44. Hampir Gagal?

982 194 60
                                    

Keluarga pandu sudah ribut sejak awal karena akan diadakannya pertemuan keluarga dengan keluarga besar Risa. Mereka datang untuk menghantarkan lamaran sekaligus membicarakan tanggal pernikahan dua budak yang kebelet kawin. Namun, sesibuk-sibuknya mereka masih ada si bungsung yang memilih menjadi tiktoker yang merekam hetic-nya persiapan lamaran.

"Ma! Risa bilang katanya aku suruh nyari tau wetonku."

"Mama nggak tau! Mama sibuk pasang konde. Kamu cari tau sendiri!" Mama Pandu ikut berteriak.

"Pa!" Pandu kembali berteriak meminta papanya untuk membantu perkara wetonnya.

"Jangan ganggu Papa! Papa lagi latihan ngomong buat ngomong sama papa Risa! Tuh kan, Papa lupa lagi, kamu sih!" Tak mendapat jawaban dari papanya, Pandu mencoba menanyakan itu kepada kakaknya. Namun, sebelum ia sempat menyuarakan pertanyaannya Rendra sudah teriak lebih dulu.

"Jangan tanya gue! Gue sibuk boker!" Pandu menghela napas, kenapa keluarganya bisa seperti ini, apa dia harus mengadopsi keluarga lain agar semuanya normal.

"Juna, lo bantuin gue nyari weton."

"Terakhir kali emang ditaruh di mana? Lo makan kali. Kalo nggak ada beli aja deh." Juna adalah anak milenial yang sama sekali tak tahu apa itu weton dan menganggap bahwa weton itu adalah jajanan pasar yang di dalamnya ada gula merah dan di luar dilapisi oleh parutan kelapa alias klepon.

"Hah?" Pandu mulai bingung kenapa adiknya juga ikut menyimpang, sejak kapan weton ditaruh?

"Hah?" Juna tak kalah bingung karena kakaknya tak kunjung memberinya jawaban malah ber-cosplay menjadi tukang keong.

"Lo tau weton nggak sih?" tanya Pandu akhirnya, ia harus membuat semuanya menjadi jelas, apa otak adiknya yang bermasalah atau kejiwaan sang adik yang tentu keduanya bukanlah hal yang baik.

"Tau lah. Yang bulet warnanya ijo isinya gula merah terus luarnya ada kelapa parut, 'kan?"

"ITU KLEPON!" teriakan serentak dari anggota keluarga membuat Arjuna terkejut untuk saja dia tak depresi.

"Terus, weton itu apa?"

"Weton itu yang kayak jumat kliwon, jumat pahing kek gitu. Cari di google wen gue apa. Gue harus memepersiapkan diri biar tambah ganteng." Pandu mulai berlagak di depan sang adik yang tak kalah tampan mempesona.

"Oke, oke. Tenang aja. Sama gue, aman weton lo." Sebenarnya Pandu tak ingin percaya dengan sang adik yang bisa dikatakan the real unnormal, tapi mau bagaimana lagi hanya Arjuna pilihan satu-satunya.

-o0o-

Pertemuan antar keluarga akhirnya dilakukan. Sang calon pengantin duduk berjauhan membuat Pandu ingin pergi dan mendekat kea rah Risa yang cantic dengan kebaya gold dan juga sanggul yang Pandu yakin dibuat sejak subuh tadi.

Pandu tak begitu menyimak apa yang dikatakan oleh papanya, yang ada di hadapannya sekarang sudah cukup untuk diperhatikan, siapa lagi jika bukan Risa. Dia kangen Risa, tapi sayang yang bisa ia lakukan hanya melihatnya. Andai saja dia tak sibuk mungkin ia tak akan kesulitan menemui Risa.

Ingin rasanya Panndu mengutuk tahun ini yang begitu banyak perceraian, apa tak bisa ditunda dulu sampai dia menikah. Jika begini,' kan kasihan dia dan Risa yang tak bisa gemes-gemesan.

"Jadi, wetonnya Nak Pandu apa? Pak, Bu?" tanya sesepuh dari keluarga Risa. Seketika sekeluarga menoleh kea rah si bungsu yang mendapat tugas mencari tahu weton Pandu.

"Minggu legi, Eyang," katanya sopan ditambah dengan senyum.

"Adek Pandu, ganteng ya Kak, boleh nih buat gue," bisik Sherly yang terkesima dengan ketampanan paripurna milik Arjuna yang tak kalah dengan sang kakak.

✅(Not) Couple Goal (Eunrose) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang