Seokjin | I Wish | Pt.2

422 88 8
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 23.00 malam dan sedari tadi Yn tak kunjung terlelap dalam tidurnya. Gadis itu terus saja berbalik ke kanan dan ke kiri hingga membuat ranjangnya sedikit berdecit.

"Hah." Ia menghembuskan napasnya kasar sembari menghadap ke langit-langit kamarnya yang gelap

Yn lantas turun dari ranjangnya dan keluar mencari udara segar. Saat ia hendak keluar dari rumahnya, Seokjin yang tertidur di sofa ruang tamu ikut terbangun karena suara pintu yang terbuka.

"Kau ingin kemana?."

Yn berbalik dan melihat ke arah Seokjin yang tengah mendudukkan dirinya. "Keluar, mencari udara segar."

Setelah tak ada pertanyaan lagi dari Seokjin, Yn lantas berbalik dan keluar dari sana.

Saat Yn sudah berdiri di dekat pembatas rumah atas yang ditinggalinya, Seokjin tiba-tiba saja sudah berdiri di belakangnya tanpa sepengetahuannya.

"Aku lelah." Gumamnya sembari menunduk sedih dan Seokjin yang melihat itu hanya menghela napas lalu memasangkan coat panjang di bahu Yn

"Di sini dingin." Ucap Seokjin ketika Yn berbalik ke arahnya

Yn melirik coat yang terpasang dibahunya, kemudian ia menatap Seokjin dengan ekspresi datar. "Kalau dingin, ini untukmu saja."

Gadis itu melepaskan coatnya lalu mengulurkannya pada Seokjin. "Ini, aku kembalikan."

Seokjin diam kemudian berbalik dan meninggalkan Yn. "Untukmu saja. Sudah ya, aku mengantuk." Ucapnya lalu masuk ke dalam rumah gadis itu

"Terima kasih." Balas Yn dan kembali mengenakan coat pemberian Seokjin ditubuhnya

Gadis itu kemudian berbalik dan melihat langit malam yang sepi akan bintang-bintang dan juga bulan. Sesekali ia menghela napas kasar dan mengeratkan coat ditubuhnya.

.

Seokjin berbaring di sofa sembari pandangannya tertuju ke pintu yang tertutup rapat. "Mau sampai kapan gadis itu di luar—"

Lelah menunggu, Seokjin membalikkan tubuhnya lalu memejamkan matanya. Tak lama dari itu, Yn membuka pintu dari luar lalu masuk ke dalam.

Saat gadis itu hendak masuk ke kamarnya, ia terdiam saat melihat Seokjin tertidur tanpa mengenakan bantal ataupun selimut.

Yn lantas masuk ke kamarnya lalu kembali keluar dengan membawa bantal dan juga selimut. Ia hendak membangunkan Seokjin namun ia menghentikan niatnya itu dan memilih mengangkat kepala lelaki itu lalu menempatkan bantal di bawahnya, kemudian menutupi tubuhnya dengan selimut.

Setelahnya, gadis itu masuk ke kamarnya dan tertidur di ranjangnya dengan nyaman.

Dalam tidur Seokjin, lelaki itu tersenyum simpul sembari menarik selimutnya.

.

Keesokan paginya, Yn terbangun ketika indra penciumannya mencium bau masakan yang sedap. Saat ia keluar dari kamarnya, Yn mendapati Seokjin yang tengah menata makanan di atas meja makan.

"Kau yang memasak ini semua?." Tanyanya sembari mendekati meja makan

Seokjin mengangguk lalu melepaskan celemek yang terpasang ditubuhnya. "Duduklah dan kita sarapan bersama."

Yn mengangguk lalu duduk berhadapan dengan Seokjin, dan keduanya pun menyantap makanan mereka dalam diam. Namun sesekali Seokjin melihat ke arah Yn dan memikirkan cara agar ia bisa membantu gadis itu selama 49 hari.

.

Yn menghela napas berat sebelum masuk ke dalam kelasnya. Saat ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang telah di isi oleh beberapa siswa siswi seperti dirinya, langkahnya terhenti saat Jennie, Jisoo dan Rose menghadangnya.

7 FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang