12. Rumah Calon Mertua

2.3K 333 54
                                    

Risa tak pernah membayangkan bahwa hari itu akan hadir, dimana dia akan bertemu dengan mama Pandu yang rempongnya tujuh kecamatan, ditambah hari ini di rumah Pandu juga ada keluarga besar, sekalian dah tuh kata Pandu mengenalkan dia ke keluarga besar.

"Kalo misalnya nih ya, eyang kamu nggak setuju gimana?"

"Mana ada eyang aku suka liat yang cantik-cantik." Risa tersenyum secara tak langsung Pandu mengatakan dia cantik.

"Tante kamu?"

"Tenang aja, mereka takut sama mama. Kalo mereka macem pasti mama bakal bertindak." Risa mengangguk, hingga tak sadar bahwa dia sudah sampai di depan rumah orang tua Pandu di Bogor.

"Yuk turun."

"Ya Tuhan udah nyampe aja," katanya lalu turun dari mobil kemudian menyuruh Pandu membuka bagasi dan membawa turun barang oleh-oleh untuk keluarga Pandu.

"Ndu, bantuin." Pandu menuju ke arah Risa.

"Sini aku bawa yang paling berat." Risa baru akan menyerahkan lima paper bag, tapi Pandu malah memegang tangan kirinya yang kosong.

"Udah ayo."

"Ndu!"

"Apa? Aku udah bawa yang paling berat nih." Risa memberikan ekspresi kesalnya ia tahu maksud Pandu adalah dirinya.

"Jadi menurut kamu aku berat?"

"Ya dibanding yang kamu bawa kamu yang paling berat, makanya aku bawa kamu." Risa sangat yakin bahwa ini adalah salah satu ajaran dari Kiming.

"Nggak usah tiru-tiru Kiming, ini bawa." Risa melepaskan tangannya dari tangan Pandu dan menggantikannya dengan oleh-oleh.

"Aku nggak niru Kiming aku liat di Tiktok banyak yang kayak gitu." Risa hanya bisa memutar bola mata lalu meninggalkan Pandu.

"Ntar gue apus akun Tiktok dia," gumam Risa hingga akhirnya dia tiba di depan pintu dan mengetuk pelan.

"Sebentar." Risa mendengar suara itu dan ia yakin sebentar lagi dia akan dihadapkan oleh keluarga Pandu yang menurutnya tak jauh beda dengan Pandu yang sedikit random.

"Belum dibuka?" tanya Pandu yang sudah ada di dekatnya dengan tangan yang penuh dengan barang pembelian Risa untuk keluarganya.

"Belum." Tak lama kemudian seorang yang wajah tanpan  muncul.

"Kak Risa." Tanpa canggung Arjuna memeluk Risa, namun seperti biasa Pandu akan menarik Risa mundur.

"Kebiasaan," cibir Arjuna pada Pandu.

"Ayo Kak masuk." Arjuna ganti menggandeng tangan Risa yang membuat Pandu bersiap-siap bahwa hari ini dia akan rela berbagi Risa dengan keluarganya.

"Harusnya gue nggak ajak Risa ke sini," gumam Pandu lalu masuk membawa barang seorang diri.

-o0o-

"Terus-terus Kak?" Kekhawatiran Risa benar-benar tak terbukti, nyatanya sekarang dia berada di tengah keluarga Pandu saling berbagi cerita aib Pandu.

"Nggak usah diterusin," timpal Pandu yang sedang mendapat tugas memijit bahu eyangnya.

"Jangan dengerin Pandu, terusin aja sayang," kata eyang Pandu.

"Eyang."

"Jadikan Risa kesel banget tuh Eyang, Risa nggak ngomong tuh seharian sama Pandu. Terus ..."

"Risa!" Pandu memperingatkan Risa tak ingin Risa menyebarkan aibnya.

"... dia dateng ke apartemen pakai ..."

✅(Not) Couple Goal (Eunrose) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang