VF07

6.6K 554 4
                                    

JISUNG sedang memanaskan mesin motornya sambil memakai sepatu dan juga memakan roti, ibunya belum pulang dari kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JISUNG sedang memanaskan mesin motornya sambil memakai sepatu dan juga memakan roti, ibunya belum pulang dari kemarin. Sebenarnya dia khawatir terhadap keadaan ibunya tetapi Jaemin akan marah jika dia tidak pergi ke kampus padahal ada kelas.

Baru saja Jisung akan berangkat, mobil milik ibunya datang dan langsung menyimpannya di garasi, lalu keluarlah Jaemin dengan tatapan sayunya. Melihat itu Jisung jadi semakin khawatir terhadap keadaan ibunya itu.

"Mom.. "

Jisung turun dari motornya dan mendekati Jaemin yang berjongkok di pintu mobil. "Are you okay? "

"Aku baik-baik saja jisung, cepat berangkat agar tidak kesiangan. " ucap Jaemin.

Jisung mengerutkan kening karena merasa penasaran kepada tanda marking ibunya yang berada di balik syal yang semakin terlihat mengerikan. "Aku masih ada waktu 1 jam sebelum kelas di mulai, mari, aku bantu untuk istirahat. " Jisung menggendong Jaemin, omega itu seperti sudah tidak ada tenaga untuk berjalan kedalam rumahnya, dan juga Jisung yakin jika ibunya kesakitan karena marking sialan yang berada di lehernya.

"Sudah di obati? "

Jaemin mengangguk sambil memejamkan matanya, kepalanya pening luar biasa. "Terimakasih, aku sudah lebih baik, sekarang kau bisa berangkat untuk kelas mu. " ucapnya sambil tersenyum, berharap jika anaknya tidak terlalu khawatir kepadanya.

"Tapi.. "

"Tidak apa-apa jisung"

°_________________^

"Tumben sekali kau tidak bersama dengan sahabat mu. " ucap wanita alpha sambil membuka bukunya, kini mereka berdua sedang berada di perpustakaan, tentu saja tempat sepi adalah tempat favorit bagi keduanya, tiga jika di tambah dengan Yedam.

"Em, permisi."

Kedua orang itu langsung menengok kearah suara lembut yang di keluarkan oleh pemuda berambut hitam, Jisung menegakkan tubuhnya dan tersenyum kearahnya. "Siang hyung"

Chenle ikut tersenyum melihatnya. "Boleh ikut bergabung? " tanyanya dan mendapat anggukan dari keduanya. Lalu dia duduk di samping Yujin.

"Ah, senang bisa bertemu dengan mu lagi, hyung." ucap Yujin dengan canggung.

"Tidak usah formal seperti itu, santai saja."

"Sudah makan? "

Chenle mengangguk. "Hari ini kau manis sekali hyung. " lalu Chenle tersenyum malu. Yujin diam menatap keduanya bingung, sejak kapan mereka dekat, yang ia tahu hanya Jisung yang tak berani dekat dengan omega bangsawan yang berada di sebelahnya. Tapi sekarang mereka berdua terlihat sangat dekat dengan mengobrol dan bersenda gurau tanpa ada rasa canggung bahkan tangannya saling bertautan di hadapannya.

"Ah ternyata kalian sangat dekat ya. " ujar Yujin yang membuat Jisung dan Chenle menghentikan obrolannya.

"Ya begitulah. " apa-apaan itu kenapa Chenle menjadi dingin seperti itu kepadanya.

VAMPIRE FATHER [JiChen] END √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang