FOLLOW SEBELUM BACA!
[CHENJI/JICHEN][NOMIN][OMEGAVERSE/ABOUNIVERSE]
{SLOW UPDATE}
Jisung yang tak menyadari kedua orangtuanya itu siapa sampai dia dewasa dan melihat ibunya dan paman dari pujaan hatinya memiliki hubungan.
"Kalau ibu manusia, kenapa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JISUNG tidak jadi menginap, alpha itu mengunjungi tahanan karena teringat surat dari mertuanya.
Amplop yang berisi surat izin membebaskan tahanan.
Menatap jajaran tahanan yang memprihatinkan. Keluarga Jung tidak pernah memberi makan tahanannya, mereka akan di biarkan membusuk di tahanan, maka saat pintu di buka, bau busuk akan terus menerjang penciuman.
Kakinya terhenti di depan salah satu tahanan yang bertahan. Jisung menatap prihatin, berapa banyak darah yang dihisap oleh tahanannnya yang satu ini? Betapa ringkih dan lemahnya vampir yang berada di hadapannya.
Doyoung meminum darahnya sendiri, beberapa bekas gigitan yang tidak bisa beregenerasi terlihat mengerikan di seluruh tangan dan kakinya.
"Aku terpukau kau masih hidup" ucapnya.
"Untuk apa kau menemuiku? " lirihnya, tubuhnya sangat kurus, Jisung hampir tak tega melihatnya, "Apakah kau belum puas sudah membuat tangan kiriku hilang? " tambahnya.
"Kau ingin keluar? " Jisung bertanya. Dengan berada di luar tahanan, Jisung juga tidak bisa menyentuh besi tahanan sembarangan. Dia juga vampir disini.
"Jika pertanyaan mu hanya omong kosong, aku akan tidur daripada menjawab pertanyaan mu" Doyoung merebahkan tubuhnya dan memunggungi alpha yang lebih muda di belakangnya.
"Kau bisa untuk keluar dari sini, namun syarat dan ketentuan berlaku" Jisung mulai menawarkan kebebasan.
"Kau mengatakan hal yang sama tahun kemarin" Doyoung menatap Jisung dengan malas, kebohongan apa lagi
"Aku membawa suratnya, kau hanya perlu menandatanganinya"
Doyoung hanya menatap Jisung dengan datar, pintu tahanan di buka dan Jisung tanpa ragu masuk kedalam. Surat itu di buka, di pangpang di hadapan Doyoung.
Alpha itu duduk dan menerima kertas persetujuan dari Jisung.
"Aku harus berada di bawah Jf9? Bukankah itu sama saja dengan perampasan? "
"Ini perundingan, jika kau menyetujui hal ini, kau akan bebas, dan kita tidak menjadi musuh, kita menjadi rekan"
"Rekan? Itu terdengar terlalu bagus, bukankah budak lebih cocok dengan perjanjian yang kau tawarkan? "
"Jika kau ingin keluar dengan persetujuan ini, maka tandatangani" Balas Jisung sambil memberikan pena di hadapan Doyoung. Alpha yang lebih tua menatap Jisung dengan datar dan langsung merebut pena itu dengan sedikit kasar.
Jisung tersenyum saat Doyoung menandatangani kertas itu, dia mendapat bawahan yang cukup pintar dan kuat, perjanjian ini juga sangat menguntungkannya. Dia tidak semudah itu untuk membebaskan Doyoung, terlebih Doyoung adalah lawan yang kuat untuknya. Membutuhkan banyak pihak untuk mendapatkan izin ini. Jisung membutuhkan seseorang yang akan disisinya untuk memimpin JF9, dan Doyoung adalah yang paling cocok untuk ini.