Jimin membuka pintu aula kastil dan mendapati beberapa pelayannya tengah mendekorasi ruangan itu seindah mungkin.
Senyum menyerigai terpampang di wajahnya ketika Jimin melihat lukisan bergambarkan dirinya dan Yn tengah di pajang di tengah ruangan, menandakan bahwa tempat itu di dekorasi untuk keperluan pernikahan mereka.
Jimin melangkahkan kakinya mendekati lukisan tersebut dan beberapa maid yang tengah membersihkan debu dilukisan itu menunduk takut melihat sang tuan yang tengah tersenyum memandang lukisannya.
"Bukankah lukisan ini sangat bagus." Ucap Jimin pada dua maid disampingnya
Dua maid itu mengangguk tanpa bersuara, dan setelahnya mereka berlalu meninggalkan sang tuan yang tengah mengagumi lukisan dirinya.
.
Yn membuka pintu kamarnya, hendak keluar dari sana namun saat ia melangkahkan kakinya, salah seorang maid yang sedari tadi berjaga di sana malah menahannya dengan berdiri tepat dihadapannya.
"Maaf nona, anda dilarang untuk meninggalkan kamar ini." Ucapnya sembari menunduk takut pada Yn
Yn memejamkan matanya sembari menahan kesal. Apakah hidup di kastil iblis memiliki aturan yang begitu ketat hingga meninggalkan kamarnya saja tak diperbolehkan?. Jika ia tahu akan terperangkap di sana, harusnya ia meminta pada si peramal yang di temuinya sebuah tips untuk terbebas dari jeratan sang iblis.
Yn membuka pejaman matanya, tersenyum simpul pada sang maid yang masih menunduk dihadapannya. "Aku hanya ingin keluar dan menghirup udara segar. Apa itu tak boleh juga?."
Maid dihadapan Yn mengangguk kecil hingga membuat gadis itu seketika geram. "Panggil iblis sialan itu kemari. Aku tak tahan lagi dikurung seperti ini. Bahkan ini belum sehari aku di sini tapi ia sudah mengurungku seperti hewan peliharaan, dia pikir dia siapa." Teriaknya kesal
Akibat teriakan Yn, empat maid yang ada disana langsung terkejut mendengarnya dan tepat saat itu juga Jimin tiba-tiba saja muncul dibelakang Yn dan memberikan kode kepada para maidnya untuk pergi meninggalkan mereka.
"Kalian mau kemana?." Tanya Yn yang tak menyadari kehadiran Jimin dibelakangnya
Jimin memeluk pinggang Yn dan menghirup aroma di tengkuknya. "Kau merindukanku sayang." Bisiknya seductive
Mendengar bisikan Jimin dibelakangnya, seketika itu juga membuat Yn merinding bukan main dan dalam hati ia membatin. "Sepertinya aku sudah berbuat kesalahan fatal."
Jimin memutar tubuh Yn menghadap ke arahnya. Setelahnya ia menatap Yn yang juga menatap dirinya dengan ekspresi terkejut. "Sepertinya kau ingin di hukum." Ucapnya sembari menyerigai
Yn meneguk salivanya, tak kuasa menahan takut dengan apa yang dimaksud Jimin kepadanya. Ia lantas menggeleng dan mencoba melepaskan rengkuhan Jimin di pinggangnya. "Jangan lakukan itu, tubuhku masih sakit."
Jimin menggeleng dan menyentuh leher Yn dengan seductive. "Tak akan sakit jika kau tak melawanku." Ucapnya dan langsung dibalas gelengan oleh Yn
"Aku tak akan mengganggumu lagi, tapi ku mohon jangan lakukan itu kepadaku lagi." Pinta Yn, menunduk takut saat tangan jari jemari Jimin masih bermain dilehernya
Jimin menyerigai dan mendekatkan wajahnya di tengkuk Yn, setelahnya ia lantas meniup tengkuk gadis itu hingga membuatnya meremang takut.
"Sejujurnya aku lebih suka jika kau melawan kepadaku, karena dengan begitu aku akan menghukummu lebih dari semalam. Tapi jika kau menurut seperti ini, aku juga tetap akan suka kepadamu, itu mengingatkanku pada dirimu yang pernah mengkhianatiku dulu." Bisiknya dan semakin membuat Yn ketakutan
"Aaaaaaa." Teriak Yn saat Jimin menariknya dengan tiba-tiba dan menghempaskannya ke ranjang
Yn memejamkan matanya takut ketika Jimin telah berada diatas tubuhnya, mengunci pergerakannya dan tersenyum miring ketika melihatnya ketakutan.
"Kemarin saat aku menemuimu, kau tak setakut ini. Apa kau memang sangat takut kepadaku." Tanya Jimin
Yn perlahan membuka matanya dan mendapati wajah Jimin tepat berada di depannya. Ia diam, tak kuasa menolak pesona manik mata Jimin yang berubah menjadi hitam jernih.
Jimin lantas menunduk dan menumpukan kepalanya diatas dada Yn. "Jika kau adalah kekasihku yang dulu pergi meninggalkanku, kau harusnya tahukan betapa aku mencintaimu. Ku akui, saat itu kita memang baru saling mengenal tapi hatiku berdebar saat itu juga. Rasanya dunia menjadi milikku ketika aku tahu kau lah yang akan menjadi permaisuriku dan menemaniku di tahta." Ucapnya sedih
Yn diam, ikut sedih mendengar penuturan Jimin kepadanya. "Maaf karena wajahku mengingatkan mu pada kekasihmu yang dulu, tapi aku adalah Jung Yn. Aku hanya manusia biasa yang entah bagaimana bisa memiliki takdir seperti ini."
Jimin mengangkat wajahnya dan menatap Yn dengan tatapan yang senduh. "Apa kau tak mengingat semuanya?. Kau tak mengingat dirimu yang dulu?. Alasan kenapa kau bisa memiliki takdir seperti ini karena sejak awal kita sudah terikat satu sama lain. Setelah aku membunuhmu karena mengkhianatiku, aku membawa tubuhmu ke dunia manusia, membiarkanmu bereinkarnasi di sana sembari menerima hukuman karena sudah menyakiti perasaanku."
Jimin lantas menjauh dari atas tubuh Yn. "Sudahlah, tak ada untungnya aku membahas masa lalumu. Segeralah bersiap, nanti malam pernikahan kita akan di gelar." Ucapnya lalu pergi meninggalkan Yn di kamarnya
Yn mendudukkan dirinya. Ia memasang ekspresi sedih ketika melihat punggung Jimin yang perlahan tak terlihat dibalik pintu kamarnya. Ada rasa bersalah setelah mendengar cerita dari sosok iblis itu. Dirinya tak menyangka bahwa alasan dibalik takdir buruknya itu karena kelakukan buruknya di masa lalu.
"Maaf... Sungguh aku minta maaf karena sudah mengkhianatimu di masa lalu. Jika aku bisa memutar waktu dan kembali ke hari itu, aku mungkin akan menerimamu di hidupku tapi untuk saat ini, rasanya sulit karena aku dan kau memiliki latar kehidupan yang berbeda sekarang." Gumam Yn sembari menunduk sedih
.
Kini Yn tengah bersiap-siap didalam kamarnya, memakai gaun berwarna merah yang mewah dan indah dengan dibantu para maid suruhan Jimin. Ia berdiri sedangkan para maid itu memasangkan gaun serta perhiasan ditubuhnya.
Kali ini Yn duduk didepan meja rias, memandangi dirinya yang tengah di rias oleh dua maid yang berdiri di setiap sisinya.
"Wah, nona terlihat sangat cantik, pantas saja tuan rela menunggu nona beratus-ratus tahun lamanya." Seru salah satu maid itu
Yn lantas menoleh dan memandang sang maid dengan ekspresi terkejut. "Apa?. Dia menunggu selama itu hanya untuk menungguku?."
Sang maid mengangguk sembari tersenyum simpul. "Benar. Tuan menunggu nona tak peduli berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk bertemu dengan nona. Kadang kala para bangsawan iblis datang kemari sembari membawa putri mereka tapi tuan selalu menolak dan memilih berdiam diri di kamar ini sembari memandangi lukisan nona dengan sedih... Tuan sudah sangat tersiksa karena sudah membunuh nona pada waktu itu, dan sekarang ia tampak bahagia bertemu kembali dengan nona. Saya mengatakan ini bukan karena ingin mencampuri urusan nona dengan tuan tapi saya hanya ingin menyampaikan kebenarannya pada nona bahwa tuan sangat mencintai nona bahkan setelah nona mengkhianatinya."
Yn menitihkan air matanya setelah mendengar penuturan sang maid. Jujur, ia tak menyangka bahwa Jimin akan sesetia itu kepadanya.
Tbc
Berhubung lagi bulan puasa, author gak mau ngetik yang ehem-ehem 😗 tapi walau gitu, author berharap banget kalian akan suka sama cerita ini dan ngedukung author dengan cara like dan komen cerita ini.
Jadi seperti biasa ya. Kalau udah baca ceritanya, jangan lupa like dan komen biar author semangat lanjutin ceritanya.
Oh iya, author minta doanya sama kalian biar sakit maag author yang udah kronis segera disembuhkan 😭 author tersiksa harus nahan sakit dan mual 💔
![](https://img.wattpad.com/cover/258133290-288-k378157.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Fantasy
FanfictionCast : • Jung Yn (Your name) • Park Jimin | The Devil Of Hell ✓ • Kim Seokjin | I Wish ✓ • Kim Namjoon | My Perfect Destiny ✓ • Jeon Jungkook | Orbit ✓ • Kim Taehyung | Wooden Doll ✓ • Min Yoongi | My Beloved Cat Girl ✓ • Jung Hoseok | My Blood (Com...