21. Dendam si Pandu

1.7K 278 60
                                    

Kata orang-orang dendam adalah hal mengerikan. Dendam bisa mengubah karakter seseorang dari baik menjadi jahat bahkan menurut Pandu sarjana hukum, dendam bisa membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Seperti Suzanna misalnya, karena dendam dia bisa bangkit dari kubur dan membalaskan dendamnya lalu beristirahat dengan tenang di alamnya.

Begitu pun yang ada dipikiran Pandu. Dia pikir, dia harus membalas segala sesuatu yang sudah dilakukan Lisa padanya. Ia masih ingat berapa kali Lisa membuatnya dan Risa batal berciuman, tak hanya itu Lisa juga sering mengenalkan laki-laki yang memiliki potensial sebagai pebinor kepada Risa.

Jika saja ada pasal di KUHP yang berkenaan dengan hal itu Pandu sudah pasti menuntut Lisa dan membuatnya dipenjara, kalo perlu di Azkaban sekalian.

Namun, berhubung tak ada, maka semuanya akan dibahas dalam hukum yang dibuat oleh Pandu sarjana hukum.

Acara balas dendam pertama akan Pandu lakukan bersamaan dengan perlombaan selanjutnya yang tak lain adalah lindungi ratumu.

Pada game ini para cowok plus Lisa—yang dianggap cowok—akan melindungi pasangan sekaligus menyerang ratu pasangan lainnya. Untuk hal ini mungkin Chandra yang kelebihan tinggi badan yang menang, tapi Pandu juga kemungkinan menang karena dia hanya selisih 3 cm dari Candra.

Aturan memang mengatakan untuk menyerang ratu, tapi sasaran Pandu adalah Lisa, dia akan memastikan Lisa merasakan tembakan lasernya a.k.a pistol air.

"Pandu nembaknya ke Sherly jangan ke Lisa terus!" suruh Risa pada Pandu yang malah menembak Lisa bukan Sherly yang harusnya menjadi target.

Lisa yang terkena tembakan air dari Pandu bahkan tak bisa membuka mata saking begitu intensnya Pandu menyemprotkan air.

"Lisa Sherly out. "

"Loh kok?" tanya Pandu yang belum puas membalas Lisa.

"Pandu udah dong ah, itu udah ditembak si bantet Sherlynya. "

"Lah? Diterima nggak?" canda Pandu.

"Bodo amat."

"Risa Pandu out." Tentu saja mereka out dari tadi Pandu hanya berkonsentrasi menyerang Lisa. Tapi, Pandu tak menyesal setidaknya dia membuat Lisa tidak menjadi pemenang dimana nanti gadis itu pasti akan kesal bukan main.

Pandu benar, Lisa yang kompetitif sedang menendangi pasir saking kesalnya pada Pandu yang membuatnya kalah.

-o0o-

Setelah permainan kedua dimenangkan oleh Chandra yang ganasnya minta ampun permainan ke tiga ini sendiri tak sebar-bar dua permainan sebelumnya. Di sini mereka lebih mengandalkan otak dibandingkan adu otot. Pandu tak keberatan toh dia manusia pintar pada jamannya.

Namun, ia lupa bahwa di sana ada Junior, dosen yang kepintarannya tak perlu diragukan lagi. Itu bukan masalah baginya toh dia memang tak berniat menang dia hanya ingin mengganggu Lisa saja tak lebih. Ingat, Pandu adalah manusia pendendam.

Tak ada yang menarik tentang permainan ketiga semuanya terlalu serius mungkin cuma Agus yang santai saja dan mengatakan bahwa dia dulu anak IPS jadi wajar jika tak bisa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan matematika. Sementara Chandra selalu kesal karena dia menjawab pertanyaan salah dan menyalahkan jawaban yang benar.

"Sejak kapan ibu kota Australia jadi Cambera?"

"Dari dulu juga Cambera Bang," kata Jimmy yang jelas tak akan dipercaya Chandra mengingat kapasitas otak mereka hampir sebelas dua belas.

"Mana ada? jelas-jelas Mealbourne. Rosé Blackpink juga tinggal di sana udah pasti itu ibu kotanya."

Kadang Wendy ingin mengganti isi otak Chandra dengan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan yang ada di kepala Chandra sekarang.

✅(Not) Couple Goal (Eunrose) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang