Jadi Ayah

111 5 2
                                    

Kembali lagi kita 👁👄👁

Langsung aja yaa 😗

Jan lupa voment 💛

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lo kaga lulus lulus Woo" celetuk Miu, keduanya sedang temu kangen setelah sekian lama Sunwoo sibuk dengan koas nya.

Sunwoo hampir aja keselek saat temennya dengan enteng menanyakan kelulusannya begitu mudah, "gelut ajalah kita di depan" ajaknya sambil nunjuk ke luar cafe.

Miu ketawa, Sunwoo masang muka julid sekaligus mengikuti tawa hambar Miu. "Suami lo tuh Mii, urusin anjer! Sok kegantengan suka tebar pesona ga jelas" kompornya gentian.

"Haa? Tau dari mana lo, Suami gue suka tebar pesona?" tanya balik Miu.

"Kemaren gue liat".

Miu masih masang muka 'dihh?'.

"Yaudahlah Woo, emang bocahnya gitu kan dari dulu?" malas Miu pada ahirnya, tangannya membuka bungkus permen rasa dan memakannya. Sunwoo yang memperhatikan langsung nyeletuk, "lo udah ga macem-macem lagi kan? Inget lo lagi bunting".

Mata Miu bertemu tatap dengan milik Sunwoo, "ck, kaga" saat Sunwoo mau melontarkan kalimatnya, Miu lebih dulu memotongnya. "Kaga tau" setelah itu ia memalingkan wajahnya keluar, menghindari pandangan Sunwoo yang terlihat ga suka.

Sunwoo hanya khawatir dengan teman perempuannya yang satu ini, kandungannya sudah memasuki bulan pertama. Tapi kebiasaan buruknya masih belum bisa lepas sepenuhnya, Hyunjin juga turut adil atas perasaan was-was dan kekhawatirannya. Miu itu penuh kejutan, terkadang sulit di tebak, bahkan terkadang sangat mudah di tebak.

Dan orang-orang jadi menebak-nebak apa saja isi kepala Miu, dia berbeda tetapi pandai berkamuflase dengan orang-orang baru.

"Yang bener lo njir?" coleknya sengaja, masih dengan wajah merenggutnya. Ga suka Sunwoo tuh.

"Wahh, ga bener lo Mii. Lo tau kan, untuk Ibu hamil ngerokok, miras, stres, aktivitas berlebih semua itu ga baik untuk si bayi dan Ibu nya trus nih ya bla bla bla—" ceramahnya panjang lebar, Miu biasa denger yang begitu jadi udah hapal, apa apa aja wejangan yang di lontarkan untuknya. Jadi dirinya cukup diam tenang mendengarkan, atau lebih tepatnya melamun.

Kebiasaannya baru-baru ini saat mengetahui dirinya sedang hamil, dan butiknya di penuhi edisi khusus Ibu hamil yang keluar gitu aja idenya.

Miu bahkan belajar buat roti, kue, bahkan makanan manis lainnya untuk setiap hari dan kapan pun bisa dapat membuatkannya untuk Suaminya yang suka banget sama roti.

"Kalo suami lu tau—".

Miu dengan cepat membekap mulut temannya itu, lalu berbisik pelan. "Ya jangan sampe taulah! Awas ya lo ya ember" ancamnya sambil melototkan matanya sengaja, lalu sedetik kemudian berubah dengan senyum.

"Yoww~" sapa Miu pelan dengan gelagat sok manis di pikiran Sunwoo.

"Lagi ngomongin apa nih seru bener lo berdua ga ajak-ajak gue" ucap Suami Miu yang baru saja tiba.












"Heyy~ jagoannya Papi, Umumumu~" serunya sambil menggendong anak laki-laki yang sudah menginjak umur enam tahun tersebut, di akhiri dengan kecupan kecupan ringan di wajah si kecil. Yang mendapat kecupan hanya bisa berteriak protes sembari tertawa senang.

"Ahahaha Papi! Beli es klim!" tunjuk Minjae ke tempat di mana ada toko es krim.

"Minjae mau? Ayo Papi beliin" ajaknya senang.

Bukan Teman Biasa! ; Chenle Ft MiuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang