✅(Not) Couple Goal (Eunrose)

24. Pembalap Ulat Bulu

Lagu 7 ring milik Ariana Grande adalah lagu yang menggambarkan bagaimana hidup seorang Reza Alvano artis yang sedang naik daun berkat aktingnya di sinetron Pacarku Bukan Pacarmu Tapi Pacarnya, bersama dengan artis cantik ibu kota Gisella Wihona. Mengapa lagu itu cocok? Hal itu karena apa pun yang diinginkan oleh sang ulat bulu dia akan mendapatkannya dengan mudah, kayak i see it, i like it, i want it, i get it benar-benar semudah itu maklum saja dia sebelas dua belas dengan Bagas. Jadi artis saja itu karena dia gabut mau ngapain, mau kerja kantoran kayak papanya malas lihat tulisan jadilah dia memilih jadi artis sekalian untuk memamerkan wajah tampannya ke seluruh jagat Indonesia yang memuja lelaki tampan dan unyu-unyu seperti dia.

Namun, akhir-akhir ini dia terus dibuat penasaran dengan adanya editor cantik yang ngegemesin minta banget disimpan di kantong saking gemesnya. Namanya Risa, gadis yang sama sekali tak terpikat dengan ketampanannya yang kata Reza adalah ketampanan hakiki yang tak bisa diganggu gugat. Awalnya Reza berpikir bahwa gadis itu hanya pura-pura dan sedang mencontoh pemeran wanita di sinetron-sinetron dimana wanitanya sok nggak suka buat menarik perhatian main cast dalam hal ini adalah Reza.

Tapi, sayang-sayang seribu sayang ternyata bukan itu masalahnya, masalahnya adalah Reza hanyalah pemeran pendukung sementara Risa dan Pandu adalah pemeran utama kalau istilah ibu-ibu jaman sekarang dia itu pebinor. Walaupun mendapat kenyataan yang perih. Reza malah semakin gila mendekati Risa baginya dia adalah main cast-nya dan Pandu hanyalah pemeran pendukung yang kebetulan dapat kesempatan pacaran sama main cast. Jadi, Reza akan berjuang keras agar Risa sadar bahwa selama ini di salah pacar harusnya yang jadi pacar adalah saudara Reza Alvano.

Reza yang tak peduli dianggap pembinor.  Ia mulai memberikan perhatian-perhatian kecil pada Risa, mengiriminya pesan walaupun semuanya juga tahu bahwa Pandu yang menjawab pesan itu. Tak berhenti sampai di sana Reza juga mengirimi Risa hadiah yang entah bagaimana kembali lagi ke rumahnya alias dikembalikan bahkan ditambah dengan biaya ongkir dari rumah Reza ke apartemen Risa dan lagi-lagi semuanya juga tahu bahwa itu kelakuan Bapak Pandu sarjana hukum.

Dan kali ini dia mendapat kesempatan untuk mendekati Risa bahkan saat Pandu berada di sana. Ia seakan tak takut bahwa Pandu akan menghajarnya.

"Kebetulan banget Ris kita ketemu di sini. Kayaknya jodoh deh." Risa hanya meringis sementara Kiming yang mendapat tugas dari Pandu menjaga Risa langsung bertindak.

"Oh ya kalo ketemu emang jodoh ya?"

"Iya," kata Reza tanpa melihat ke Kiming, dia terus memperhatikan Risa tersenyum sopan. Anggap saja itu sebuah senyum keterpaksaan atau untuk kesopanan saja

"Wow kalo gitu lo sama gue jodoh dong. Gila ya nggak nyangka padahal selama ini yang suka sama lo itu cewek gue, tapi ternyata kita yang jodoh." Reza memberikan tatapan seolah Kiming adalah hama yang terlihat.

"Sorry gue normal, gue nggak suka cowok."

"Gue juga nggak suka cowok, tapi kalo jodoh mau gimana lagi?" Kiming menyelipkan rambutnya di telinga.

Kalo nggak dibayar Pandu ogah gue kayak gini. Utang budi sama gue lo Ndu. -Kiming

"Gue bisa kok belajar menyukai lo." Untung Risa sedang tak mengunyah kalo iya mungkin sekarang dia tersedak.

"Temen lo lucu banget sih bercandanya," kata Reza ditutup dengan tawa garing renyah seperti gorengan yang digoreng dengan tepung papa suka.

Pandu datang disusul manager Reza dan juga paralegal yang sedari tadi ingin di sleding Risa.

"Kamu udah makan?" tanya Pandu sambil menyuruh Kiming duduk di kursi kosong lainnya dengan kode dan Kiming yang pekanya melebihi putri malu langsung menurutinya.