Jungkook | Orbit | Pt.5

212 26 15
                                    

Malamnya, Jungkook berbaring di samping Yn, menemani kekasih hatinya yang tak kunjung terlelap dalam tidurnya. Keduanya berbaring sembari berhadapan di bawah satu selimut yang sama.

Jungkook tersenyum simpul, merapikan anak rambut Yn yang terurai di sekitar wajahnya, sekaligus mengingat kenangan indahnya bersama Yn di masa lalu.

Malam itu, Yn juga tak bisa terlelap dalam tidurnya. Lelah berbaring di kasurnya yang tipis, Yn bangkit dari kasurnya lalu keluar dari rumahnya dengan mengendap-endap. Sebab zaman itu, seorang gadis tidak diperbolehkan keluar di waktu malam.

Yn pergi ke sungai kecil yang berada tak jauh dari kediamannya. Sesampainya di sana, gadis itu segera melepaskan sepatunya dan kemudian masuk ke dalam air sungai yang dingin dan juga tenang.

Cahaya bulan yang bersinar di atas sana, mulai menyinari wajah Yn yang tersenyum manis sembari bermain di sungai kala itu.

Krek. Yn sontak menolehkan pandangannya ke sekitar setelah mendengar bunyi ranting pohon yang terinjak. Takut sekaligus waspada, Yn pun keluar dari air lalu mengambil sepatunya dan bersiap untuk berlari pergi dari sana.

Baru saja Yn mengambil ancang-ancang untuk lari, seorang lelaki keluar dari balik pohon tempatnya bersembunyi. "Tak usah takut, aku bukan orang jahat." Ucapnya pada Yn

Melihat sosok lelaki yang ternyata Jungkook, Yn pun sontak tersenyum simpul. "Bukankah kau yang tadi siang menolongku?"

"Eoh! Kau mengingatku?" Tanyanya sembari berjalan mendekati Yn

Yn mengangguk. "Tentu saja, sebab wajahmu tipe wajah yang sulit dilupakan."

"Dan juga tampan." Sambung Yn sembari membatin, tersenyum simpul tak kala Jungkook sudah berdiri di hadapannya

Jungkook ikut tersenyum kemudian melihat sekelilingnya, sesaat. "Omong-omong, apa yang gadis seperti mu lakukan di sini seorang diri? Tak takut bertemu dengan perampok yang merampok uangmu tadi?"

"Aku tak bisa tidur, makanya aku datang kemari. Sebenarnya aku takut, tapi untungnya yang datang adalah kau, bukan mereka." Jelas Yn lalu kembali tersenyum simpul pada Jungkook

Jungkook lantas tertawa kecil mendengar penuturan Yn, dan dengan malu-malu ia mengalihkan wajahnya ketika gadis di depannya itu tak henti-hentinya memandanginya sembari tersenyum simpul.

Dan malam itu, keduanya banyak berbincang-bincang di tepi sungai hingga bulan yang tadinya bercahaya terang, mulai menghilang tertutup awan malam.

.

"Kenapa?" Tanya Yn pada Jungkook, ketika lelaki itu terus menatapnya sembari tersenyum simpul

Jungkook menggeleng sembari mengusap kepala Yn dengan lembut. "Tak apa. Hanya mengingat kenangan kita dulu."

"Benarkah? Kenangan apa yang kau ingat? Beritahu aku. Aku ingin tahu." Pinta Yn, menatap Jungkook dengan tatapan memohon

Jungkook lantas terkekeh geli lalu mengecup bibir Yn sekilas. "Kalau aku tak ingin memberitahumu, bagaimana?"

"Hmmm. Aku akan menciummu sampai kau memberitahuku." Balas Yn dan Jungkook kembali terkekeh geli dibuatnya

"Kalau begitu, cium saja aku." Goda Jungkook sembari merapatkan tubuhnya ke Yn, hingga berhasil membuat gadis itu menjadi gugup

Yn hendak memunggungi Jungkook untuk menghilangkan kegugupannya, namun sebelum ja sempat melakukannya, Jungkook terlebih dahulu menindih tubuhnya dan menatapnya intens.

"A-apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Yn, semakin gugup

Jungkook menyeringai dan menatap Yn dengan tatapan menggoda. "Menurutmu, apa yang akan aku lakukan?"

7 FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang