Seokjin | I Wish | Pt.7 End

222 29 8
                                    

Seokjin mengacak rambut frustasi, memikirkan pernyataan Yn yang tak kunjung ia jawab beberapa hari yang lalu.

Bukannya Seokjin tidak ingin menjawabnya. Ia bingung harus menjawab apa. Jika iya mengatakan bahwa dirinya menyukai Yn juga, gadis itu pasti akan berharap lebih padanya dan Seokjin tak mau memberikan harapan palsu pada Yn.

Apalagi waktu Seokjin di sana hanya tersisa 1 hari lagi dan setelah itu ia akan kembali ke langit ke-tiga.

"Hah." Seokjin menghela napas panjang, bangkit dari sofa tempatnya tidur

Seokjin mengusap wajahnya gusar. Terlalu berat memikirkan hari dimana ia akan pergi meninggalkan Yn nanti.

Di kamarnya, Yn juga mengalami hal yang sama. Ia cemas memikirkan hari esok, hari dimana Seokjin akan pergi dari hidupnya.

Yn lantas turun dari ranjangnya, berlalu keluar menghampiri Seokjin dan berdiri di hadapannya. "Aku-"

"Jangan sekarang." Sela Seokjin sebelum Yn sempat melanjutkan ucapannya

"Kenapa?" Tanya Yn sembari menatap Seokjin yang tengah menunduk

Seokjin menghela napas kemudian mendongak menatap Yn. "Aku tahu kau akan mengatakan apa. Kau akan memintaku untuk tetap tinggal kan? Maaf, tapi aku tak bisa. Aku harus kembali ke asal ku."

"Kalau begitu, besok luangkan waktu mu untukku. Temani aku ke taman bermain sebelum kau pergi." Pinta Yn pada akhirnya, sebab hanya itu yang dapat Seokjin lakukan untuknya

Seokjin mengangguk, mengiyakan permintaan Yn.

.

Esok paginya, Seokjin menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Sedangkan Yn tengah bersiap-siap di kamarnya. Gadis itu merias dirinya secantik mungkin, dengan begitu Seokjin akan mengingatnya jika ia pergi nanti.

Tok tok tok. Yn menoleh ketika pintu kamarnya di ketuk dari luar oleh Seokjin. "Ya. Tunggu sebentar." Sahutnya lalu memoleskan lip tint di bibirnya

Setelahnya, Yn pun berlalu keluar dan menghampiri Seokjin yang telah siap sejak tadi.

"Ayo." Ajak Yn pada Seokjin, tanpa sarapan terlebih dulu

Yn tak mau menghabiskan waktu di meja makan bersama Seokjin. Yang ia mau, membuat kenangan indah bersama lelaki itu di luar.

.

Kini keduanya dengan duduk bersampingan di bus, dimana Yn duduk di dekat jendela bus yang sengaja ia buka.

Seokjin menoleh ke arah Yn, memperhatikan sang gadis yang menikmati angin pagi yang menerpa wajahnya. Lelaki itu seketika tersenyum melihat wajah damai Yn yang tersenyum manis.

"Aku berharap kau akan tetap tersenyum walau aku tak ada, Yn." Batin Seokjin, masih memperhatikan Yn di sampingnya

Beberapa saat setelahnya, bus yang keduanya tumpangi pun telah sampai di halte bus dekat taman bermain. Keduanya turun dari sana dan berjalan ke arah taman bermain yang sudah tak jauh lagi.

"Ayo." Ajak Seokjin sembari menarik tangan Yn dengan lembut, memasuki taman bermain yang sudah ramai oleh orang-orang yang melepas penat di akhir pekan

Yn mengangguk sembari tersenyum dan memegang erat tangan Seokjin yang memegangnya. Gadis itu seakan lupa bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka bersama.

Seokjin tertawa kecil bersama Yn ketika mereka berdua menaiki wahana kuda-kudaan.

Padangan Seokjin pun tak pernah lepas dari Yn, bahkan ketika mereka tengah memilih bando berbentuk telinga hewan, ia terus memandangi Yn tanpa henti.

"Coba pakai ini." Ucap Yn sembari memberikan bando berbentuk lingkaran malaikat pada Seokjin, sedangkan dirinya memakai bando berbentuk tanduk iblis

Seokjin mengangguk kemudian mengambil dan memakai bando pemberian Yn. Sekarang, Seokjin benar-benar terlihat seperti malaikat di mata Yn.

Gadis itu tersenyum lalu mengeluarkan ponselnya dan menarik Seokjin untuk berfoto bersamanya.

Cekrek. Cekrek. Cekrek. Yn mengambil banyak foto bersama Seokjin.

"Ayo kita ke sana." Ajak Yn lalu menarik Seokjin ke wahana rumah hantu

"Kau serius ingin masuk ke dalam sana?" Tanya Seokjin ketika ia dan Yn telah berdiri di depan wahana rumah hantu

Yn mengangguk sembari membeli tiket masuk untuk mereka berdua. "Tentu saja. Bukankah kau akan menjagaku jika hal buruk terjadi? Jadi ayo masuk." Jawabnya lalu menarik Seokjin untuk masuk ke dalam sana

Seokjin pun pasrah dan mengikuti Yn. Keduanya telah masuk ke wahana rumah hantu, berjalan bersama muda mudi lain yang tengah berkencan.

"Aaaaaa." Teriak seorang gadis ketika sebuah tengkorak berlumuran darah tiba-tiba jatuh dari atas

Pacar gadis itu pun memeluknya, menenangkan hingga membuat Yn iri melihat kebersamaan mereka.

Hug. Seokjin lantas memeluk Yn dari samping hingga mengejutkan gadis itu. Namun keterkejutan Yn tak bertahan lama, ia seketika tersenyum dan melanjutkan langkahnya dengan Seokjin yang masih memeluknya.

Meski menakutkan, keduanya dapat keluar dari wahana rumah hantu dengan selamat dan kini keduanya tengah duduk di kursi kayu berduaan.

"Kau tak lapar?" Tanya Seokjin pada Yn, tapi gadis itu malah menggeleng

"Ayo bermain bersamaku lagi." Ajak Yn dan Seokjin malah menolaknya

Yn menatap Seokjin dengan tatapan bertanya. "Ini sudah siang bahkan sudah mendekati sore, tadi pagi kau juga tak sempat sarapan? Apa kau mau pingsan?" Ucap Seokjin padanya

Gadis itu lantas menunduk sedih, memikirkan hari ini akan berlalu dengan cepat dan dirinya belum puas membuat kenangan bersama Seokjin. Ia tak mau melewatkan sedetik pun tanpa menghabiskan waktu bersamanya. Tak mau.

"Kesehatanmu jauh lebih penting dari segalanya. Jadi tunggu lah di sini, aku akan membelikan makanan untukmu." Sambung Seokjin, kemudian meninggalkan Yn di sana seorang diri

10 menit telah berlalu dan Seokjin tak kunjung kembali dari membeli makanan untuk Yn. Khawatir Seokjin mungkin sudah pergi meninggalkannya, Yn pun bangkit dari duduknya dan lalu berlari mencari Seokjin.

Gadis itu berlari mencari Seokjin di antara kerumunan manusia yang ada di taman bermain itu. "Kau dimana? Kau tak meninggalkan ku kan?"

Yn tampak gusar mencari keberadaan Seokjin hingga ia terjatuh setelah seseorang tak sengaja menabraknya.

"Hiks hiks hiks." Ia mulai menangis, menangisi Seokjin yang tak kunjung ketemu

"Dasar pembohong. Katanya hanya pergi sebentar untuk membeli makanan, namun nyatakan kau meninggalkanku. Aku benci kau, Kim Seokjin. Aku benci malaikat pembohong seperti mu." Ucap Yn sembari menangis terisak-isak, mengabaikan tatapan bingung orang-orang kepadanya

Tak berselang lama, sebuah langkah kaki mendekati Yn hingga tepat berada di hadapannya. "Siapa bilang aku meninggalkan mu? Aku juga mencarimu karena kau tiba-tiba saja tak ada di tempat tadi." Ucapnya yang ternyata adalah Seokjin

Lelaki itu membantu Yn berdiri dari jatuhnya, kemudian menangkup wajahnya dengan lembut. Tepat saat itu juga, langit berubah gelap hingga air mata Yn semakin deras keluar dari pelupuk matanya.

"Aku pamit." Ucap Seokjin lalu mendekatkan wajahnya pada Yn, mencium gadis itu dengan lembut dan setelah itu menghilang seiring hari telah malam

Yn menangis di tempatnya. Menangis terisak-isak sebab Seokjin sudah benar-benar pergi meninggalkannya-kembali ke langit ke-tiga, tempatnya berasal.













End

Akhirnya end setelah 2 tahun memendam cerita ini di draf 😭😭🤧😭😭😭

Eh cerita nya malah sad ending lagi 😭😭😭😭

Kasihan Yn di tinggal Seokjin pas lagi sayang-sayangnya 🤧

Seperti biasa gais, setelah baca cerita ini, jangan lupa like dan komen sebanyak-banyaknya ya. Selanjutnya author bakalan lanjutin MY PERFECT DESTINY 😌😘

7 FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang