Di malam yang sunyi dimana hanya ada suara dengkuran halus dari makhluk tampan bernama Pandu tiba-tiba di hebohkan dengan suara kuntilanak yang tertawa dan menangis bergantian. Kaget? Tentu saja, Pandu memang penggemar berat film horor, tapi bukan berarti dia menikmati suasana horor di apartemen sendiri. Siapa pun juga tak ingin hal itu, ya kecuali orang yang ingin uji nyali.
Pandu keluar dari kamarnya lalu mengetuk-ngetuk kamar sang kakak. Namun, jangankan membuka pintu, kakaknya bahkan tak menjawab lalu dia menemukan sebuah memo singkat di pintu kamarnya.
Gue tidur di tempat Ahwan. Kata temen gue yang indigo apartemen lo ada penunggunya. Sorry bro. Hadepin sendiri ya gue cabut.
"Anjing kenapa nggak ngasih tau gue dari tadi sih?" Pandu ingin sekali pergi dari tempat itu, tapi dia sama sekali tak menemukan kuncinya.
"Pandu," panggil seseorang atau mungkin setan Pandu tak tahu.
"Siapa tuh?" Tak ada jawaban.
"Orang bukan lo? Kalo orang keluar lo." Dia semakin awas.
"Lo setan ya?" Suara kuntilanak kembali terdengar.
"Kalo setan nggak usah nongol! Gue bacain ayat kursi lo. Sana balik. Pulang hush udah mau pagi ntar kebakar matahari lo sana hush." Suara kuntilanak lagi-lagi terdengar.
Pandu sudah semakin mundur ke kamarnya yang terus ada suara kuntilanak. Dia harus mengambil kunci apartemennya yang mungkin berada di kamarnya.
"Anggep aja Lisa lagi ketawa ngakak. Anggap aja Lisa."
Pandu terus mensugesti dirinya hingga saat dia hendak mengambil kunci yang berada di sebelah hpnya dia menyadari bahwa suara kuntilanak itu berasal dari hpnya. Dan benar, saat membukanya ternyata itu suara alarm miliknya yang entah mengapa suaranya bisa diganti begitu saja.
Setelah melalui pemikiran panjang, ia sudah tahu siapa yang mengubahnya. Hanya satu di antara ratusan juta manusia di bumi ini yang tahu password hpnya selain dia adalah ....
"RISA!!!"
-o0o-
Pandu tipe manusia yang sabar saat berhadapan dengan Risa ia tahu kenapa Risa melakukan itu semua, apalagi jika bukan karena baju-bajunya yang Pandu Jual walaupun Pandu sudah membelikan baju baru yang tak kekurangan bahan, masa masih kurang.
Tadinya Pandu yakin bahwa Risa akan berhenti dan dugaannya benar Risa pagi-pagi sudah berada di dapurnya sambil membawa sepiring apel merah segar ditambah senyum manis miliknya.
"Marah ya?" Risa mendekat ke arah Pandu dengan senyum menggoda lalu mulai memakaikan dasi milik kekasihnya.
"Siapa yang nggak marah kalo malam-malam harus berburu kuntilanak yang ternyata alarm aku sendiri." Risa terkekeh senang bisa membuat Pandu kesal.
"Maaf oke." Pandu hanya menghela napas lalu mengecup singkat bibir Risa.
"Sekarang impas." Risa mengangguk.
"Itu buat kamu. Buat sarapan, tenang aja itu bukan apelnya putri salju kok."
"Iya nanti aku makan. Berangkat bareng?"
"Yes, babe." Pandu merasa ada yang aneh di sini, Risa memanggilnya sayang ataupun babe selalu diikuti dengan hal-hal yang mengerikan. Tapi, ia singkirkan pemikiran itu. Tak boleh suudzon dengan pacar sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅(Not) Couple Goal (Eunrose)
RomanceKisah asmara Risa dan Pandu yang berbeda dengan kisah percintaan pada umumnya dan penuh dengan keanehan.