Namjoon | My Perfect Destiny | Pt.5

258 54 15
                                    

Yn menghela napas berat sekeluarnya ia dari kamar inap Namjoon. "Menyebalkan." Kesalnya sembari merasakan debaran jantungnya yang berdebar kian cepat saat dirinya mengingat bagaimana Namjoon memeluknya untuk menyelamatkannya

"Berhentilah berdebar." Teriak Yn tak tahan dengan dirinya sendiri, dan karena itu ia langsung menjadi pusat perhatian beberapa pasien serta perawat yang ada di lorong rumah sakit tersebut

Karena malu menjadi pusat perhatian, Yn pun memilih pergi dari sana. Di lain sisi, Namjoon tersenyum kecil di balik pintu kamar inapnya saat dirinya tak sengaja mendengar teriakan Yn yang menurutnya juga lucu.

Namjoon tak bisa menghilang senyum yang mengembang di wajahnya ketika dirinya ikut mengingat aksi heroik nya beberapa jam yang lalu. "Kau tahu, hatiku juga ikut berdebar karenamu." Gumamnya lalu kembali tersenyum

.

2 hari kemudian, Namjoon sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit namun ia masih harus melakukan pemeriksaan lanjutan pada luka tusuknya agar lukanya segera hilang dan tak berbekas di punggungnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Yn saat ia melihat Namjoon yang baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian yang rapi

"Aku harus ke kantor." Jawab Namjoon lalu berjalan melewati gadis itu

Yn menghela napas berat, mulai mengejar Namjoon lalu menahan lengannya dari belakang. "Tunggu aku." Ucapnya saat lelaki itu berbalik menghadapnya

Setelahnya, Yn melepaskan tangannya dari Namjoon dan berlari ke arah kamarnya. Tak lama kemudian, Yn sudah siap dengan pakaian rapinya, menghampiri Namjoon yang duduk di sofa sembari memainkan tablet pintarnya.

Sesampainya Yn di samping Namjoon, lelaki itu menoleh ke arahnya sembari tersenyum simpul hingga menunjukkan lesung pipinya yang membuat dirinya semakin manis.

"Kenapa diam saja?. Ayo, nanti kau terlambat." Ucap Yn, menyadarkan Namjoon yang keterdiamannya

Namjoon lantas mengangguk, memasukkan tablet pintarnya ke dalam tas kerjanya dan berlalu mendahului Yn yang berjalan di belakangnya.

"Biar aku yang menyetir." Tahan Yn saat Namjoon hendak masuk ke dalam mobilnya

Namjoon lantas menoleh, memandang Yn dengan bingung hingga kunci mobil yang ada di tangannya di rebut oleh gadis itu.

"Aku melakukan ini karena kau masih sakit dan juga aku merasa tak enak kepadamu." Ucap Yn ketika Namjoon terus saja menatapnya

Namjoon mengangguk sembari tersenyum tipis. "Ya sudah kalau begitu, kau saja yang menyetir tapi kau bisa menyetirkan?"

"Aku bisa segalanya, jadi kau tak perlu khawatir jika nanti aku kembali membuatmu masuk rumah sakit." Sahut Yn dengan percaya diri dan setelahnya ia pun masuk lalu duduk di kursi pengemudi, sedangkan Namjoon berjalan memutar dan duduk di sampingnya

Namjoon terkekeh saat melihat Yn hendak menyalakan mesin mobilnya tanpa mengenakan sabuk pengaman terlebih dulu. Ia lantas mendekati gadis itu dan memakaikan sabuk pengaman kepadanya.

"Jangan menatapku seperti itu. Tadi aku hanya sedikit terburu-buru karena tak ingin membuatmu terlambat." Ucap Yn saat menatap Namjoon yang tersenyum kecil disamping

"Aku tak mengatakan itu" Balas Namjoon sembari menyadarkan dirinya dan memalingkan wajahnya dari Yn

"Tapi wajahmu mengatakan itu semua." Sahut Yn, tak mau kalah

Namjoon tersenyum simpul dan memejamkan matanya. "Jika kita sudah sampai, tolong bangunkan aku." Balasnya, mengalihkan pembicaraan

"Ya." Sahut Yn lalu menjalankan mobil Namjoon keluar dari pekarangan rumah lelaki itu

7 FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang