"Ya, siapa lelaki kemarin? Apa dia pacarmu?" Tanya seorang siswi pada siswi lainnya saat keduanya tengah duduk di bangku kantin
Siswi yang ditanyai lantas tersenyum lalu berbisik pada siswi di depannya. "Pacarku."
"Apa? Pacarmu? Hei, kau jangan bohong. Bagaimana bisa kau yang seperti ini bisa mendapatkan pacar yang setampan Cha Eunwoo?" Tanyanya tak percaya, pasalnya penampilan siswi yang berbisik kepadanya itu bisa dikatakan sangat buruk
Siswi tersebut memakai kaca mata tebal dengan rambut yang dikepang dua dan gigi yang dipasangi kawat. Jadi bagaimana bisa ia mendapatkan pacar yang sangat tampan dengan penampilan itu. Sungguh tak masuk akal.
"Yak, kau menghina penampilan ku?" Tanya siswi itu tak terima
"Kecuali jika kau membayar lelaki itu untuk berpura-pura menjadi pacarmu sih." Balasnya masih tak percaya
Siswi di depannya lantas tertawa lalu mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga temannya itu. "Sebenarnya aku membuat penjanjian dengan seorang penyihir."
"APA? Hahahaha. Jangan bercanda, di jaman seperti sekarang ini mana ada penyihir. Kau sudah gila ya?" Sahutnya sembari tertawa keras hingga membuat dirinya menjadi pusat perhatian, termasuk seorang siswi berambut sepunggung yang duduk di ujung kantin seorang diri, Jung Yn
"Penyihir?" gumam Yn, tersenyum miring kemudian berdiri dari duduknya dan berlalu menghampiri kedua siswi yang sedang mengobrol tadi
"Cerita kan bagaimana kau bertemu dengan penyihir itu." Suruhnya setelah ia sampai di hadapan siswi berkacama tebal tadi
Siswi itu mendongak, menatap Yn dengan bingung. Pasalnya ia tak mengenalnya namun siswi itu tiba-tiba saja mendatanginya dan menanyakan topik pembicaraan yang ia bicarakan dengan temannya.
.
Malamnya, Yn bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat tanpa memedulikan kedua orang tuanya yang sedang bertengkar hebat di luar kamarnya.
"Aku bertemu dengannya di malam hari saat hendak membeli cemilan. Tiba-tiba saja ia mendatangiku dan memberikan kartu namanya. Dia bilang dia bisa mengabulkan apapun yang aku mau."
"Lalu, apa dia mengabulkan keinginanmu?"
"Em. Dia mengabulkannya."
"Secara gratis?"
"Tidak. Ada harga yang harus aku bayar tapi dia tak memberitahuku. Katanya dia akan datang mengambilnya sendiri."
"Kalau begitu, berikan kartu namanya padaku. Aku juga ingin bertemu dengannya."
Sebelum pergi, Yn mengeluarkan kartu nama yang ia dapatkan dari siswi berkacamata di kantin sekolah tadi. "Wooden doll." Bacanya pada tulisan besar di kartu nama tersebut
"Baiklah. Ayo pergi ke sana." Sambungnya pada dirinya sendiri setelah suara pertengkaran kedua orang tuanya sudah tak terdengar lagi
.
"Jadi ini tempatnya? Benar-benar seperti rumah penyihir sungguhan." Ucap Yn, sesampainya ia depan sebuah rumah di pinggir kota dekat hutan yang masih berada di dalam daerah tempat tinggalnya
Yn mengembuskan napasnya perlahan sebelum melangkahkan kakinya menaiki anak tangga rumah penyihir yang hendak ditemuinya itu.
Krek...
"Masuklah."
Pintu rumah terbuka dengan sendirinya disusul suara seorang wanita yang menyuruh Yn untuk masuk ke dalam sana.
Yn yang tadinya baru sampai di depan pintu rumah tersebut sontak membeku, terkejut dengan suara yang tiba-tiba itu, namun sedetik kemudian ia mengangguk dan masuk ke dalam sana.
Brak...
Pintu rumah tertutup dengan keras seusai Yn melangkahkan kakinya memasuki rumah tersebut.
"Apa yang kau inginkan gadis muda?" Tanya seorang wanita yang tiba-tiba saja muncul dari arah belakang Yn
"Menurutmu apa yang aku inginkan?" Tanya Yn sembari mengikuti arah pandang wanita itu melangkah
"Kau bertanya padaku karena tak tahu apa yang kau inginkan atau karena kau ingin mengujiku?" Tanya wanita itu, tanpa balas menjawab pertanyaan lancang Yn padanya
Yn diam sembari berpikir. "Dua-duanya. Aku ingin mengujimu sekaligus mengetahui apa yang aku butuhkan." Jawabnya hingga membuat wanita di depannya tersenyum simpul
"Itu mudah. Kau membutuhkan seseorang yang bisa memahamimu dan memberikan kasih sayang yang tulus kepadamu." Jelas wanita itu lalu menarik kursi kayu di sampingnya dan duduk di sana
"Apa benar itu yang ku butuhkan?" Tanya Yn, tak yakin
Wanita itu sontak tersenyum dan menggerakkan tangannya agar Yn mendekatinya. "Duduklah." Suruhnya setelah Yn berdiri di sampingnya
Yn mengangguk kemudian ikut menarik kursi di depan wanita itu dan duduk di sana.
"Bukankah kau kesepian karena kedua orang tuamu yang sering bertengkar serta mengabaikan kehadiranmu? Kalau iya, aku akan memberikan seseorang yang akan menggantikan peran kedua orang tuamu." Jelasnya, tersenyum, menatap Yn yang diam setelah mendengar ucapannya barusan
"Kalau begitu, berapa yang harus aku bayar untuk mendapatkannya?" Tanya Yn, serius setelah terdiam cukup lama
Wanita itu tersenyum lalu berdiri dari duduknya. "Yang ku butuhkan bukan uang, tapi hal yang lain dan aku akan mengambilnya sendiri nanti." Jawabnya, mengambil boneka kayu seukuran tangan yang berada di rak yang tak jauh dari tempatnya duduk tadi
"Apa itu?" Tanya Yn saat wanita itu kembali dan meletakkan boneka kayu di depannya
"Dia yang kau butuhkan." Jawabnya singkat dengan seutas senyum misterius yang terukir di wajahnya
.
Yn kembali ke rumah dengan boneka kayu di tangannya. Ia kemudian membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya sembari mengangkat tinggi-tinggi boneka kayu tersebut, kemudian mengamatinya dengan serius.
"Sepertinya aku kena tipu. Bagaimana mungkin boneka kayu ini bisa menggantikan kedua orang tuaku." Gumamnya tak percaya lalu meletakkan boneka kayu tersebut dengan asal-asalan di sampingnya
.
Keesokan paginya, Yn terbangun dari tidurnya setelah mencium aroma makanan yang sangat lezat. Penasaran dengan itu, Yn pun berlalu keluar dari kamarnya hingga mendapati seorang lelaki asing tengah menyiapkan makanan di atas meja makannya.
"Selamat pagi Jung Yn. Apa semalam tidurmu nyenyak? Kemarilah, sarapan bersamaku sebelum berangkat ke sekolah." Ucap lelaki itu pada Yn yang tengah berdiri mematung di tempatnya
"Kau siapa?" Tanya Yn setelah menemukan kesadaran kembali
Lelaki itu tersenyum simpul, kemudian mendekati Yn yang masih berdiri di tempatnya tadi. "Aku Kim Taehyung, tunanganmu. Apa kau lupa?"
"Tunangan? Aku tak punya tunangan." Jawab Yn sembari menatap curiga pada lelaki yang mengaku sebagai tunangannya itu
Taehyung lantas tersenyum dan membungkukkan tubuhnya pada Yn, kemudian berbisik. "Aku memang tunanganmu. Dan semalam kita resmi bertunangan."
Sesudahnya, Yn pun teringat dengan apa yang ia lakukan semalam dan dari mana ia pergi. Yn lantas berlari masuk ke kamarnya, mencari boneka kayu yang ia dapat dari seorang penyihir namun nihil, ia tak menemukan boneka kayu yang ia dicarinya itu hingga sosok Taehyung menghentikannya.
"Apa kau sudah ingat?" Tanya Taehyung yang telah berdiri di ambang pintu kamar Yn yang terbuka lebar
"Ya. Aku sudah ingat." Jawab Yn, menoleh ke arah Taehyung sembari memandangnya dengan tatapan penuh maksud
"Jadi benar, wanita semalam benar-benar seorang penyihir. Kalau begitu, apa yang akan ia ambil dariku?" Batin Yn, bertanya-tanya
Tbc
Tadinya cast cerita ini tuh Yoongi, terus author ubah jadi Hoseok dan author ubah lagi jadi Taehyung, soalnya vibes Taehyung lebih masuk ke karakternya
Semoga kalian suka ya.
Dan seperti biasa, jangan lupa like dan komen sebanyak-banyaknya 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Fantasy
FanfictionCast : • Jung Yn (Your name) • Park Jimin | The Devil Of Hell ✓ • Kim Seokjin | I Wish ✓ • Kim Namjoon | My Perfect Destiny ✓ • Jeon Jungkook | Orbit ✓ • Kim Taehyung | Wooden Doll ✓ • Min Yoongi | My Beloved Cat Girl ✓ • Jung Hoseok | My Blood (Com...