Papa Chenle sangat amat marah mengetahui cerita di balik luka lebam pada anaknya seusai sekolah, putra bungsunya main pukul-pukulan dengan putri sematawayang keluarga Shin. Mau taruh dimana wajahnya bila nanti mereka bertemu?!

Mama Chenle juga ga bisa banyak bantu putranya, karena ia sendiri juga merasa kecewa dengan Chenle. Walau ini bukan kali pertama melihat Miu dan Chenle berkelahi, namun sepertinya ini yang paling parah dari kejadian lain.




Walau Chenle terlihat bebas di luar. Namun sebenarnya ia hanya bisa sebebas itu bila tak dirumahnya. Chenle besar di keluarga yang cukup keras dalam beberapa hal, harus tau mana yang menjadi prioritas dan dimana ia harus profesional. Harus bisa mengendalikan mimik wajah beserta emosi, bagi keluarga yang cukup terpandang. Terlihat sempurna adalah kunci utama.

Maka demi itu keluarga Zhong, benar-benar mendidik anak mereka dengan yang sebagaimana seharusnya. Ahli waris sudah di bicarakan sejak dini, bahkan pasangan hidup pun terkadang sudah di tentukan sejak dini atau saat masih di kandungan sekalipun, dari mereka tidak ada yang berani menolak. Bila bukan mereka lalu siapa lagi yang akan mewarisi semua kekayaan ini?





"Ga usah kemana-mana kamu. Kita kerumah keluarga Shin sekarang juga" setelah mengucapkan satu kalimat, Beliau pergi kekamar dan kembali dengan pakaian yang sedikit lebih rapih. Mama dan Jaehyun mengekor di belakang langkah besar pemimpin, diam-diam Jaehyun menenagkan Chenle yang berada dalam rangkulannya.

Bukan Teman Biasa! ; Chenle Ft MiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang