FOLLOW SEBELUM BACA!
[CHENJI/JICHEN][NOMIN][OMEGAVERSE/ABOUNIVERSE]
{SLOW UPDATE}
Jisung yang tak menyadari kedua orangtuanya itu siapa sampai dia dewasa dan melihat ibunya dan paman dari pujaan hatinya memiliki hubungan.
"Kalau ibu manusia, kenapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part terpanjang, baca saat waktu luang ya.
Ramein part iniii!
JISUNG memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan setitik darah, menatap tak percaya kepada satu-satunya alpha yang pernah menyemangatinya dan berada di pihaknya. Paman dan calon ayah mertuanya.
Dengan wajah bringas alpha dominan itu menghabisi alpha yang lebih muda darinya, alpha yang di percaya mempunyai otak cerdas meninggikan emosinya di atas segalanya. Menutup telinga dari jeritan maupun teriakan yang di tujukan untuknya hingga alpha yang lebih muda itu terkapar tak berdaya karena sedari tadi hanya melawan seadanya.
Dia sadar, dia salah, dia tidak mempertimbangkan respon orang-orang di sekitarnya. Jadi jika dia melawan bukankah dia semakin buruk di mata orang-orang ini?
Jisung berusaha untuk bangkit, ingin memberitahukan keadaanya baik-baik saja kepada ibunya, tapi tangannya langsung di tendang dengan sangat keras hingga suara geseran tulang terdengar.
Mark, seorang alpha yang selalu mengeluarkan kata-kata bijaknya berubah menjadi vampir gila seperti ayahnya demi membela sang anak yang tidak mengeluarkan satu patah katapun. Kemana perginya alpha bijaksana ini?
Sebagai sang ibu, hati Jaemin teriris melihat hal ini, dimana sang anak yang di besarkan oleh kasih sayang di perlakukan dengan kasar oleh orang lain. Omega itu menahan air matanya agar harga dirinya tidak turun karena hal ini.
Memang seharusnya Chenle berlari menghentikan ayahnya yang mungkin akan membunuh alphanya. Tapi egonya terlalu tinggi untuk melakukan hal itu, dia memilih untuk diam di tempat setelah memutuskan untuk tidak pergi dari tempat yang sebelumnya ia duduki.
Iris merah Jisung membelalak kala Mark membawa sebuah Knuckle di tangannya dan melayangkan pukulan besar pada kepala Jisung, bunyi pukulan tak bisa di hindari, Jisung tamat saat itu juga, dia tergeletak dengan kepalanya yang mengeluarkan darah segar dalam jumlah banyak, kelopak matanya menatap sang ibu yang berlari kearahnya juga sang omega yang lebih memilih berlari menjauh bersama ibunya.
"KEPARAT! JISUNG KU! " Umpat Jaemin sambil berlari dan menyingkirkan tubuh Mark yang menghalangi jalannya. Dia memeluk dan memangku sang anak lalu berlari ke ruang kesehatan, wajahnya menampilkan ekspresi panik yang luar biasa. Setelah membaringkan Jisung di ranjangnya, tangannya dengan gesit menelpon dokter untuk menangani anaknya.
"Fuck, dokter bodoh"
Jaemin menangis sambil memegangi handphone di tangannya, menunggu dengan tidak sabaran dokter itu menerima teleponnya.
"Hiks, anakku, Tolong segera kesini, anakku membutuhkan pertolongan" ujarnya sembari memunggungi sang anak karena tidak kuat melihat keadaanya.
Tak lama Jeno datang dengan sekantung darah, menatap datar sang istri yang baru bisa mengeluarkan emosinya setelah menahannya. Berjalan dengan santai, alpha itu mengambil selang kecil di atas lemari, menyambungkannya dengan kantung darah dan memasukan ujung selang yang lainnya kedalam mulut Jisung, hingga seperempat selang telah masuk. Darah itu mengalir masuk kedalam tubuh anaknya.