Namjoon terdiam sembari menatap Yn setelah gadis itu mengatakan bahwa ia akan datang membantunya jika ia sedang kesulitan. Perlahan, sudut bibir Namjoon tertarik membentuk senyum simpul dengan kedua tangannya yang terangkat, menyentuh wajah Yn lalu menciumnya dengan cepat.
Yn mengerjapkan matanya, terkejut dan tak menyangka bahwa Namjoon akan menciumnya. Sesaat kemudian, Yn juga ikut memejamkan matanya, menikmati lumatan Namjoon di bibirnya lalu mengalunkan kedua tangannya di leher ketika kedua tangan lelaki itu berpindah di pinggangnya.
"Aku tak tahu dengan apa yang ku lakukan ini. Harusnya aku menolak dan mendorongnya, tapi diri ini malah menerima perlakuannya, seolah-olah aku menantikan saat seperti ini." Batin Yn, masih memejamkan matanya sembari membalas lumatan bibir Namjoon kepadanya
.
Keesokan harinya, Yn berbaring di dalam pelukan Namjoon. Dalam diam, ia memandang wajah teduh Namjoon yang sedang tertidur menghadap dirinya.
"Apa ini termasuk pekerjaanku juga atau bukan?." Gumam Yn sembari mengulurkan tangannya lalu menyentuh pipi Namjoon
Setelahnya, Yn pun melepaskan pelukan Namjoon padanya, turun dari ranjang lelaki itu dengan perlahan agar tak membangunkannya lalu berjalan keluar dari kamar tersebut.
Tak lama kemudian, Namjoon terbangun dari tidurnya dan mendapati Yn tak ada lagi di sampingnya. Ia menghela napas berat lalu mengubah posisinya menjadi duduk sembari mengusap kasar wajahnya.
Sesaat, Namjoon teringat akan apa yang ia lakukan pada Yn. "Aku harus meminta maaf kepadanya." Ucapnya setelah mengingat kejadian semalam, saat ia mencium gadis itu lalu memintanya untuk menemaninya tidur
.
"Rupanya kau sudah bangun. Kalau begitu, ini untukmu." Ucap Yn berbasa basi lalu mengulurkan segelas kopi panas pada Namjoon yang baru saja menginjakkan kakinya di dapur
Namjoon mengangguk sembari mengambil segelas kopi panas dari tangan Yn. Sebelum meminum kopinya, terlebih dulu Namjoon meniup minuman panas tersebut agar tak melukai rongga mulutnya, lalu meminumnya sedikit demi sedikit.
Setelahnya, Yn dan Namjoon duduk berhadapan di meja makan dengan segelas kopi panas didepan mereka. Yn meminum minumannya sembari sesekali melirik ke arah Namjoon, dan sebaliknya pun seperti itu. Namjoon meminum minumannya dan sesekali melirik Yn hingga membuat pandangan mata mereka berdua akhirnya bertemu.
"Ekhem." Dehem Yn lalu mengalihkan pandangannya dari Namjoon
Sedetik kemudian, Namjoon meletakkan gelas kopinya dan berdiri dari duduknya. "Sepertinya aku harus bersiap-siap untuk berangkat ke kantor, tak apa kan jika ku tinggal sebentar?."
"Hem." Sahut Yn sembari mendongak dan melihat Namjoon yang berdiri di depannya
Namjoon tersenyum canggung sembari menggaruk tengkuknya. "Baiklah, kalau begitu aku siap-siap dulu." Ucapnya lalu berbalik pergi dari hadapan Yn
Setelah kepergian Namjoon, Yn menidurkan kepalanya di atas meja. Ia memanyunkan bibirnya lalu menghembuskan napasnya. "Kenapa aku merasa canggung bersamanya?. Kenapa?. Apa karena dia menciumku atau karena semalam kami tidur di ranjang yang sama?. Hah..." Gerutunya lalu mendesah dengan berat
.
Di kamarnya, Namjoon juga merasakan hal yang sama seperti Yn, namun bedanya ia tersenyum simpul sembari memegangi dada kirinya, dan setelah itu, Namjoon pun masuk ke kamar mandi lalu membersihkan dirinya.
Beberapa saat kemudian, Namjoon sudah siap untuk berangkat ke kantornya dan kini ia tengah memanaskan mobilnya. Tepat setelahnya, Yn baru saja keluar dari rumah Namjoon. Gadis itu berlalu melewati Namjoon yang berdiri disamping mobilnya yang tengah berada di halaman rumah yang luas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Fantasy
FanfictionCast : • Jung Yn (Your name) • Park Jimin | The Devil Of Hell ✓ • Kim Seokjin | I Wish ✓ • Kim Namjoon | My Perfect Destiny ✓ • Jeon Jungkook | Orbit ✓ • Kim Taehyung | Wooden Doll ✓ • Min Yoongi | My Beloved Cat Girl ✓ • Jung Hoseok | My Blood (Com...