Bel pulang sekolah telah berbunyi. Yn memasukkan semua alat tulisnya ke dalam tas lalu lekas keluar dari kelas dengan langkah kaki yang cepat. Seokjin yang masih berada di kelas, hanya menghela napas berat lalu melangkahkan kakinya keluar dari sana.
Sekeluarnya Seokjin dari gedung sekolah, ia mendapati Yn yang tengah berdiri di depan pagar sekolah. Seokjin pun berlari mendekatinya hingga sampai di hadapan gadis itu.
Saat Seokjin hendak buka suara, Yn lantas berjalan meninggalkan hingga mau tak mau Seokjin menutup mulutnya dan berlari kecil mengejar langkah Yn.
"Kenapa meninggalkanku setelah menungguku tadi?." Tanya Seokjin yang telah berjalan di sisi kiri sang gadis
Yn menoleh dan menatap sesaat ke arah Seokjin lalu kembali memalingkan wajahnya. "Karena aku takut ketinggalan bus. Lagi pula aku sudah melihatmu kan."
Seokjin tersenyum kecil lalu merangkul Yn. "Apa sekarang kau sudah baik-baik saja?."
"Maksudmu?." Tanya Yn sembari menoleh ke arah Seokjin
"Semua orang sudah tak mengganggumu lagi, jadi kau sudah baik-baik saja kan?." Jawab dan tanya Seokjin
Yn memalingkan wajahnya lalu terdiam, memikirkan apakah ia sudah baik-baik saja atau belum. Namun setelahnya, perasaannya masih tetap sama, hampa seperti kemarin-kemarin.
Yn menggeleng, menghentikan langkahnya lalu menoleh dan menatap Seokjin yang ikut berhenti di depannya. "Belum. Aku belum baik-baik saja..."
"Apa yang kurang hingga kau belum baik-baik saja?." Tanya Seokjin, serius
Yn menunduk sembari berpikir. Setelahnya ia mendongak menatap Seokjin yang menunggu jawabannya. "Hatiku masih terasa hampa seperti kemarin."
Seokjin mengerjapkan matanya sedangkan Yn sudah berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju halte bus yang tak jauh dari sana. Setelah sadar Yn sudah tak ada di hadapannya, Seokjin berbalik untuk mencari gadis itu dan menemukannya sudah duduk di halte bus.
Seokjin berlari ke arah Yn lalu berhenti di depan gadis itu. "Kalau begitu, ayo kita berkencan jika hatimu masih merasa hampa." Ajaknya
Yn mengerjapkan matanya bingung namun sedetik kemudian bus telah berhenti di depan mereka hingga membuatnya berdiri dan berlalu menaiki bus tanpa membalas ajakan kencan Seokjin.
Saat Yn mendudukkan dirinya di kursi belakang bus, ia baru sadar bahwa Seokjin masih berdiri di luar, ia lantas turun dari bus lalu menghampiri Seokjin yang melihat ke arahnya.
"Kenapa masih di sini?, kau tak ingin pulang?." Tanya Yn setelah berdiri dihadapan Seokjin
Seokjin menggeleng dan membuat Yn menatap bingung kepadanya. "Kau belum menjawab ajakanku tadi. Ayo kita berkencan jika hatimu hampa."
"Aku— ah bus nya pergi kan." Kesal Yn setelah mendengar bunyi bus yang berlalu meninggalkan mereka
Yn lantas menatap kesal pada Seokjin yang masih menunggu jawabannya. "Aku tak mau berkencan denganmu. Itu jawabanku."
"Kenapa?." Tanya Seokjin yang tak paham akan alasan Yn menolaknya
Yn menoleh dan melihat ke jalanan yang sepi lalu kembali menatap Seokjin. "Karena kau sepupuku." Jawabnya yang berhasil membuat Seokjin tersadar bahwa langkahnya telah salah
.
Kini Yn telah berada di kamarnya, berbaring sembari melihat lampu di langit-langit kamarnya. Sedetik kemudian, gadis itu bangun dari pembaringannya dan mulai menelpon keluarganya.
"Halo bu." Ucapnya setelah telponnya tersambung
". . . . . . . ."
"Aku menelpon ibu karena aku rindu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Fantasy
FanfictionCast : • Jung Yn (Your name) • Park Jimin | The Devil Of Hell ✓ • Kim Seokjin | I Wish ✓ • Kim Namjoon | My Perfect Destiny ✓ • Jeon Jungkook | Orbit ✓ • Kim Taehyung | Wooden Doll ✓ • Min Yoongi | My Beloved Cat Girl ✓ • Jung Hoseok | My Blood (Com...