VF30

3.1K 255 26
                                    

Happy reading ~ ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading ~ ~

CHENLE bangkit dari duduknya. Menatap Yedam dengan tajam, meminta penjelasan kenapa sang alpha bersedia mengadopsi calon anaknya.

"Kenapa kau bertanya padaku? Aku hanya menyetujui tawarannya, kenapa kau sangat keras terhadapku? " Yedam bertanya dengan lirih. Dirinya terlalu sensitif dengan pertanyaan Chenle sebelumnya.

"Apakah kau sudah bertanya pada alphamu?, jawabannya bisa menjawab pertanyaan mu tadi. " Yedam ikut bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dapur, meninggalkan Chenle yang masih terdiam di tempatnya.

"Lebih baik kau berhenti untuk berfikir negatif dan menuduhnya, itu membuang waktumu"

°_________________^

13, februari
22:34


"Aunty, kau sedang apa? " tanya Chenle saat melihat Renjun sedang berdiam diri di belakang rumah dengan baju yang di tanggalkan sampai bawah dada, memperlihatkan perut buncitnya yang mengkilap sebab sang pemilik baru saja mengoleskan krim di atasnya.

Renjun menggeleng.

Chenle duduk di sisi Renjun sambil memperhatikan perut yang tenang. Tidak ada gerakan yang biasa di alami oleh ibu hamil.

"Kenapa di singkapkan? " tanya Chenle.

"Tadi dia bergerak, jadi aku ingin melihatnya dengan jelas." jawab Renjun.

"Mau mengusapnya? " lanjutnya. Chenle mengangguk.

Renjun membawa tangan Chenle ke atas perutnya, mengusapnya dengan pelan dan lembut, beberapa menit kemudian, Chenle merasakan gerakan aktif di dalam sana. Binar mata terlihat kala Renjun mengucapkan sesuatu padanya.

"Dia sepertinya senang denganmu"

Chenle mengangguk.

"Kau menantikannya? "

"Aku sangat menantikannya. "

"Jika dia sudah lahir, dia pasti akan dekat denganmu"

"Aku akan membuatnya dekat denganku"

Renjun menurunkan kembali bajunya dan menyampaikan tangannya di depan perutnya. Lalu Chenle menyenderkan tubuhnya dan menatap lurus ke arah hutan gelap yang hanya di tutupi oleh pagar besi berkarat.

"Kapan dia lahir? "

"Mungkin bulan depan. "

Hening kembali, keduanya mulai masuk kedalam pikiran masing-masing. Omega muda itu menatap bulan yang tertutupi oleh awan, membuat malam ini terlihat lebih gelap dari biasanya. Jika lampu taman tidak di nyalakan, maka halaman belakang rumah itu akan gelap hampir tidak terlihat apa-apa.

"Bulan Purnama kemarin sangat sunyi"

"Itu karena putra ketua dari wolfgang tidak bisa berubah. Akhirnya ritual di batalkan" ucap Renjun. Chenle beralih menatap Renjun.

VAMPIRE FATHER [JiChen] END √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang